Selain dihadiri oleh perwakilan Indonesia dan Belanda, Perjanjian Renville juga diikuti oleh tiga negara (Amerika, Australia, Belgia) yang tergabung dalam Komisi Tiga Negara (KTN). Ketiga negara tersebut berperan sebagai perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas menjadi mediator dalam perundingan antara Indonesia-Belanda. Dalam jalannya perundingan, pihak Belanda berusaha agar garis pertahanan yang telah berhasil direbut pada Agresi Militer I dipertahankan. Sedangkan, RI meminta agar tentara Belanda menarik diri ke kedudukan semula sesuai Perundingan Linggarjati. Kemudian, Belanda mengusulkan untuk membentuk Republik Indonesia Serikat dengan ketentuan bahwa RI adalah salah satu negara bagian di dalamnya, bersamaan dengan Negara Sumatra, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan dan lain-lain. Padahal, salah satu isi perundingan Linggarjati adalah bahwa RIS adalah pemerintahan sementara (interim goverment) yang dibawahi oleh RI dan Belanda. Saat perundingan berjalan, Belanda seakan mengancam secara halus apabila konsesi-konsesi yang ditawarkan tidak diindahkan, maka senjata yang selanjutnya bicara. Amerika Serikat pun mengancam tidak akan mendukung Indonesia apabila menolak penawaran Belanda. Amir sebagai ketua delegasi saat itu berada dalam posisi terjepit, antara melawan Belanda dan Sekutunya atau mengikuti mereka. Pada akhirnya pada 17-19 Januari 1948, Perundingan Renville selesai dan kesepakatan disetujui. Dampaknya adalah wilayah Indonesia semakin sempit, hanya terdiri dari Jawa Tengah, Yogyakarta dan Sumatra. Akibat dari Perjanjian Renville ini, Amir Sjarifuddin kehilangan dukungan di parlemen yang membuat kabinet pemerintahannya melemah dan pada akhirnya ia membubarkan kabinet pada 23 Januari 1948.
Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah A.
Untuk mempelajarinya lebih jelas, tonton video selanjutnya.