Iklan

Iklan

Pertanyaan

a. Agus Salim masuk dalam kancah pergerakan politik saat ia bergabung menjadi anggota Centraal Sarikat Islam (Sjarikat Islam). Pada tahun 1919, Agus Salim pindah ke Surabaya. Disinilah Agus Salim berkenalan dengan HOS Tjokroaminoto. Dari Bandung HOS Tjokroamonoto, Agus Salim dan kawan-kawan dalam National Congress Centraal Sarikat Islam (Natico CSI), 17 Juni 1916, memberanikan menuntut pemerintahan sendiri. Memelopori sosialisasi istilah nasional, menanamkan kesadaran cinta tanah air bangsa dan agama.

b. Karir dipolomatik Agus Salim dimulai saat ia bekerja pada Konsulat Belanda di Jeddah sebagai penerjemah pada tahun 1906-1911. Sekembalinya dari Jeddah pada tahun 1911, ia menikah dengan Zainatun Nahar Almatsier. Dari pernikahan ini, ia dikaruniai 10 orang anak, namun dua diantaranya meninggal saat masih kecil dan seorang lagi gugur ketika terjadi insiden 25 Januari 1946 saat mengambil alih persenjataan Jepang di Serpong

c. Agus Salim lahir di Kota Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tanggal 8 Oktober 1881. Nama kecilnya adalah Masyudul Haq. Ia merupakan putera Sutan Muhammad Salim. Ayahnya merupakan jaksa tinggi pada Pengadilan Negeri Riau. Nama Agus Salim diperoleh karena panggilan pelayan perempuan asal Jawa di rumah Prof. TH Kock, warga negara Belanda, tempat Agus Salim tinggal ketika menempuh pendidikan di Jakarta.

d. Kecerdasan intelektual Agus Salim terbukti ketika beliau meraih nilai terbaik di HBS. Dalam usia yang sangat muda, Agus Salim sudah berhasil menguasai sedikitnya tujuh bahasa asing, yaitu bahasa Arab, Belanda, lnggris, Turki, Perancis, Jepang dan Jerman. Setelah lulus HBS, Agus Salim sebenarnya ingin meneruskan studi kedokteran di Belanda, namun ia sadar bahwa biayanya sangat mahal. Atas saran Sekretaris Gubernur Jenderal Hindia Belanda, ayahnya mengajukan permohonan status gilijkgesteld bagi Agus Salim yang bukan keturunan Eropa untuk mendapatkan beasiswa. Permohonan ini dikabulkan namun penyamaan status tersebut tidak lantas membuat Agus Salim mendapat beasiswa. Pada tahun 1905, Agus salim justru mendapat tawaran untuk bekerja di Jeddah dari Kementerian Luar negeri Belanda. Ayahnya sangat mendukung Agus Salim menerima tawaran tersebut apalagi mereka mempunyai saudara yang bermukim di sana.space 

Berdasarkan cuplikan informasi di atas buatlah sebuah biografi tokoh yang mengacu pada struktur teks biografi!

Berdasarkan cuplikan informasi di atas buatlah sebuah biografi tokoh yang mengacu pada struktur teks biografi!space 

Iklan

E. Iga

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Sanata Dharma

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Biografi Agus Salim Orientasi : c Agus Salim lahir di Kota Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tanggal 8 Oktober 1881. Nama kecilnya adalah Masyudul Haq. Ia merupa kan putera Sutan Muhammad Salim. Ayahnya merupakan jaksa tinggi pada Pengadilan Negeri Riau. Nama Agus Salim diperoleh karena panggilan pelayan perempuan asal Jawa di rumah Prof. TH Kock, warga negara Belanda, tempat Agus Salim tinggal ketika menempuh pendidikan di Jakarta. Urutan peristiwa : d-b-a Kecerdasan intelektual Agus Salim terbukti ketika beliau meraih nilai terbaik di HBS. Dalam usia yang sangat muda, Agus Salim sudah berhasil menguasai sedikitnya tujuh bahasa asing, yaitu bahasa Arab, Belanda, lnggris, Turki, Perancis, Jepang dan Jerman. Setelah lulus HBS, Agus Salim sebenarnya ingin meneruskan studi kedokteran di Belanda, namun ia sadar bahwa biayanya sangat mahal. Atas saran Sekretaris Gubernur Jenderal Hindia Belanda, ayahnya mengajukan permohonan status gilijkgesteld bagi Agus Salim yang bukan keturunan Eropa untuk mendapatkan beasiswa. Permohonan ini dikabulkan namun penyamaan status tersebut tidak lantas membuat Agus Salim mendapat beasiswa. Pada tahun 1905, Agus salim justru mendapat tawaran untuk bekerja di Jeddah dari Kementerian Luar negeri Belanda. Ayahnya sangat mendukung Agus Salim menerima tawaran tersebut apalagi mereka mempunyai saudara yang bermukim di sana. Karir dipolomatik Agus Salim dimulai saat ia bekerja pada Konsulat Belanda di Jeddah sebagai penerjemah pada tahun 1906-1911. Sekembalinya dari Jeddah pada tahun 1911, ia menikah dengan Zainatun Nahar Almatsier. Dari pernikahan ini , ia dikaruniai 10 orang anak, namun dua diantaranya meninggal saat masih kecil dan seorang lagi gugur ketika terjadi insiden 25 Januari 1946 saat mengambil alih persenjataan Jepang di Serpong. Agus Salim masuk dalam kancah pergerakan politik saat ia bergabung menjadi anggota Centraal Sarikat Islam • (Sjarikat Islam). Pada tahun 1919, Agus Salim pindah ke Surabaya. Disinilah Agus Salim berkenalan dengan HOS Tjokroaminoto. Dari Bandung HOS Tjokroamonoto, Agus Salim dan kawan-kawan dalam National Congress Centraal Sarikat Islam (Natico CSI), 17 Juni 1916, memberanikan menuntut pemerintahan sendiri. Memelopori sosialisasi istilah nasional, menanamkan kesadaran cinta tanah air bangsa dan agama.

Biografi Agus Salim

Orientasi : c

    Agus Salim lahir di Kota Gadang, Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tanggal 8 Oktober 1881. Nama kecilnya adalah Masyudul Haq. Ia merupa kan putera Sutan Muhammad Salim. Ayahnya merupakan jaksa tinggi pada Pengadilan Negeri Riau. Nama Agus Salim diperoleh karena panggilan pelayan perempuan asal Jawa di rumah Prof. TH Kock, warga negara Belanda, tempat Agus Salim tinggal ketika menempuh pendidikan di Jakarta.

Urutan peristiwa : d-b-a

    Kecerdasan intelektual Agus Salim terbukti ketika beliau meraih nilai terbaik di HBS. Dalam usia yang sangat muda, Agus Salim sudah berhasil menguasai sedikitnya tujuh bahasa asing, yaitu bahasa Arab, Belanda, lnggris, Turki, Perancis, Jepang dan Jerman. Setelah lulus HBS, Agus Salim sebenarnya ingin meneruskan studi kedokteran di Belanda, namun ia sadar bahwa biayanya sangat mahal. Atas saran Sekretaris Gubernur Jenderal Hindia Belanda, ayahnya mengajukan permohonan status gilijkgesteld bagi Agus Salim yang bukan keturunan Eropa untuk mendapatkan beasiswa. Permohonan ini dikabulkan namun penyamaan status tersebut tidak lantas membuat Agus Salim mendapat beasiswa. Pada tahun 1905, Agus salim justru mendapat tawaran untuk bekerja di Jeddah dari Kementerian Luar negeri Belanda. Ayahnya sangat mendukung Agus Salim menerima tawaran tersebut apalagi mereka mempunyai saudara yang bermukim di sana.

    Karir dipolomatik Agus Salim dimulai saat ia bekerja pada Konsulat Belanda di Jeddah sebagai penerjemah pada tahun 1906-1911. Sekembalinya dari Jeddah pada tahun 1911, ia menikah dengan Zainatun Nahar Almatsier. Dari pernikahan ini , ia dikaruniai 10 orang anak, namun dua diantaranya meninggal saat masih kecil dan seorang lagi gugur ketika terjadi insiden 25 Januari 1946 saat mengambil alih persenjataan Jepang di Serpong.

    Agus Salim masuk dalam kancah pergerakan politik saat ia bergabung menjadi anggota Centraal Sarikat Islam • (Sjarikat Islam). Pada tahun 1919, Agus Salim pindah ke Surabaya. Disinilah Agus Salim berkenalan dengan HOS Tjokroaminoto. Dari Bandung HOS Tjokroamonoto, Agus Salim dan kawan-kawan dalam National Congress Centraal Sarikat Islam (Natico CSI), 17 Juni 1916, memberanikan menuntut pemerintahan sendiri. Memelopori sosialisasi istilah nasional, menanamkan kesadaran cinta tanah air bangsa dan agama.space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Manda Rika

Pembahasan lengkap banget

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Dalam membuat struktur cerita sejarah dapat dimulai dari ....

2

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia