Iklan

Iklan

Pertanyaan

Perhatikan kutipan teks persuasi berikut!


Banjir merupakan bencana yang begitu akrap dengan kehidupan masyarakat indonesia. Bahkan, banjir seolah merupakan agenda tahunan yang sangat biasa sekali terjadi. Baik dalam cara mensikapi dan menanggulangi banjir, masyarakat masih sangat terkesan biasa-biasa saja. Kebiasaan membuang sampah disungai dan diselokan masih saja mereka lakukan. Hal itu tentu saja memicu terjadinya banjir yang terus berulang.space 

Berdasarkan kutipan teks persuasi tersebut temukan beberapa kata yang penulisannya masih salah kemudian perbaiki!

Berdasarkan kutipan teks persuasi tersebut temukan beberapa kata yang penulisannya masih salah kemudian perbaiki!space 

Iklan

N. Hayati

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

kata yang salah dan perbaikannya adalah:

kata yang salah dan perbaikannya adalah:

Iklan

Pembahasan

Penulisan teks yang sifatnya formal dan ilmiah harus memperhatikan tata tulis berdasarkan aturan pada Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) , Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) , dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI). Berdasarkantiga pedoman di atas, dapat ditemukan kesalahan penulisan pada kata akrap, indonesia, seolah merupakan, sangat biasa sekali, mensikapi,masih sangat,disungai, diselokan. Berikut penjelasan dan perbaikannya: Sesuai dengan KBBI, kata akrap merupakan bentuk tidak baku, yang baku adalah akrab . Sesuai dengan aturan EBI mengenai penggunaan huruf kapital, yang berbunyi, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa, penulisan indonesia seharusnya Indonesia . Sesuai dengan ketentuan TBBI mengenai ciri kalimat efektif, Menggunakan kata dengan tepat dan tidak bertele-tele, maka frasa seolah merupakan, sangat biasa sekali,masih sangat, dapat diefektifkan dengan cara menghilangkan salah satu kata yang tidak perlu. Frasa seolah merupakan dapat diefektifkan menjadi seolah , sangat biasa sekali diefektifkan menjadi sangat biasa , masih sangat diefektifkan menjadi masih. Sesuai dengan ketentuan TBBI, tentang kata turunan dan pengimbuhan prefiks meng- , Jika ditambahkan pada pangkal yang dimulai dengan fonem /c/, /]/, /s/,dan /J/, bentuk meng- berubah menjadi meny- /msji/. Di dalam penulisan, prefiks meny- /maji/ ini ditulis atau disederhanakan menjadi men-. Kata Mensikapi tidak baku, karena prefiks meng- bertemu dengan kata dasar yang diawali/s/, seharusnya penulisan yang tepat adalah menyikapi . Sesuai dengan ketentuan EBI tentang penulisan kata depan, Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kata disungai dan diselokan tidak baku, seharusnya penulisannya dipisah menjadi di sungai dan di selokan . Dengan demikian, kata yang salah dan perbaikannya adalah: akrap seharusnya akrab indonesia seharusnya Indonesia s eolah merupakan seharusnya seolah sangat biasa sekali seharusnya sangat biasa mensikapi seharusnya menyikapi masih sangat seharusnya masih disungai seharusnya di sungai diselokan seharusnya di selokan

Penulisan teks yang sifatnya formal dan ilmiah harus memperhatikan tata tulis berdasarkan aturan pada Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBI).

Berdasarkan tiga pedoman di atas, dapat ditemukan kesalahan penulisan pada kata akrap, indonesia, seolah merupakan, sangat biasa sekali, mensikapi, masih sangat, disungai, diselokan.

Berikut penjelasan dan perbaikannya: 

  1. Sesuai dengan KBBI, kata akrap merupakan bentuk tidak baku, yang baku adalah akrab.
  2. Sesuai dengan aturan EBI mengenai penggunaan huruf kapital, yang berbunyi, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa, penulisan indonesia seharusnya Indonesia.
  3. Sesuai dengan ketentuan TBBI mengenai ciri kalimat efektif, Menggunakan kata dengan tepat dan tidak bertele-tele, maka frasa seolah merupakan, sangat biasa sekali, masih sangat, dapat diefektifkan dengan cara menghilangkan salah satu kata yang tidak perlu. Frasa seolah merupakan dapat diefektifkan menjadi seolah, sangat biasa sekali diefektifkan menjadi sangat biasa, masih sangat diefektifkan menjadi masih.
  4. Sesuai dengan ketentuan TBBI, tentang kata turunan dan pengimbuhan prefiks meng-Jika ditambahkan pada pangkal yang dimulai dengan fonem /c/, /]/, /s/,dan /J/, bentuk meng- berubah menjadi meny- /msji/. Di dalam penulisan, prefiks meny- /maji/ ini ditulis atau disederhanakan menjadi men-. Kata Mensikapi tidak baku, karena prefiks meng- bertemu dengan kata dasar yang diawali /s/, seharusnya penulisan yang tepat adalah menyikapi.
  5. Sesuai dengan ketentuan EBI tentang penulisan kata depan, Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kata disungai dan diselokan tidak baku, seharusnya penulisannya dipisah menjadi di sungai dan di selokan.

Dengan demikian, kata yang salah dan perbaikannya adalah:

  1. akrap seharusnya akrab
  2. indonesia seharusnya Indonesia
  3. seolah merupakan seharusnya seolah
  4. sangat biasa sekali seharusnya sangat biasa
  5. mensikapi seharusnya menyikapi
  6. masih sangat seharusnya masih
  7. disungai seharusnya di sungai
  8. diselokan seharusnya di selokanspace 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

3

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tentukan kaidah kebahasaan teks persuasif tersebut!

10

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

info@ruangguru.com

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia