Bumi mengelilingi Matahari (Revolusi) tidak dalam satu bidang lurus pada orbitnya tetapi membentuk sudut. Akibatnya, Matahari seolah bergerak seiring dengan revolusi Bumi dalam gerak semu Matahari.
Dalam gerak semu Matahari, Matahari seolah bergerak dari Garis Balik Utara, yaitu sekitar 23,26oLU dan menuju Garis Balik Selatan yaitu sekitar 23,26oLS.
Matahari mencapai Garis Balik Selatan pada 22 Desember dan mencapai Garis Balik Utara pada 22 Juni. Sementara pada tanggal 21 Maret dan 23 September, Matahari berada di atas garis Khatulistiwa atau mengalami peristiwa Equinox.
Karena pergerakan matahari ini, pada sekitar bulan Desember, belahan Bumi Selatan seperti Benua Australia mendapat banyak cahaya Matahari, siang yang lama dan mengalami musim panas. Sebaliknya, pada bulan Desember belahan bumi Utara seperti Benua Eropa mendapat sedikit cahaya, malam yang lama dan mengalami musim dingin. Hal serupa terjadi pada sekitar bulan Juni, ketika belahan Bumi Utara mendapat banyak cahaya, siang yang lama dan mengalami musim panas. Sebaliknya di sekitar bulan Juni ini belahan Bumi Selatan mengalami musim dingin.
Jadi, posisi Matahari pada tanggal 22 Desember adalah berada di Garis Balik Selatan (23,26oLS) dan pada tanggal 21 Maret berada di Garis Khatulistiwa (Ekuator).