Iklan

Pertanyaan

Bagaimana tahapan rusaknya susunan sistem saraf akibat mengkonsumsi psikotropika?

Bagaimana tahapan rusaknya susunan sistem saraf akibat mengkonsumsi psikotropika?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

07

:

51

:

53

Klaim

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Pembahasan
lock

Semua zat psikoaktif (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lain) dapat mengubah perilaku, perasaan dan pikiran seseorang melalui pengaruhnya terhadap salah satu atau beberapa neurotransmitter. Neurotransmitter yang paling berperan dalam terjadinya ketergantungan adalah dopamin. Penyalahgunaan narkotika memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf. Pertama, gangguan saraf sensorik , di mana ada rasa kebas, penglihatan buram hingga bisa menyebabkan kebutaan. Kasus kebutaan akibat penggunaan narkotika sudah pernah saya temukan kasusnya. Kedua, gangguan saraf otonom . Gangguan ini menyebabkan gerakan yang tidak dikehendaki melalui gerak motorik. Sehingga orang yang dalam keadaan mabuk bisa melakukan apa saja di luar kesadarannya. “Misalnya saat mabuk, mengganggu orang, berkelahi dan sebagainya. Ketiga, gerakan gangguan saraf motorik. Gerakan tanpa koordinasi dengan sistem motoriknya. “Orang lagi on, kepalanya goyang-goyang sendiri, pengaruh narkotika hilang, baru berhenti. Keempat, gangguan saraf vegetatif yakni terkait bahasa yang keluar di luar kesadaran. Tak hanya itu, di otak juga narkotika menimbulkan rasa takut dan kurang percaya diri jika tidak menggunakannya. Dalam jangka panjang secara perlahan bisa merusak sistem saraf di otak mulai dari ringan hingga permanen. Saat penggunaan narkotika, muatan listrik dalam otak berlebihan, jika ini sudah kecanduan, maka lama-lama kelamaan saraf bisa rusak.

Semua zat psikoaktif (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lain) dapat mengubah perilaku, perasaan dan pikiran seseorang melalui pengaruhnya terhadap salah satu atau beberapa neurotransmitter. Neurotransmitter yang paling berperan dalam terjadinya ketergantungan adalah dopamin. Penyalahgunaan narkotika memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf.

  • Pertama, gangguan saraf sensorik, di mana ada rasa kebas, penglihatan buram hingga bisa menyebabkan kebutaan. Kasus kebutaan akibat penggunaan narkotika sudah pernah saya temukan kasusnya.
  • Kedua, gangguan saraf otonom. Gangguan ini menyebabkan gerakan yang tidak dikehendaki melalui gerak motorik. Sehingga orang yang dalam keadaan mabuk bisa melakukan apa saja di luar kesadarannya. “Misalnya saat mabuk, mengganggu orang, berkelahi dan sebagainya.
  • Ketiga, gerakan gangguan saraf motorik. Gerakan tanpa koordinasi dengan sistem motoriknya. “Orang lagi on, kepalanya goyang-goyang sendiri, pengaruh narkotika hilang, baru berhenti.
  • Keempat, gangguan saraf vegetatif yakni terkait bahasa yang keluar di luar kesadaran.

Tak hanya itu, di otak juga narkotika menimbulkan rasa takut dan kurang percaya diri jika tidak menggunakannya. Dalam jangka panjang secara perlahan bisa merusak sistem saraf di otak mulai dari ringan hingga permanen. Saat penggunaan narkotika, muatan listrik dalam otak berlebihan, jika ini sudah kecanduan, maka lama-lama kelamaan saraf bisa rusak.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

21

Iklan

Pertanyaan serupa

Mengapa narkotika dan psikotropika dilarang peredarannya? Jelaskan jawaban kamu!

15

4.9

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia