Berdasarkan Prasasti Pucangan yang berangka tahun 1041, berikut ini silsilah raja yang memerintah di Mataram Jawa Timur.
Mpu Sindok memerintah sejak tahun 928 sampai dengan 947. kemudian digantikan oleh Sri Isyana Tunggawijaya yang memerintah sebagai Ratu sejak tahun 947 sampai dengan 985. Ia menikah dengan Raja Sri Lokapala dan dikaruniai seorang putra yang bernama Sri Makutawangsawardhana. Jalannya pemerintahan Makutawangsawardhana tidak diketahui dengan pasti. Namanya hanya ditemukan dalam Prasasti Pucangan sebagai kakek Airlangga.
Teori yang berkembang ialah, Makutawangsawardhana memerintah sejak tahun 985 sampai dengan 990, dan digantikan oleh putranya yang bernama Dharmawangsa. Sedangkan putrinya yang bernama Mahendradatta menikah dengan raja Bali bernama Udayana dan kemudian melahirkan Airlangga.
Pada akhir abad ke-10 M, Mataram selanjutnya diperintah oleh Sri Dharmawangsa yang memerintah sejak tahun 990 sampai dengan 1016. Berdasarkan berita dari Cina, disebutkan bahwa Dharmawangsa pada tahun 990 M mengadakan serangan ke Sriwijaya sebagai upaya mematahkan monopoli perdagangan Sriwijaya.
Serangan tersebut gagal, Sriwijaya bahkan berhasil menghasut Raja Wurawari (sekitar Banyumas) untuk menyerang istana Dharmawangsa pada tahun 1016. Hal ini bertepatan dengan datangnya airlangga ke pulau jawa untuk upacara pernikahan dengan putri Dharmawangsa. Peristiwa ini disebut pralaya atau kehancuran.
Peristiwa ini menewaskan seluruh keluarga raja termasuk Dharmawangsa sendiri, dan hanya Airlangga yang berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di Wonogiri (hutan gunung). Di sana ia hidup sebagai seorang pertapa. Pada tahun 1019, Airlangga dinobatkan menjadi raja menggantikan Dharmawangsa oleh para pendeta. Airlangga juga memindahkan ibukota kerajaannya dari Daha ke Kahuripan.
Dengan demikian raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur adalah Mpu Sindok, Isyana Tunggawijaya, Makutawangsawardhana, Dharmawangsa Teguh dan Airlangga
Jadi, jawaban yang tepat adalah B.