Iklan

Iklan

Pertanyaan

Berikut iniyang merupakan peranIndonesia dalam Jakarta Informal Meeting adalah ....

Berikut ini yang merupakan peran Indonesia dalam Jakarta Informal Meeting adalah .... space 

  1. Indonesia menginisiasi Jakarta Informal Meeting sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik Vietnam-Laos space 

  2. Indonesia menginisiasi Jakarta Informal Meeting sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik Kamboja-Vietnam space 

  3. Indonesia menginisiasi Jakarta Informal Meeting sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik Kamboja-Thailand space 

  4. Indonesia menginisiasi Jakarta Informal Meeting sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik Filipina-Myanmar space 

     

  5. Indonesia menginisiasi Jakarta Informal Meeting sebagai upaya untuk menyelesaikan konflik Vietnam-Malaysia space 

Iklan

F. Kurniararasanty

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Airlangga

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah B

jawaban yang tepat adalah B space 

Iklan

Pembahasan

Fakta sejarah menunjukkan bahwa baik Kamboja maupun Vietnam pernah terlibat dalam konflik terbuka yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa. Konflik bermula ketika rezim Khmer Merah pimpinan Pol Pot yang menguasai pemerintahan Kamboja melakukan invasi terhadap Vietnam April 1978. Pasukan Pol Pot melakukan serangan brutal terhadap warga Vietnam di perbatasan, mereka dibantai dan diperlakukan secara tidak manusiawi. Sebagai balasannya, April 1979 Vietnam kemudian menyerang balik Kamboja dan bahkan Vietnam berhasil melumpuhkan pasukan Khmer Merah, merebut Kota Phnom Penh dan mengambil alih pemerintahan Kamboja dengan membentuk Republik Rakyat Kamboja. Meski demikian, konflik Kamboja-Vietnam dalam perkembangannya terus bergolak karena muncul pemerintahan tandingan bernama Koalisi Pemerintahan Demokratik Kamboja hasil inisiasi Norodom Sihanouk yang berkoalisi dengan Front Pembebasan Nasional Masyarakat Khmer dan Khmer Merah untuk menentang Republik Rakyat Kamboja bentukan Vietnam. Hal ini tak pelak membuat Indonesia menginisiasi penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM) pada tahun 1988-1990 sebagai upaya untuk memediasi konflik Kamboja-Vietnam. Jakarta Informal Meeting adalah konflik kedua negara (Kamboja-Vietnam) berhasil diselesaikan berkat serangkaian mediasi yang digelar melalui Jakarta Informal Meeting. Mulai dari JIM I yang menghasilkan kesepakatan berupa diturunkannya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja, dan penggabungan semua kelompok bersenjata Kamboja ke dalam satu kesatuan. Dalam JIM II tercapai juga kesepakatan untuk mendorong upaya gencatan senjata, menurunkan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah konflik, mendorong pembentukan pemerintah persatuan nasional untuk menjaga kedaulatan Kamboja sampai pemilihan umum diadakan. Puncaknya, dalam JIM III tercapai mufakat terkait pengaturan pembagian kekuasaan di antara pihak Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja dengan Republik Rakyat Kamboja dengan membentuk pemerintah persatuan yang dikenal dengan nama Supreme National Council (SNC). Keberhasilan JIM yang sukses menghasilkan resolusi akhir terkait konflik Kamboja-Vietnam dengan dibentuknya Supreme National Council kemudian didukung PBB dengan membentuk United Nation Transitional Authority in Cambodia (UNTAC) tanggal 28 Februari 1992 berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 745. Pasca pembentukan UNTAC, Indonesia mengambil peran dengan mengirimkan pasukan Kontingen Garuda XII A – XII D untuk menjaga transisi pemerintahan di Kamboja. Jadi, jawaban yang tepat adalah B

Fakta sejarah menunjukkan bahwa baik Kamboja maupun Vietnam pernah terlibat dalam konflik terbuka yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa. Konflik bermula ketika rezim Khmer Merah pimpinan Pol Pot yang menguasai pemerintahan Kamboja melakukan invasi terhadap Vietnam April 1978. Pasukan Pol Pot melakukan serangan brutal terhadap warga Vietnam di perbatasan, mereka dibantai dan diperlakukan secara tidak manusiawi. Sebagai balasannya, April 1979 Vietnam kemudian menyerang balik Kamboja dan bahkan Vietnam berhasil melumpuhkan pasukan Khmer Merah, merebut Kota Phnom Penh dan mengambil alih pemerintahan Kamboja dengan membentuk Republik Rakyat Kamboja. Meski demikian, konflik Kamboja-Vietnam dalam perkembangannya terus bergolak karena muncul pemerintahan tandingan bernama Koalisi Pemerintahan Demokratik Kamboja hasil inisiasi Norodom Sihanouk yang berkoalisi dengan Front Pembebasan Nasional Masyarakat Khmer dan Khmer Merah untuk menentang Republik Rakyat Kamboja bentukan Vietnam. Hal ini tak pelak membuat Indonesia menginisiasi penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM) pada tahun 1988-1990 sebagai upaya untuk memediasi konflik Kamboja-Vietnam.

Jakarta Informal Meeting adalah konflik kedua negara (Kamboja-Vietnam) berhasil diselesaikan berkat serangkaian mediasi yang digelar melalui Jakarta Informal Meeting. Mulai dari JIM I yang menghasilkan kesepakatan berupa  diturunkannya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja, dan penggabungan semua kelompok bersenjata Kamboja ke dalam satu kesatuan. Dalam JIM II tercapai juga kesepakatan untuk mendorong upaya gencatan senjata, menurunkan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah konflik, mendorong pembentukan pemerintah persatuan nasional untuk menjaga kedaulatan Kamboja sampai pemilihan umum diadakan. Puncaknya, dalam JIM III tercapai mufakat terkait pengaturan pembagian kekuasaan di antara pihak Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja dengan Republik Rakyat Kamboja dengan membentuk pemerintah persatuan yang dikenal dengan nama Supreme National Council (SNC). Keberhasilan JIM yang sukses menghasilkan resolusi akhir terkait konflik Kamboja-Vietnam dengan dibentuknya Supreme National Council kemudian didukung PBB dengan membentuk United Nation Transitional Authority in Cambodia (UNTAC) tanggal 28 Februari 1992 berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 745. Pasca pembentukan UNTAC, Indonesia mengambil peran dengan mengirimkan pasukan Kontingen Garuda XII A – XII D untuk menjaga transisi pemerintahan di Kamboja.
 

Jadi, jawaban yang tepat adalah B space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

29

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Analisis dampak sistemik dari perang antara Korea Utara dan Korea Selatan adalah ....

27

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia