Berikut langkah-langkah penamaan alkana:
- Tentukan rantai utama atau rantai terpanjang.
- Berikan penomoran dimulai dari atom C yang paling dekat dengan cabang.
- Berikan nama dengan urutan: nomor cabang-nama cabang-nama rantai utama. Jika ada lebih dari satu cabang yang sama, diberi awalan Latin seperti di-, tri-, dan seterusnya. Jika ada lebih dari satu jenis cabang, cabang dengan alfabet lebih rendah dituliskan lebih dahulu.
Senyawa a:
Senyawa ini memiliki 7 atom C pada rantai utamanya dan tidak memiliki cabang. Huruf n digunakan pada alkana yang tidak memiliki cabang. Dengan demikian, nama dari senyawa a adalah n-heptana.
Senyawa b:
Senyawa ini memiliki 6 atom C pada rantai utamanya dan terdapat cabang metil () pada atom C ke-2. Dengan demikian, nama dari senyawa b adalah 2-metilheksana.
Senyawa c:
Senyawa ini memiliki 6 atom C pada rantai utamanya dan terdapat cabang metil () pada atom C ke-2 dan 4. Dengan demikian, nama dari senyawa c adalah 2,4-dimetilheksana.
Senyawa d:
Senyawa ini memiliki 7 atom C pada rantai utamanya serta terdapat cabang metil () pada atom C ke-2 dan cabang etil () pada atom C ke-4. Abjad etil lebih dulu daripada metil. Dengan demikian, nama dari senyawa d adalah 4-etil-2-metilheptana.
Senyawa e:
Senyawa ini memiliki 6 atom C pada rantai utamanya dan terdapat cabang isopropil () pada atom C ke-2. Dengan demikian, nama dari senyawa e adalah 2-isopropilheksana.
Jadi, nama senyawa a adalah n-heptana; nama senyawa b adalah 2-metilheksana; nama senyawa c adalah 2,4-dimetilheksana; nama dari senyawa d adalah 4-etil-2-metilheptana; dan nama senyawa e adalah 2-isopropilheksana.