merupakan senyawa biner yang terdiri atas atom unsur non-logam dan non-logam (senyawa kovalen). Penulisan unsur pada senyawa kovalen diurutkan berdasarkan urutan tertentu yaitu:
B - Si - C - Sb - As - P - N - H - S - I - Br - Cl - F (dari kiri ke kanan keelektronegatifan unsur semakin besar)
Aturan penamaan dimulai senyawa kovalen biner yaitu:
- Menuliskan unsur pertama (unsur yang memiliki keelektronegatifan lebih rendah) diikuti unsur kedua (unsur yang memiliki keelektronegatifan lebih tinggi) dengan diberi akhiran – ida.
- Jumlah atom (angka indeks) disebut sebagai awalan dengan menggunakan angka yunani.
Angka yunani yang digunakan adalah 1=mono, 2=di, 3=tri, 4=tetra, 5=penta, 6=heksa, 7=hepta, 8=okta, 9=nona, dan 10=deka. Angka indeks 1 (mono) tidak dipakai pada nama unsur depan dan tidak wajib digunakan pada nama unsur belakang.
Senyawa terdiri dari unsur fosfor dan oksigen.
Fosfor memiliki jumlah atom 2, sehingga diberi awalan angka yunani 'di' = difosfor
Sedangkan oksigen memiliki jumlah atom 3, sehingga diberi awalan angka yunani "tri" dan diberi akhiran -ida = trioksida
Jadi, nama senyawa adalah difosfor trioksida.