Berdasarkan struktur senyawanya, senyawa tersebut termasuk dalam senyawa alkana karena tersusun atas ikatan tunggal. Berikut aturan tata nama untuk senyawa alkana :
- Tentukan rantai utama yaitu rantai terpanjang dengan cabang terbanyak.
- Penomoran dimulai dari yang paling dekat dengan cabang, cabang memiliki nomor terkecil.
- Penamaan dimulai dengan nama cabang sesuai abjad, diakhiri dengan nama rantai utama. Urutan penamaan : posisi cabang-nama cabang-nama rantai utama.
- Posisi cabang dinyatakan dengan angka, antara angka dipisahkan dengan koma, antara angka dan huruf dipisahkan dengan tanda -. Bila cabang yang sama ada lebih dari satu, cukup dituliskan satu aja diberi awalan jumlah cabangnya.
Senyawa tersebut memiliki rantai utama (yang ditandai warna biru) dengan 6 atom karbon, sehingga namanya adalah heksana. Senyawa tersebut juga memiliki cabang berupa metil pada atom karbon nomor 2,4, dan 4. Jadi, nama senyawa tersebut adalah 2,4,4-trimetil heksana.
Untuk menentukan jumlah atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener perhatikan gambar berikut:
- Atom karbon primer adalah atom karbon yang mengikat satu atom karbon lainnya. Senyawa tersebut memiliki 5 atom karbon primer (atom yang bertanda P pada gambar).
- Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang mengikat dua atom karbon lainnya. Senyawa tersebut memiliki 2 atom karbon sekunder (atom yang bertanda S pada gambar).
- Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat tiiga atom karbon lainnya. Senyawa tersebut memiliki 1 atom karbon tersier (atom yang bertanda T pada gambar).
- Atom karbon kuartener adalah atom karbon yang mengikat empat atom karbon lainnya. Senyawa tersebut memiliki 1 atom karbon kuartener (atom yang bertanda K pada gambar).
Jadi, nama senyawa tersebut adalah 2,4,4-trimetil-heksana. Jumlah atom karbon primer = 5, atom karbon sekunder = 2, atom karbon tersier = 1, dan atom karbon kuartener = 1.