Jawabannya C.
Unsur X dapat membentuk XO2, XO3, H2XO4, dan XF6, hal tersebut menunjukkan bahwa unsur X memiliki banyak bilangan oksidasi. Struktur elektronik paling luar atom unsur X dapat ditentukan melalui bilangan oksidasi terbesar dari unsur X, karena biloks terbesar dari unsur non logam sama dengan jumlah elektron valensinya.
Berikut adalah beberapa aturan penentuan bilangan oksidasi (biloks):
1. Biloks unsur atau senyawa netral = 0
2. Biloks ion = muatannya
3. Biloks atom H = +1, kecuali atom H yang berikatan dengan unsur golongan IA dan IIA, biloksnya -1
4. Biloks atom O = -2, kecuali dalam peroksida (biloks O = -1), flourida (biloks O = +2), dan superoksida (biloks O = )
5. Biloks golongan IA = +1
6. Biloks golongan IIA= +2
Bilangan oksidasi X dalam XO2:
biloks X+2biloks O=biloks XO2biloks X=biloks XO2−2biloks Obiloks X=0−2(−2)biloks X=+4
Bilangan oksidasi X dalam XO3:
biloks X+3biloks O=biloks XO3biloks X=biloks XO3−3biloks Obiloks X=0−3(−2)biloks X=+6
Bilangan oksidasi X dalam H2XO4:
2biloks H+biloks X+4biloks O=biloks H2XO4biloks X=biloks H2XO4−2biloks H−4biloks Obiloks X=0−2(+1)−4(−2)biloks X=−2+8biloks X=+6
Bilangan oksidasi X dalam XF6:
Unsur F memiliki muatan -1, sehingga biloks F = -1.
biloks X+6biloks F=biloks XF6biloks X=biloks XF6−6biloks Fbiloks X=0−6(−1)biloks X=+6
Dari data biloks X pada masing-masing senyawa XO2, XO3, H2XO4, dan XF6, dapat diketahui bahwa biloks X terbesar adalah +6, sehingga jumlah elektron valensi X adalah 6 dan konfigurasi elektron terluarnya s2 p4.