Iklan

Pertanyaan

Bagaimana terbentuknya komponen organik dalam tanah?

Bagaimana terbentuknya komponen organik dalam tanah?space 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

19

:

19

:

19

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Tanah tersusun dari bahan-bahan mineral hasil pelapukan batuan dan bahan organik hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan. T erbentuknya komponen organik dalam tanahterjadi karena adanya adanya proses penguraian yang dilakukan oleh detritivor dan dekomposer di dalam tanah. Detritivor merupakan organisme yang hidupnya dengan cara memakan serpihan tumbuhan atau hewan yang sudah mati, misalnya rayap, cacing tanah, dan hewan kaki seribu (keluwing). Sedangkan dekomposer adalah mikroorganisme yang berperan dalam menguraikan zat organik sisa tumbuhan atau hewan (detritus), seperti selulosa atau kitin, menjadi zat yang lebih sederhana. Dekomposer memungkinkan zat-zat organik terurai dan mengalami daur ulang kembali menjadi hara. Contoh dekomposer, yaitu bakteri dan jamur. Nutrien anorganik hasil penguraian dilepaskan ke ekosistem (proses mineralisasi) yang kemudian digunakan kembali oleh produsen. Dekomposer membuat tanah kaya akan nutrisi dengan menambahkan senyawa organik dan juga membawa zat seperti karbon, air, dan nitrogen kembali ke ekosistem. Ketika di suatu tempat, terdapat bangkai organisme, maka dekomposer akan datang dan memakan bangkai tersebut, yang kemudian dikeluarkan kembali dalam bentuk senyawa yang lebih kecil agar mudah larut ke dalam tanah. Lapisan tanah yang kaya akan bahan organik disebut humus. Lapisan ini berwarna cokelat kehitaman dan menempati posisi pada bagian atas di tanah.

Tanah tersusun dari bahan-bahan mineral hasil pelapukan batuan dan bahan organik hasil pelapukan sisa-sisa tumbuhan dan hewan. Terbentuknya komponen organik dalam tanah terjadi karena adanya adanya proses penguraian yang dilakukan oleh detritivor dan dekomposer di dalam tanah.

Detritivor merupakan organisme yang hidupnya dengan cara memakan serpihan tumbuhan atau hewan yang sudah mati, misalnya rayap, cacing tanah, dan hewan kaki seribu (keluwing). Sedangkan dekomposer adalah mikroorganisme yang berperan dalam menguraikan zat organik sisa tumbuhan atau hewan (detritus), seperti selulosa atau kitin, menjadi zat yang lebih sederhana. Dekomposer memungkinkan zat-zat organik terurai dan mengalami daur ulang kembali menjadi hara. Contoh dekomposer, yaitu bakteri dan jamur. Nutrien anorganik hasil penguraian dilepaskan ke ekosistem (proses mineralisasi) yang kemudian digunakan kembali oleh produsen. Dekomposer membuat tanah kaya akan nutrisi dengan menambahkan senyawa organik dan juga membawa zat seperti karbon, air, dan nitrogen kembali ke ekosistem. Ketika di suatu tempat, terdapat bangkai organisme, maka dekomposer akan datang dan memakan bangkai tersebut, yang kemudian dikeluarkan kembali dalam bentuk senyawa yang lebih kecil agar mudah larut ke dalam tanah.

Lapisan tanah yang kaya akan bahan organik disebut humus. Lapisan ini berwarna cokelat kehitaman dan menempati posisi pada bagian atas di tanah.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Pertanyaan serupa

Reni melakukan pengujian terhadap pH tanah. Setelah diuji diperoleh hasil bahwa pH tanah sebesar 3. Bagaimana pengaruh pH tersebut terhadap pertumbuhan tanaman dan kelangsungan hidup organisme tanah?

2

3.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia