Ulasan berasal dari kata mengulas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan beberapa pengertian kata ulas dan mengulas sebagai berikut.
Ulas memiliki bentuk kata kerja mengulas, yaitu berarti memberikan penjelasan dan komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat, dan sebagainya); mempelajari (menyelidiki). Adapun ulasan berarti kupasan; tafsiran; komentar.
Jadi, teks ulasan adalah teks yang isinya berupa penjelasan, komentar, tafsiran terhadap suatu hal (berita, buku, karya seni, dll.), untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan objek yang diulas tersebut. Tujuan akhir dari teks ulasan adalah memberi pertimbangan kepada khalayak tentang baik atau tidak baik objek yang diulas tersebut.
Struktur Teks Ulasan:
- Identitas
ldentitas merupakan bagian teks ulasan yang menginformasikan tentang data objek yang diulas. Jika objek yang diulas adalah buku maka identitas buku, meliputi judul, pengarang, penerbit, kota terbit, tahun terbit, tebal halaman, ISBN, harga, dll.
- Orientasi
Orientasi merupakan bagian pengenalan tentang gambaran umum objek (karya) yang akan diulas. Gambaran umum ini bisa berupa latar belakang penerbitan karya, riwayat kepenulisan pengarang, dan sebagainya.
- Rangkuman atau sinopsis
Rangkuman atau sinopsis berisi simpulan menarik atau tidak menarik terkait objek yang diulas disertai pertimbangan kepada pembaca (saran).
- Tafsiran atau analisis
Tafsiran atau analisis berisi gambaran isi buku secara detail. Jika yang diulas berupa buku fiksi, bagian tafsiran berisi sinopsis (ringkasan isi cerita).
- Evaluasi
Evaluasi berisi penilaian (apresiasi) penulis ulasan terhadap nilai buku. Pada bagian ini sekaligus menjelaskan keunggulan dan kelemahan objek yang diulas secara objektif dan rekomendasi.
Unsur Resensi "Borobudur Pagi Hari" : Mengapresiasi Karya Lukis Affandi sebagai berikut:
- Orientasi
"Borobudur Pagi Hari" merupakan salah satu karya Affandi yang terinspirasi oleh megahnya Candi Borobudur dan lingkungan sekitar pada masa itu, saat Affandi melintas dan memperhatikan Borobudur di pagi hari. Obyek matahari selalu menarik perhatian di beberapa karya beliau sebagai fokus pendukung utama. Warna-warna dingin dan suasana tenang mendominasi lukisan ini karena melukiskan suasana pagi hari yang cerah. Di lukisan ini Affandy lebih nenonjolkan obyek alam sebagai latar belakang. Perpaduan warna yang digunakan semakin menghidupkan lukisan tersebut karena warna yang digunakan padu antara warna satu dengan warna yang lain.
Paragraf tersebut merupakan orientasi karena merupakan bagian yang memperkenalkan asal muasal inspirasi lukisan "Borobudur Pagi Hari" milik Affandi. Selain itu diceritakan pula beberapa objek, seperti matahari dan pepohonan di sekitar candi.
- Analisis
Di lukisan tersebut gambar Candi Borobudur terlihat sangat jelas tanpa kita harus menganalisis makna lukisan tersebut. Bentuk mataharinya tidak menyerupai matahari, tetapi itu semua malah membuat lukisan tersebut bagus karena menyatu dengan warna langit yang ada pada lukisan tersebut. warna hijua di lukisan tersebut menggambarkan pepohonan yang ada di situ. Walaupun gambar pohon tersebut tidak jelas, tetapi sangat bagus. Warnanya pun kontras dengan warna lainnya.
Paragraf tersebut merupakan bagian analisis karena menggambarkan detail lukisan, termasuk penggambaran dari setiap objek yang ada pada lukisan tersebut.
- Identitas
Tahun: 1983
Ukuran: 150 cm x 200 cm
Media: Cat Minyak
Makna simbol: Menggambarkan Candi Borobudur yang indah pada pagi hari
Asal Daerah: Jawa-Yogyakarta
Keunikan: Gambarnya agak kurang jelas tetapi sangat banyak maknanya
Teknik pembuatan: Dilukis
Karya seni murni: 2 dimensi
Bagian ini termasuk identitas karena menginformasi data objek yang diulas. Pada bagian resensi ini terlihat infomasi mengenai tahun pembuatan lukisan, ukuran, media, makna simbol lukisan, asal lukisan, keunikan, teknik pembuatan, dan jenis dimensi karya.
Teks di atas memiliki struktur yang belum sempurna sebagai teks resensi. Penulis belum menyatakan unsur sinopsis dan evaluasi. Penulis resensi belum menyampaikan pertimbangan baik dan buruknya objek. Selain itu, belum ada saran dan rekomendasi untuk pembaca. Padahal hal itu sangat penting bagi pembaca resensi untuk mendapatkan pemahaman yang utuh tentang lukisan Affandi sebagai objek yang diulas.
Dengan demikian, berdasarkan unsur teksnya, teks tersebut merupakan teks resensi, tetapi belum memiliki struktur yang utuh.