Berikut adalah cara untuk mengenali larutan bersifat asam atau basa:
Melalui rasa
Hal ini hanya dapat dilakukan pada larutan yang aman untuk dikonsumsi manusia dan tidak berbahaya bagi tubuh. Asam memiliki rasa masam contohnya seperti air jeruk (aman dikonsumsi) dan basa memiliki rasa pahit contoh air sabun, air sampo (tidak aman dikonsumsi).
Kertas lakmus biru dan lakmus merah
Ketika suatu larutan bersifat asam, maka pada kertas lakmus biru akan terjadi perubahan warna menjadi merah, sedangkan pada lakmus merah tidak terjadi perubahan warna (tetap merah). Begitu pula sebaliknya, jika suatu larutan bersifat basa, maka pada kertas lakmus biru tidak terjadi perubahan warna (tetap biru), sedangkan pada lakmus merah terjadi perubahan warna menjadi biru.
Larutan indikator
Indikator asam basa memiliki sifat yang dapat berubah warna pada pH yang berbeda-beda. Perubahan warna indikator memiliki trayek tertentu yang disebut trayek indikator
Indikator bahan alam
Warna alami sangat peka terhadap perubahan pH, contohnya ekstrak kulit manggis, mahkota bunga kembang sepatu, kol ungu, dan lain-lain.
pH meter
Suatu alat yang menunjukan angka yang sesuai dengan harga pH larutan.
Jadi, asam dan basa dapat diidentifikasi melalui rasanya, uji kertas lakmus, larutan indikator, indikator bahan alam, dan pH meter.