Iklan

Pertanyaan

Bagaimana cara membedakan goIongan A dan golongan B berdasarkan konfigurasi elektron?

Bagaimana cara membedakan goIongan A dan golongan B berdasarkan konfigurasi elektron? space

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

01

:

57

:

30

Iklan

B. Rohmawati

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang

Jawaban terverifikasi

Jawaban

perbedaan untuk menentukan golongan A dan B terletak pada kulit terluarn dari konfigurasi elektronnya, untuk golongan A berakhir pada kulit ns x atau ns 2 np y , sedangkan golongan B berakhir pada ns x ( n − 1 ) d y

perbedaan untuk menentukan golongan A dan B terletak pada kulit terluarn dari konfigurasi elektronnya, untuk golongan A berakhir pada kulit  atau , sedangkan golongan B berakhir pada 

Pembahasan

Unsur-unsur yang memiliki kesamaan jumlah elektron valensi disusun dalam satu lajur vertikalyang disebut golongan. Unsur yang berada pada satu golongan cenderung memiliki kemiripan sifat kimia. Untuk menentukan golongan suatu unsur kita tentukan letak elektron valensi/terluarnya, apakah berada di: blok s : jumlah elektron valensinya adalah sejumlah elektron pada subkulit s terluar blok p: jumlah elektron valensinya adalah sejumlah elektron pada subkulit s + p terluar blok d : jumlah elektron valensinya adalah sejumlah elektron pada subkulit s + d terluar blok f : jumlah elektron valensinya adalah sejumlah elektron pada subkulit s + f terluar Unsur golongan A dengan golongan B dibedakan dengan kulit terluar konfigurasi elektronnya, Unsur golongan A berakhir pada kulit ns x atau ns 2 np y pada konfigurasi elektronnya. Dimana n dan x adalah bilang bulat positif. Golongan A ditentukan dari nilai x dan juga 2+y atau elektron valensinya. Contoh: suatu unsur dengan kulit terluar 3 s 2 3 p 4 , maka dari data tersebut elektron valensinya adalah 4+2 yaitu 6 sehingga unsur tersebut terletak pada golongan VIA Sedangakan untuk golongan B konfigurasi elektron berakhir pada kulit ns x ( n − 1 ) d y , x dan y adalah bilangan bulat positif. Nilai x+y adalah jumlah elektron valensi atau sebagai golongan unsur B. Untuk nilai x+y yang bernilai 8, 9, dan 10, maka berada pada golongan VIIB. Sedangkan untuk nilai x+y yang bernilai lebih dari 10, maka untuk menentukan golonganya nilai x+y tersebut dikurangi 10. Contoh: suatu unsur dengan kulit terluar 4 s 2 3 d 10 , maka dari data tersebut elektron valensinya (x+y) bernilai 12, sehingga golongan unsur tersebut adalah 12 dikurang 10 yaitu 2 atau IIB. Jadi, perbedaan untuk menentukan golongan A dan B terletak pada kulit terluarn dari konfigurasi elektronnya, untuk golongan A berakhir pada kulit ns x atau ns 2 np y , sedangkan golongan B berakhir pada ns x ( n − 1 ) d y

Unsur-unsur yang memiliki kesamaan jumlah elektron valensi disusun dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur yang berada pada satu golongan cenderung memiliki kemiripan sifat kimia.

Untuk menentukan golongan suatu unsur kita tentukan letak elektron valensi/terluarnya, apakah berada di:

  • blok s : jumlah elektron valensinya adalah sejumlah elektron pada subkulit s terluar
  • blok p: jumlah elektron valensinya adalah sejumlah elektron pada subkulit s + p terluar
  • blok d : jumlah elektron valensinya adalah sejumlah elektron pada subkulit s + d terluar
  • blok f : jumlah elektron valensinya adalah sejumlah elektron pada subkulit s + f terluar

Unsur golongan A dengan golongan B dibedakan dengan kulit terluar konfigurasi elektronnya, Unsur golongan A berakhir pada kulit  atau  pada konfigurasi elektronnya. Dimana n dan x adalah bilang bulat positif. Golongan A ditentukan dari nilai x dan juga 2+y atau elektron valensinya. 

Contoh: suatu unsur dengan kulit terluar , maka dari data tersebut elektron valensinya adalah 4+2 yaitu 6 sehingga unsur tersebut terletak pada golongan VIA

Sedangakan untuk golongan B konfigurasi elektron berakhir pada kulit , x dan y adalah bilangan bulat positif. Nilai x+y adalah jumlah elektron valensi atau sebagai golongan unsur B. Untuk nilai x+y yang bernilai 8, 9, dan 10, maka berada pada golongan VIIB. Sedangkan untuk nilai x+y yang bernilai lebih dari 10, maka untuk menentukan golonganya nilai x+y tersebut dikurangi 10. 

Contoh: suatu unsur dengan kulit terluar , maka dari data tersebut elektron valensinya (x+y) bernilai 12, sehingga golongan unsur tersebut adalah 12 dikurang 10 yaitu 2 atau IIB.

Jadi, perbedaan untuk menentukan golongan A dan B terletak pada kulit terluarn dari konfigurasi elektronnya, untuk golongan A berakhir pada kulit  atau , sedangkan golongan B berakhir pada 

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

11

Enriqe Glazio Alqi Reza

Makasih ❤️ Bantu banget Pembahasan lengkap banget

Iklan

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!