Iklan

Pertanyaan

Bagaimanakah pemecahan makanan dalam proses pencernaan makanan di dalam tubuh?

Bagaimanakah pemecahan makanan dalam proses pencernaan makanan di dalam tubuh?space

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

11

:

29

:

43

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Sel-sel tubuh tidak dapat memanfaatkan makanan yang masuk secara langsung. Makanan yang berupa zat kompleks harus diubah dahulu menjadi zat sederhana agar bisa diserap oleh tubuh dan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Di dalam tubuh, makanan mengalami proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan secara mekanis oleh gigi dan secara kimiawi dilakukan oleh enzim yang berlangsung di dalam saluran pencernaan. Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan tiga jenis zat makanan yang harus selalu ada dalam makanan yang kita makan. Semua zat makanan tersebut dapat digunakan oleh respirasi seluler untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. ATP digunakan sebagai bahan bakar untuk melakukan aktivitas tubuh selama seharian penuh, termasuk bernapas, olahraga dan berpikir. Tahap awal pemecahan zat-zat makanan tersebut berbeda-beda, tetapi masing-masing produknya akan masuk ke dalam siklus Krebs atau siklus asam trikarboksilat atau siklus asam sitrat pada beberapa tempat untuk kemudian dipecah guna pembentukan energi. Karbohidrat mengalami perombakan menjadi glukosa (monosakarida). Kemudian, melalui proses glikolisis glukosa dirombak menjadi gliseraldehid fosfat dan selanjutnya menjadi asam piruvat. Proses berikutnya, asam piruvat masuk ke mitokondria untuk diubah menjadi asetil KoA. Asetil KoA kemudian masuk ke siklus Krebs untuk mengahsilkan ATP. Protein dapat menghasilkan energi, namun harus dirombak dahulu menjadi asam-asam amino. Selanjutnya, asam-asam amino tersebut mengalami deaminasi untuk menghilangkan gugus amino (NH 3 )-nya. Asam-asam amino yang mengalami deaminasi dibagi menjadi asam amino glikogenik dan asam amino ketogenik. Asam amino glikogenik masuk ke dalam proses glikolisis dan bekerja membantu persediaan glukosa dan glikogen. Adapun asam amino ketogenik masuk ke dalam siklus Krebs dapat melalui asetil KoA, asam alpha ketoglutarat, asam fumarat atau asam oksaloasetat. Lemak dapat menghasilkan energi melalui perombakan lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak. Gliserol kemudian diubah menjadi gliseraldehid fosfat (suatu senyawa intermediet pada glikolisis) dan akhirnya menjadi asam piruvat yang masuk ke siklus Krebs untuk dioksidasi. Sementara itu, asam lemak dipecah oleh proses oksidasi beta menjadi asam aseto asetat yang masuk ke siklus Krebs sebagai asetil KoA.

Sel-sel tubuh tidak dapat memanfaatkan makanan yang masuk secara langsung. Makanan yang berupa zat kompleks harus diubah dahulu menjadi zat sederhana agar bisa diserap oleh tubuh dan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Di dalam tubuh, makanan mengalami proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan secara mekanis oleh gigi dan secara kimiawi dilakukan oleh enzim yang berlangsung di dalam saluran pencernaan. Karbohidrat, protein, dan lemak merupakan tiga jenis zat makanan yang harus selalu ada dalam makanan yang kita makan. Semua zat makanan tersebut dapat digunakan oleh respirasi seluler untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. ATP digunakan sebagai bahan bakar untuk melakukan aktivitas tubuh selama seharian penuh, termasuk bernapas, olahraga dan berpikir. Tahap awal pemecahan zat-zat makanan tersebut berbeda-beda, tetapi masing-masing produknya akan masuk ke dalam siklus Krebs atau siklus asam trikarboksilat atau siklus asam sitrat pada beberapa tempat untuk kemudian dipecah guna pembentukan energi.

  • Karbohidrat mengalami perombakan menjadi glukosa (monosakarida). Kemudian, melalui proses glikolisis glukosa dirombak menjadi gliseraldehid fosfat dan selanjutnya menjadi asam piruvat. Proses berikutnya, asam piruvat masuk ke mitokondria untuk diubah menjadi asetil KoA. Asetil KoA kemudian masuk ke siklus Krebs untuk mengahsilkan ATP.
  • Protein dapat menghasilkan energi, namun harus dirombak dahulu menjadi asam-asam amino. Selanjutnya, asam-asam amino tersebut mengalami deaminasi untuk menghilangkan gugus amino (NH3)-nya. Asam-asam amino yang mengalami deaminasi dibagi menjadi asam amino glikogenik dan asam amino ketogenik. Asam amino glikogenik masuk ke dalam proses glikolisis dan bekerja membantu persediaan glukosa dan glikogen. Adapun asam amino ketogenik masuk ke dalam siklus Krebs dapat melalui asetil KoA, asam alpha ketoglutarat, asam fumarat atau asam oksaloasetat.
  • Lemak dapat menghasilkan energi melalui perombakan lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak. Gliserol kemudian diubah menjadi gliseraldehid fosfat (suatu senyawa intermediet pada glikolisis) dan akhirnya menjadi asam piruvat yang masuk ke siklus Krebs untuk dioksidasi. Sementara itu, asam lemak dipecah oleh proses oksidasi beta menjadi asam aseto asetat yang masuk ke siklus Krebs sebagai asetil KoA.space

 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

12

Iklan

Pertanyaan serupa

Apakah terlalu banyak mengonsumsi gula, permen, dan makanan manis dapat menyebabkan gemuk? Jelaskan alasan jawabanmu!

34

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia