Iklan

Pertanyaan

Bagaimana pendapatmu mengenai peristiwa penculikan golongan tua oleh golongan muda agar segera memproklamasikan kemerdekaan RI jelaskan alasannya?

Bagaimana pendapatmu mengenai peristiwa penculikan golongan tua oleh golongan muda agar segera memproklamasikan kemerdekaan RI jelaskan alasannya?space space

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

01

:

08

:

00

:

30

Klaim

Iklan

F. Kurniararasanty

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Airlangga

Jawaban terverifikasi

Jawaban

peristiwa penculikan golongan tua oleh golongan muda dengan tujuan agar memproklamasikan kemerdekaan adalah Peristiwa Rengasdengklok.

peristiwa penculikan golongan tua oleh golongan muda dengan tujuan agar memproklamasikan kemerdekaan adalah Peristiwa Rengasdengklok.

Pembahasan

Tanggal 16 Agustus 1945 dini hari sekitar pukul 04.00, Sukarni dan Yusuf Kunto menjemput Hatta sedangkan Chairul Saleh dan dr. Muwardi menjemput Soekarno. Soekarno dan Hatta kemudian dibawa ke luar kota menuju Rengasdengklok. Sepasukan Peta di bawah pimpinan Singgih menggabungkan diri dengan rombongan dan bertugas mengawalnya sampai ke Rengasdengklok. Sedangkan Chairul Saleh kembali ke Gedung Cikini 71 memberitahu bahwa Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Rengasdengklok yang berada di kawasan Kabupaten Karawang dipilih karena pertimbangan keamanan. Wilayah ini merupakan daerah kekuasaan Peta. Selain itu, di pertigaan Kedunggede yang menjadi jalur menuju Rengasdengklok terdapat pos penjagaan tentara Peta sehingga jikalau ada pergerakan tentara Jepang menuju Rengasdengklok dapat segera diketahui. Rombongan Soekarno dan Hatta mulanya dibawa ke asrama Peta Rengasdengklok. Karena dianggap tidak aman, mereka kemudian dibawa ke rumah milik seorang keturunan Tionghoa bernama Djiauw Kie Siong. Di Rengasdengklok, Sukarni kembali berbicara kepada Soekarno, meminta segera dilaksanakan proklamasi. Sayangnya, belum tercapai titik temu di antara kedua golongan ini. Akhirnya, Yusuf Kunto ditugaskan kembali ke Jakarta untuk melaporkan hasil pembicaraan Sukarni dengan Soekarno dan merundingkan langkah selanjutnya dengan kelompok-kelompok pemuda. Yusuf Kunto tak berhasil bertemu dengan para pemuda. Ia malah bertemu dengan Ahmad Subardjo dan Wikana. Mendengar cerita dari Yusuf Kunto, mereka sepakat bahwa proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta. Mr. Ahmad Soebarjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto lantas berangkat ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno-Hatta. Mereka tiba sekitar pukul 17.30 dan terima oleh Komandan Peta Rengasdengklok, Cudanco Soebeno. Sukarni dan Cudanco Soebeno belum bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta apabila tidak ada jaminan telaksananya proklamasi malam hari itu juga. Dengan janji bahwa proklamasi akan dilaksanakan esok hari tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00, Soekarno-Hatta diperbolehkan kembali ke Jakarta. Dengan demikian, peristiwa penculikan golongan tua oleh golongan muda dengan tujuan agar memproklamasikan kemerdekaan adalah Peristiwa Rengasdengklok.

Tanggal 16 Agustus 1945 dini hari sekitar pukul 04.00, Sukarni dan Yusuf Kunto menjemput Hatta sedangkan Chairul Saleh dan dr. Muwardi menjemput Soekarno. Soekarno dan Hatta kemudian dibawa ke luar kota menuju Rengasdengklok. Sepasukan Peta di bawah pimpinan Singgih menggabungkan diri dengan rombongan dan bertugas mengawalnya sampai ke Rengasdengklok. Sedangkan Chairul Saleh kembali ke Gedung Cikini 71 memberitahu bahwa Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Rengasdengklok yang berada di kawasan Kabupaten Karawang dipilih karena pertimbangan keamanan. Wilayah ini merupakan daerah kekuasaan Peta. Selain itu, di pertigaan Kedunggede yang menjadi jalur menuju Rengasdengklok terdapat pos penjagaan tentara Peta sehingga jikalau ada pergerakan tentara Jepang menuju Rengasdengklok dapat segera diketahui. Rombongan Soekarno dan Hatta mulanya dibawa ke asrama Peta Rengasdengklok. Karena dianggap tidak aman, mereka kemudian dibawa ke rumah milik seorang keturunan Tionghoa bernama Djiauw Kie Siong. Di Rengasdengklok, Sukarni kembali berbicara kepada Soekarno, meminta segera dilaksanakan proklamasi. Sayangnya, belum tercapai titik temu di antara kedua golongan ini. Akhirnya, Yusuf Kunto ditugaskan  kembali ke Jakarta untuk melaporkan hasil pembicaraan Sukarni dengan Soekarno dan merundingkan langkah selanjutnya dengan kelompok-kelompok pemuda. Yusuf Kunto tak berhasil bertemu dengan para pemuda. Ia malah bertemu dengan Ahmad Subardjo dan Wikana. Mendengar cerita dari Yusuf Kunto, mereka sepakat bahwa proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta. Mr. Ahmad Soebarjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto lantas berangkat ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno-Hatta. Mereka tiba sekitar pukul 17.30 dan terima oleh Komandan Peta Rengasdengklok, Cudanco Soebeno. Sukarni dan Cudanco Soebeno belum bersedia melepaskan Soekarno dan Hatta apabila tidak ada jaminan telaksananya proklamasi malam hari itu juga. Dengan janji bahwa proklamasi akan dilaksanakan esok hari tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00, Soekarno-Hatta diperbolehkan kembali ke Jakarta.

Dengan demikian, peristiwa penculikan golongan tua oleh golongan muda dengan tujuan agar memproklamasikan kemerdekaan adalah Peristiwa Rengasdengklok.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

2

Najwa Azzahra

yang di tanya pendapat bukn peristiwa

audrya aisha21

Jawaban tidak sesuai Pembahasan tidak menjawab soal

Gokil Family TV

Jawaban tidak sesuai

Iklan

Pertanyaan serupa

Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat mengenai....

10

4.6

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia