Bagaimana upaya pemerintah dalam rangka mengurangi peredaran narkoba di Indonesia?

Zat adiktif adalah zat aktif yang jika dikonsumsi oleh organisme hidup, maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan efek ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan.

Zat Adiktif Narkotika
Zat adiktif narkotika adalah zat yang peredarannya dilarang di seluruh dunia dan tercantum pelarangannya pada undang-undang. Zat ini jika dikonsumsi dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan yang parah.

Zat Adiktif Psikotropika
Zat adiktif psikotropika adalah golongan zat yang masih termasuk kedalam zat yang dilarang dalam undang-undang. Efek yang dihasilkan tidak terlalu berbeda dengan saudaranya yang masuk dalam zat adiktif narkotika. Tetapi zat psikotropika lebih memengaruhi sistem syaraf pusat dan merubah perilaku serta mental penggunanya.

Jadi, zat narkotika dan psikotropika dilarang peredarannya karena dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan yang parah dan memengaruhi sistem syaraf pusat dan merubah perilaku serta mental penggunanya.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengobati ketergantungan pada Narkoba adalah melalui Rehabilitasi Narkoba. Rehabilitasi Narkoba melalui beberapa tahapan, yaitu:

1. Pemeriksaan
   Pemeriksaan dilakukan tidak hanya oleh dokter tetapi juga terapis. Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kecanduan yang dialami dan adakah efek samping yang muncul. Jika si pemakai mengalami depresi atau bahkan gangguan perilaku, maka terapis akan menyembuhkan efek tersebut baru melakukan rehabilitasi.
    
2. Detoksifikasi
   Mengatasi kecanduan harus melalui beberapa tahapan dan salah satu yang cukup berat adalah detoksifikasi. Di sini pengguna harus 100% berhenti menggunakan obat-obatan berbahaya tersebut. Selama proses detoksifikasi, dokter akan meringankan efek yang tidak mengenakkan tersebut dengan memberikan obat. Di samping itu, pecandu juga harus memperbanyak minum air agar tidak terkena dehidrasi serta mengkonsumsi makanan bergizi untuk memulihkan kondisi tubuh.

3. Stabilisasi
   Stabilisasi bertujuan untuk membantu pemulihan jangka panjang dengan memberikan resep dokter. Tidak hanya itu, pemikiran tentang rencana ke depan pun diarahkan agar kesehatan mental tetap terjaga dan tidak kembali terjerumus dalam bahaya obat-obatan terlarang.

4. Pengelolaan Aktivitas
   Jika sudah keluar dari rehabilitasi, pecandu yang sudah sembuh akan kembali ke kehidupan normal. Diperlukan pendekatan dengan orang terdekat seperti keluarga dan teman agar mengawasi aktivitas mantan pemakai.

Narkoba merupakan zat adiktif yang dapat mengurangi rasa nyeri dan mempengaruhi perilaku dan mental penggunanya. Pecandu narkoba sebenarnya cukup mudah dikenali dari fisiknya yaitu dengan ciri mata merah, pupil mengecil, pola tidur dan makan berubah, perubahan berat badan drastis, kelelahan, tidak peduli dengan penampilan, sempoyongan, batuk yang tak kunjung sembuh, dan kejang tanpa riwayat epilepsi. 

Opium merupakan tanaman semusim yang tumbuh di wilayah subtropis.Opium sebagai bahan baku narkotika yang diambil getahnya dari tanaman Papaver somniferum.

Rokok adalah benda berbentuk silinder yang terbuat dari kertas berukuran panjang yang berisi daun-daun tembakau kering yang telah dicacah. 

Pada rokok mengandung zat adiktif berupa tar dan nikotin juga mengandung beberapa zat berbahaya lainnya.