Perjuangan Rakyat Indonesia Melawan Penjajahan adalah sebuah nama dari periode dalam sejarah peradaban Indonesia modern. Periode ini berlangsung pada kurun waktu tahun 1602 (semenjak berdirinya Vereenigde Oost-Indische Compagnie, disingkat "VOC); hingga tahun 1908, yaitu tahun berdirinya organisasi Boedi Oetomo yang menandakan perubahan cara atau metode perjuangan Indonesia dalam melawan penjajahan. Pada periode ini, perjuangan sangat berfokus pada kegiatan yang bersifat aksi militer. Dengan kata lain, perjuangan yang berlangsung terjadi dengan pertempuran yang melibatkan sekelompok masyarakat setempat di sebuah wilayah Nusantara terhadap pihak asing seperti bangsa Belanda serta beberapa bangsa Eropa lainnya (Portugis, Spanyol, Prancis, Inggris). Tema perjuangan yang diusung oleh sekelompok masyarakat tersebut masih seputar protes akan kebijakan pihak asing yang merugikan sekelompok masyarakat setempat baik secara material maupun moral. Perjuangan yang berlangsung sangat tergantung pada tokoh ternama setempat, seperti para bangsawan maupun agamawan. Beberapa contoh perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan antara lain perjuangan Diponegoro di Yogyakarta, perjuangan Imam Bonjol di Minangkabau, perjuangan Sisingamangaraja XII di Toba, perjuangan Ageng Tirtayasa di Banten, perjuangan Hasanuddin di Gowa Makassar, perjuangan Antasari di Banjarmasin, perjuangan Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar di Aceh, perjuangan Pattimura dan Tiahahu di Maluku, perjuangan I Gusti Ketut Jelantik di Bali, dan tokoh-tokoh dari ragam wilayah lainnya di Indonesia.
Dengan demikian, berbagai perlawanan terhadap penjajah dilakukan diberbagai daerah dengan tujuan untuk mengusir penjajah. Beberapa contoh perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan antara lain perjuangan Diponegoro di Yogyakarta, perjuangan Imam Bonjol di Minangkabau, perjuangan Sisingamangaraja XII di Toba, perjuangan Ageng Tirtayasa di Banten, perjuangan Hasanuddin di Gowa Makassar, perjuangan Antasari di Banjarmasin, perjuangan Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar di Aceh, perjuangan Pattimura dan Tiahahu di Maluku, perjuangan I Gusti Ketut Jelantik di Bali, dan tokoh-tokoh dari ragam wilayah lainnya di Indonesia. Jadi, yang tidak termasuk perlawanan rakyat terhadap kolonialisme adalah perlawanan kaum adat.
Jadi, jawaban yang tepat adalah C.