Bagaimana dampak jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki bagi bangsa Indonesia!

Pembahasan

Konstantinopel merupakan pusat perdagangan yang ramai dikunjungi para pedagang dari negara-negara Eropa dan Asia. Letaknya yang strategis membuat Konstantinopel menjadi tempat persinggahan bagi para pedagang Eropa dan Asia. Kota ini juga menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat dibutuhkan bagi orang-orang Eropa. Setelah Konstantinopel direbut oleh Kesultanan Turki Utsmaniyah pada tahun 1453, pusat perdaganganini ditutup sehingga harga rempah-rempah menjadi mahal dikarenakan kelangkaan stok.Akibatnya, banyak negara-negara Eropa yang mulai mencari daerah penghasil rempah-rempah. Sampailah orang-orang Eropa ke Nusantara yang menjadi wilayah penghasil rempah-rempah. Dampaknya adalah Nusantara menjadi wilayah rebutan bagi bangsa Eropa yang ingin memonopoli rempah-rempah. Hal ini memicu timbulnya praktik imperialisme dan kolonialisme di Indonesia oleh bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis, Belanda, Prancis, dan Inggris. Jadi, dampak dari jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki bagi bangsa Indonesia adalah Indonesia sebagai penghasil rempah-rempah menjadi rebutan dari berbagai bangsa Eropa untuk memonopoli komoditas tersebut dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dalam memonopoli perdagangan rempah-rempah, timbullah keinginan untuk melakukan praktik imperialisme dan kolonialisme yang berujung pada penjajahan.