Poin pada soal adalah alat analisis konflik dalam permasalahan-permasalahan sosial masyarakat.
Dalam kehidupan masyarakat tentu saja memiliki hubungan-hubungan sosial antara satu masyarakat dengan masyarakat lain, karena sebagai makhluk sosial manusia akan selalu membutuhkan orang lain untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga dari hubungan yang ada tentu saja akan ada hubungan yang mengarah pada hubungan negatif yang akan menyebabkan konflik yang ada dalam kehidupan masyarakat. Yang mana konflik merupakan suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Di mana salah satu pihak berusaha yang ingin menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya. Dan konflik yang ada di kehidupan masyrakat tidak akan pernah bisa lepas. Karena konflik berasal dari perbedaan-perbedaan yang ada di kehidupan masyarakat yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Dalam permasalahan-permasalahan yang menyebabkan konflik di lingkungan masyarakat, hal itu dapat dianalisis dengan menggunakan alat analisis konflik seperto pohon konflik, segitika S.P.K, dan kekuatan konflik.
Jika dicontohkan dalam analisis konflik, saat ini akan menggunakan dengan alat yaitu segitiga S.P.K yang mana ini adalah menganalisis berbagai faktor yang berkaitan dengan Sikap, Perilaku, dan Konteks. Artinya dalam menganalisis dengan menggunakan alat ini akan berkaitan dengan sikap kedua belah pihak yang berkonflik dan kemudian sikap pihak ketiga yang berkonflik, Melihat tindakan pihak yang berkonflik dan juga tindakan pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan konflik yang ada. konteks akan berkaitan dengan situasi yang ada saat konflik hal ini dilihat dari upaya penyelesaian konflik apakah konflik akan dibiarkan begitu saja atau di selesaikan bersama pihak ketiga.
Contoh kasus :
Konflik antara siswa kelas XI dan siswa kelas XII karena terjadi sebuah pembullyan yang dilakukan kelas XII terhadap salah satu siswa kelas XI, hal itu membuat kelas XI bersatu untuk membalas perbuatan kelas XII hingga terjadi konflik disekolah. Kemudian perwakilan antara Kelas XI dan kelas XII di panggil ke ruang BK untuk menyelesaikan masalah tersebut hingga masalah itu terselsaikan dengan jalan damai dengan kelas XII meminta maaf kepada korban pembullyan dan menulis surat pernyataan.
Jika dianalisis dari segitiga S.P.K yaitu
Sikap yang mengakibatkan konflik yaitu rasa tidak terima dari kelas XI dengan kelas XII yang telah melakukan perundungan terhadap salah satu anak kelas XI.
Perilaku menggambarkan konflik dan usaha penyelesaian konflik yaitu antara kedua belah pihak yang berkonflik mengutarakan penyebab konflik berupa pembullyan yang ada, dan menceritakan duduk perkara, kemudian guru BK sebagai penengah dan menawarkan jalan perdamaian antara kedua belah pihak.
Konteks (situasi) yang ada antara kedua belah pihak yang berkonflik, mereka sepakat untuk melakukan jalan damai dengan meminta maaf kepada korban syarat dengan surat tertulis dan bertanda tangan, dan situjui oleh pihak kelas XII, sebagai saksi adalah guru BK.