Bagaimana hubungan antara runtuhnya USSR dengan runtuhnya Jerman Timur?

Pembahasan

Pada tahun 1987, Presiden Ronald Reagan berpidato mendesak Mikhail Gorbachev agar meruntuhkan Tembok Berlin. Maka Mikhail Gorbachev semakin gencar menerapkan politik glastnost dan perestroika yang merupakan restrukturisasi pemerintahan yang lebih terbuka dan demokratis. Gorbachev melakukan pembeharauan tersebut agarmemakmurkan dan mensejahterakan rakyat Uni Soviet beserta bawahan Pakta Warsawanya. Akan tetapi akibat dari kebijakan tersebut malah menimbulkan berbagai macam pergerakan unjuk rasa di negara-negara bagian Pakta Warsawa terutama Jerman Timur yang menentang pemerintahan komunis yang brutal. Hal ini mempengaruhi peristiwa runtuhnya Tembok Berlin yang berawal dari perubahan politik radikal di Jerman Timur pada tahun 1989 akibat dari melemahnya pengaruh Uni Soviet berkat kebijakan Glasnost dan Perestroika oleh Mikhail Gorbachev. Puncaknya terjadi pada tanggal 9 Oktober 1990 setelah diumumkannya penggabungan antara Jerman Barat dan Jerman Timur, Tembok Berlin yang selama ini memisahkan kedua negara tersebut segera dirobohkan. Tembok yang paling terkenal di dunia ini adalah sebuah tembok pembatas terbuat dari beton yang dibangun oleh Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur)yang memisahkan antara Berlin Barat dan Berlin Timur. Selama 28 tahun berdiri, Ternbok Berlin menjadi salah satu simbol penindasan komunis. Runtuhnya Tembok Berlin, menginspirasi negara-negara bagian Pakta Warsawa lainnya untuk memisahkan diri dan membentuk negara yang berdaulat dan demokratis berdasarkan sistem yang dianut oleh blok barat. Dengan banyaknya negara-negara Eropa Timur yang merdeka Uni Soviet pun semakin melemah dan pada akhirnya mengalami keruntuhan dengan dibubarkannya Uni Soviet pada 26 Desember 1991.