Proses hibridisasi merupakan proses pencampuran orbital-orbital atom dalam atom pusat yang menyebabkan perubahan tingkat energi. Orbital baru yang terbentuk saat elektron tereksitasi disebut sebagai orbital hibrida. Pada reaksi BF3+NH3→F3B−NH3, hibridisasi yang terjadi adalah:
Hibridisasi BF3 (atom pusat B)
Keadaaan dasar:
Pada keadaan dasar, elektron dari atom B yang tidak berpasangan dan dapat berikatan dengan atom lain hanyalah 1 elektron pada orbital 2p, sedangkan yang dibutuhkan adalah 3 elektron untuk berikatan.
Keadaan tereksitasi
Pada keadaan tereksitasi, satu elektron pada orbital 2s berpindah hingga menyebabkan terdapatnya 3 elektron tidak berpasangan (dapat berikatan dengan atom lain) pada orbital sp2.
Hibridisasi NH3 (atom pusat N)
Keadaan dasar:
Keadaan tereksitasi:
Orbital hibrida yang terbentuk adalah sp3.
BF3 memiliki 6 elektron pada atom pusat, oleh karena itu saat berikatan dengan NH3, dua PEB NH3 membentuk ikatan kovalen koordinasi dengan BF3 sehingga orbital yang terbentuk pada BF3 setelah terjadi reaksi adalah sp3.
Jadi, terjadi perubahan bentuk geometri dari B dan N saat sebelum dan sesudah reaksi. Pada saat sebelum reaksi, atom pusat B membentuk sp2 dan atom pusat N membentuk sp3, saat sesudah reaksi terbentuk ikatan kovalen koordinasi dari PEB NH3, sehingga orbital BF3 berubah menjadi sp3.