Cerita pendek adalah karangan prosa fiksi berbentuk naratif yang lebih pendek daripada novel dan biasanya hanya menceritakan sedikit tokoh.
Unsur-unsur cerita pendek adalah sebagai berikut.
Tema adalah persoalan pokok sebuah cerita. Tema disebut juga ide cerita. Tema dapat berwujud pengamatan pengarang terhadap berbagai peristiwa dalam kehidupan ini.
Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita, sedangkan watak, perwatakan atau karakter menunjukkan pada sifat dan sikap para tokoh yang menggambarkan kualitas pribadi seseorang tokoh.
Latar dalam sebuah cerita menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Latar memberikan pijakan cerita secara konkret (nyata) dan jelas.
Alur adalah urutan peristiwa yang berdasarkan hukum sebab akibat. Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, akan tetapi menjelaskan kenapa hal ini bisa terjadi. Kehadiran alur dapat membuat cerita berkesinambungan. Oleh karena itu, alur biasanya disebut juga susunan cerita atau jalan cerita.
- Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang adalah visi pengarang dalam memandang suatu peristiwa dalam cerita. Untuk mengetahui sudut pandang, kita dapat mengajukan pertanyaan kepada siapakah yang menceritakan kisah tersebut.
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang berupa pemecahan masalah atau jalan keluar terhadap persoalan yang ada dalam cerita.
Dengan demikian, berdasarkan cerita diatas, latar tempat, waktu serta alur yang digunakan dalam cerita adalah sebagai berikut.
Latar tempat peristiwa pada kutipan di atas adalah di sebuag gurun. Hal tersebut dapat dilihat dari kalimat berikut.
"Di sebuah gurun yang panas, seorang penggembara berjalan dengan gontai."
Latar waktu pada cerita di atas adalah siang hari karena keadaan pada cerita tersebut menjelaskan cuaca yang panas dan dapat dimaknai siang hari.
Alur cerita di atas menggunakan alur maju karena cerita dipaparkan secara kronologis atau berurutan waktu maju.