Teks negosiasi adalah teks yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.
Struktur teks negosiasi:
- Orientasi
Orientasi yang dimaksud adalah salam pembuka, atau intro pengenalan. Jika menggunakan bahasa interaksi dengan orang lain, bisa dikatakan sebagai ajang basa-basi terlebih dahulu. Jadi, ada urutan dan etikanya, tidak langsung membuat negosiasi secara langsung.
- Permintaan
Setelah membuat basa-basi. masuk ke tahap permintaan. Tentu saja permintaan menyesuaikan dari selera dan kebutuhan Anda. Nah, ketika ada permintaan pastinya pihak penyedia barang/jasa akan memberikan harga. Namun sebelum masuk kesitu ada tahap yang ketiga yaitu tahap pemenuhan.
- Pemenuhan
Pemenuhan ini lebih fokus pada penyedia barang dan jasa. Apakah pihaknya bisa memenuhi permintaan Anda atau tidak. Untuk kasus permintaan dalam jumlah banyak mereka akan melakukan koordinasi atau konfirmasi beberapa waktu untuk cek stok barang/jasa.
- Penawaran dan persetujuan
Barulah masuk ke tahap penawaran dan persetujuan. Jika tahap-tahap diatas sudah dirasa cukup. maka terjadilah penawaran. Jika harga yang ditawarkan tidak cocok, Anda bisa menawarkan negosiasi sebelum akhirnya Anda memutuskan menyetujuinya atau menolak.
- Pembelian
Jika sudah merasa cocok diantara keduanya, barulah dilakukan pembelian. Jika berhasil terjadi pembelian, itu berarti Anda berhasil melakukan negosiasi.
- Penutup
Di bagian penutup, terjadi kesepakatan. Transaksi dan penawaran pun selesai. Jika tadi ada basa-basi, tentu saja juga sebaiknya perlu ditutup. Penutup yang baik tentu akan memberikan kesan yang baik juga.
Analisis struktur teks pada kutipan teks negosiasi:
Calon penumpang: "Bang, ke Pasar Baru berapa?"
Tukang Becak: "10 ribu, Mbak"
Calon Penumpang: "Yah, kok mahal amat Bang, 5 ribu saja."
Tukang Becak: "Aduh, kemurahan Mbak, Pasar Baru kan jauh."
Calon Penumpang: "Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, gimana?"
Tukang Becak: "Naiklah dikit Mbak, jadi 8 ribu."
Calon Penumpang: "Baiklah Bang, saya setuju, antar saya ke pasar baru."
Bagian orientasi teks negosiasi tersebut terdapat pada kalimat:
Calon penumpang: "Bang, ke Pasar Baru berapa?"
Tukang Becak: "10 ribu, Mbak"
Kutipan tersebut merupakan bagian orientasi pada teks negosiasi tersebut karena berisi bagian permulaan dari sebuah teks negosiasi. Calon penumpang bertanya mengenai ongkos ke Pasar Baru, lalu Tukang Becak mulai membuka harga awal ongkos becaknya. Setelah itu barulah terjadi ketidaksetujuan dari calon penumpang sehingga terjadilah permintaan penurunan ongkos becak dari calon penumpang. Setelah itu terjadi pemenuhan permintaan dari tukang becak dan tawar menawar (negosiasi) antara kedua belah pihak. Berikut awal dari tawar menawar antara calon penumpang dan tukang becak:
Calon Penumpang: "Yah, kok mahal amat Bang, 5 ribu saja."
Tukang Becak: "Aduh, kemurahan Mbak, Pasar Baru kan jauh."
Calon Penumpang: "Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, gimana?"
Tukang Becak: "Naiklah dikit Mbak, jadi 8 ribu."
Calon Penumpang: "Baiklah Bang, saya setuju, antar saya ke pasar baru."