Iklan

Iklan

Pertanyaan

Kiki dan Kiku


    Ada dua ekor burung kecil yang tinggal di dahan pohon. Mereka bernama Kiki dan Kiku. Kedua burung itu bersahabat, tetapi tabiat mereka berbeda. Kiki selalu bangun pagi sebelum matahari terbit. Ia berolahraga di dahan-dahan pohon, meloncat dari dahan ke dahan, terbang mengelilingi pohon-pohon dan menyanyi. Kiki paling senang bila ia dapat melihat matahari terbit.

    "Selamat pagi, Matahari yang baik," sapa Kiki ramah. "Selamat pagi juga, Kiki! Ho ho ho, pagi ini lagi-lagi kau bangun lebih pagi dariku," sahut Matahari. Matahari dan Kiki hampir setiap hari mengobrol. Kalau Kiki rajin bangun pagi, Kiku sebaliknya. Ia tak pernah bangun kalau matahari belum berada di atas pucuk pohon. Karena tidur terlalu lama dan jarang berolahraga, Kiku sering sakit.

    Kiki jengkel dengan kemalasan Kiku. Karena ia tak bisa membereskan tempat tidurnya pada pagi hari. Kiki mencari akal agar Kiku tidak malas bangun pagi lagi. "Kiku, pernahkah engkau makan cacing?" tanya Kiki pada suatu hari. "Belum, bagaimana rasanya?" Kiku merasa tertarik. "Belum pernah makan cacing? Kalau begitu, jangan sebut dirimu burung.

    Setiap burung sejati pasti pernah makan cacing setiap pagi," kata Kiki sambil menepuk dada. "Kalau begitu aku akan mencari cacing," kata Kiku penasaran. "Kau akan cari cacing di mana?" ejek Kiki. "Aku? Aku tidak tahu," sahut Kiku malu. "Aku mau memberitahu. Asal kau mau bangun pagi-pagi besok," ujar Kiki. "Baiklah!" kata Kiku.

    Esok harinya, seperti biasa Kiki bangun sebelum matahari terbit. Ia bersusah payah membangunkan Kiku. Karena Kiku masih mengantuk, Kiku sering menutup matanya. "Lihat, Kiku! Bu Ayam sedang mengais-ngais tanah. Cacingnya banyak sekali! Tidakkah engkau ingin memakannya?" tanya Kiki. Seketika itu Kiku yang berjalan sambil terkantuk-kantuk, membuka matanya. "Petok... petook! Ayo, Kiki, ajak temanmu sarapan bersama," ajak Bu Ayam.

    Mereka pun sarapan pagi dengan gembira. “Kiki, aku sudah makan cacing. Jadi aku adalah burung sejati," kata Kiku. "Tapi burung sejati pun selalu bangun sebelum matahari terbit," kata Kiki. "Aku akan membiasakan bangun pagi mulai sekarang. Karena ternyata bangun pagi itu menyenangkan. Aku merasa badanku sangat sehat," kata Kiku. "Mulai sekarang kita bisa berolahraga pagi," kata Kiki. "Tentu!" "Kalau begitu mari kita terbang. Satu, dua, tiga!" seru Kiki. Kedua burung itu melesat ke udara. Mereka terbang dengan riang di antara dahan-dahan pohon. undefined 

Berdasarkan dongeng di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! Siapakah yang malas bangun pagi? ____________________________________________

Berdasarkan dongeng di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


Siapakah yang malas bangun pagi?

____________________________________________  

Iklan

N. Juliana

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

yang malas bangun pagi pada dongeng di atas adalah Kiku.

yang malas bangun pagi pada dongeng di atas adalah Kiku. undefined 

Iklan

Pembahasan

Dongeng di atas, menceritakan tentang "dua ekor burung kecil yang tinggal di dahan pohon. Mereka bernama Kiki dan Kiku. Kedua burung itu bersahabat, tetapi tabiat mereka berbeda. Kiki selalu bangun pagi sebelum matahari terbit. Ia berolahraga di dahan-dahan pohon, meloncat dari dahan ke dahan, terbang mengelilingi pohon-pohon dan menyanyi. Kiki paling senang bila ia dapat melihat matahari terbit. Kalau Kiki rajin bangun pagi, Kik u sebaliknya. Ia tak pernah bangun kalau matahari belum berada di atas pucuk pohon. Karena tidur terlalu lama dan jarang berolahraga, Kiku sering sakit." Berdasarkan penjelasan tersebut, yang malas bangun pagi adalah Kiku. Oleh karena itu, yang malas bangun pagi pada dongeng di atas adalah Kiku.

Dongeng di atas, menceritakan tentang "dua ekor burung kecil yang tinggal di dahan pohon. Mereka bernama Kiki dan Kiku. Kedua burung itu bersahabat, tetapi tabiat mereka berbeda. Kiki selalu bangun pagi sebelum matahari terbit. Ia berolahraga di dahan-dahan pohon, meloncat dari dahan ke dahan, terbang mengelilingi pohon-pohon dan menyanyi. Kiki paling senang bila ia dapat melihat matahari terbit. Kalau Kiki rajin bangun pagi, Kiku sebaliknya. Ia tak pernah bangun kalau matahari belum berada di atas pucuk pohon. Karena tidur terlalu lama dan jarang berolahraga, Kiku sering sakit." Berdasarkan penjelasan tersebut, yang malas bangun pagi adalah Kiku.


Oleh karena itu, yang malas bangun pagi pada dongeng di atas adalah Kiku. undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

37

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berkaitan dengan dongeng “Bebek Selalu Hidup Rukun”! Cerpelai menghasut Bebek agar meninggalkan … ____________________________________________

32

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia