Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah teks berikut! Meski bunyi proklamasi telah didengungkan pada 17 Agustus 1945, pihak Belanda tak mau juga menyerah, dengan membawa NICA dan sekutunya Belanda ingin kembali menguasai Indonesia melalui agresi militernya. Melihat hal itu Sutan Sjahrir yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri bukan ingin membalas Belanda dengan kekuatan fisik seperti militer. Ia malah sibuk memberi bantuan setengah juta ton beras kepada India, saat negera tersebut sedang mengalami kelaparan. Inilah ‘diplomasi beras’ ala Sjahrir yang sudah dimulai dari April 1946. Sebagai imbalannya Sjahrir meminta tekstil dan obat-obatan. Akan tetapi yang terpenting bukan seberapa banyak imbalannya tapi bagi Sjahrir seberapa besar pengaruhnya. Beberapa hari setelah dikirimkannya bantuan tersebut Perdana Menteri Jawaharlal Nehru melalui Sjahrir memberi salam bagi rakyat Indonesia yang sedang berjuang dengan gagah berani untuk kemerdekaannya. Dalam pernyataannya Sjahrir menegaskan Jika pun tidak ada surplus beras bagi rakyat Indonesia, Ia pikir rakyat kami tetap bersedia memberikan 500 ribu ton beras ditukar dengan tekstil. Rakyat Indonesia bersimpati terhadap rakyat India dan akan menyambut dengan baik terwujudnya hubungan ekonomi dan rohani antara RI dan India sebagai negara-negara merdeka. (Tempo, 15 Maret 2009,halaman50) Melihat hal tersebut Belanda seperti kebakaran jenggot karena secara tidak langsung Sjahrir telah berhasil menerobos blokade ekonomi yang selama ini Belanda Lakukan. Nehru yang terpukau oleh uluran tangan Sjahrir, kemudian mengadakan Asians Relations Conference di New Delhi dan mengundang Sjahrir. Sesusai konferensi, Sjahrir tak langsung pulang, ia mampir terlebih dahulu ke negara-negara yang dilewatinya seperti Kairo, Suriah, Iran, Burma, dan Singapura. Kunjungan tersebut sekaligus menandakan kebobolan blokade ekonomi yang dibuat Belanda. Sejak saat itu pula kesempatan Indonesia untuk membuka kembali hubungan ekonomi berbagai negara semakin mudah. Diplomasi beras ala Sutan Sjahrir ini nyatanya mampu membuat Belanda yang saat itu mencari berbagai cara untuk menguasai kembali Indonesia kelabakan, Sutan Sjahrir dengan julukan ‘diplomasi-diplomasi kancil’ merupakan salah satu contoh perdana menteri yang melawan para penjajah dari sisi kecerdikan diplomasi, tidak hanya bentuk perlawanan fisik. (Dikutip dari www.kumparan.com) Kesimpulan yang tepat berdasarkan teks di atas adalah ....

Bacalah teks berikut!


    Meski bunyi proklamasi telah didengungkan pada 17 Agustus 1945, pihak Belanda tak mau juga menyerah, dengan membawa NICA dan sekutunya Belanda ingin kembali menguasai Indonesia melalui agresi militernya. Melihat hal itu Sutan Sjahrir yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri bukan ingin membalas Belanda dengan kekuatan fisik seperti militer. Ia malah sibuk memberi bantuan setengah juta ton beras kepada India, saat negera tersebut sedang mengalami kelaparan.

    Inilah ‘diplomasi beras’ ala Sjahrir yang sudah dimulai dari April 1946. Sebagai imbalannya Sjahrir meminta tekstil dan obat-obatan. Akan tetapi yang terpenting bukan seberapa banyak imbalannya tapi bagi Sjahrir seberapa besar pengaruhnya. Beberapa hari setelah dikirimkannya bantuan tersebut Perdana Menteri Jawaharlal Nehru melalui Sjahrir memberi salam bagi rakyat Indonesia yang sedang berjuang dengan gagah berani untuk kemerdekaannya. Dalam pernyataannya Sjahrir menegaskan Jika pun tidak ada surplus beras bagi rakyat Indonesia, Ia pikir rakyat kami tetap bersedia memberikan 500 ribu ton beras ditukar dengan tekstil. Rakyat Indonesia bersimpati terhadap rakyat India dan akan menyambut dengan baik terwujudnya hubungan ekonomi dan rohani antara RI dan India sebagai negara-negara merdeka. (Tempo, 15 Maret 2009, halaman 50)

    Melihat hal tersebut Belanda seperti kebakaran jenggot karena secara tidak langsung Sjahrir telah berhasil menerobos blokade ekonomi yang selama ini Belanda Lakukan. Nehru yang terpukau oleh uluran tangan Sjahrir, kemudian mengadakan Asians Relations Conference di New Delhi dan mengundang Sjahrir. Sesusai konferensi, Sjahrir tak langsung pulang, ia mampir terlebih dahulu ke negara-negara yang dilewatinya seperti Kairo, Suriah, Iran, Burma, dan Singapura. Kunjungan tersebut sekaligus menandakan kebobolan blokade ekonomi yang dibuat Belanda. Sejak saat itu pula kesempatan Indonesia untuk membuka kembali hubungan ekonomi berbagai negara semakin mudah. 

    Diplomasi beras ala Sutan Sjahrir ini nyatanya mampu membuat Belanda yang saat itu mencari berbagai cara untuk menguasai kembali Indonesia kelabakan, Sutan Sjahrir dengan julukan ‘diplomasi-diplomasi kancil’ merupakan salah satu contoh perdana menteri yang melawan para penjajah dari sisi kecerdikan diplomasi, tidak hanya bentuk perlawanan fisik.

(Dikutip dari www.kumparan.com)


Kesimpulan yang tepat berdasarkan teks di atas adalah .... 
 

  1. diplomasi beras merupakan alat pencitraan SutanundefinedSjahrir

  2. diplomasi beras gagal mengusir Belanda dari bumi Indonesiaundefined 

  3. diplomasi beras merupakan media propaganda Indonesia melawan imperialismeundefined 

  4. diplomasi beras menjadi alat perjuangan Indonesia meraih keuntungan ekonomi politikundefined 

  5. diplomasi beras menjadi titik awal Indonesia mendapat simpati dan dukungan internasionalundefined 

Iklan

R. Rastri

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah E.

jawaban yang tepat adalah E.undefined 

Iklan

Pembahasan

Kesimpulan yang paling tepat berdasarkan teks di atas adalah bahwa diplomasi beras yang dilakukan Indonesia di bawah inisiatif pemerintahan Sutan Sjahrir terhadap bangsa India yang pada saat itu dilanda kekeringan dan terancam kelaparan menjadi titik awal Indonesia mendapat simpati serta dukungan yang lebih luas dari masyarakat internasional untuk terus berjuang dalam mempertahakan kemerdekan yang telah diproklamasikan 17 Agustu 1945. Hal ini karena diplomasi beras yang dilakukan Indonesia direspon positif India. India merespon kebaikan pemerintah Indonesia yang telah mengirimkan bantuan 500.000 ton beras dengan aktif menyuarakan dukungan atas kemerdekaan Indonesia. Secara konkret, India bahkan memprakarsai Konferensi Inter Asia yang berlangsung di New Delhi India pada 27 Maret-2 April 1947 untuk menggalang solidaritas negara-negara Asia dan luar Asia atas penindasan yang dialami Indonesia akibat praktik kolonialisme Belanda yang ingin terus menduduki Indonesia yang secara de facto telah menyatakan kemerdekaannya dari Belanda. Keberhasilan India menyelenggarakan Konferensi Inter Asia kemudian berdampak besar terhadap semakin terbukanya kesempatan bagi Indonesia menjalin kerja sama ekonomi dengan berbagai negara karena telah bersimpati dan berkenan untuk terus mendukung kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, kebijakan blokade ekonomi Belanda untuk mengganggu jalannya pemerintahan Republik Indonesia otomatis menemui kegagalan. Tidak berhenti sampai di situ, atas prakarsa Burma pada 20-25 Januari 1949 India ternyata masih bersedia menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Asia atau yang kemudian dikenal dengan Konferensi New Delhi sebagai respon atas pecahnya Agresi Militer Belanda II. Tak kurang dari 18 negara menghadiri konferensi ini untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Inilah buah nyata diplomasi beras yang dilakukan Indonesia. Jadi, jawaban yang tepat adalah E.

Kesimpulan yang paling tepat berdasarkan teks di atas adalah bahwa diplomasi beras yang dilakukan Indonesia di bawah inisiatif pemerintahan Sutan Sjahrir terhadap bangsa India yang pada saat itu dilanda kekeringan dan terancam kelaparan menjadi titik awal Indonesia mendapat simpati serta dukungan yang lebih luas dari masyarakat internasional untuk terus berjuang dalam mempertahakan kemerdekan yang telah diproklamasikan 17 Agustu 1945. Hal ini karena diplomasi beras yang dilakukan Indonesia direspon positif India. India merespon kebaikan pemerintah Indonesia yang telah mengirimkan bantuan 500.000 ton beras dengan aktif menyuarakan dukungan atas kemerdekaan Indonesia.undefined 

Secara konkret, India bahkan memprakarsai Konferensi Inter Asia yang berlangsung di New Delhi India pada 27 Maret-2 April 1947 untuk menggalang solidaritas negara-negara Asia dan luar Asia atas penindasan yang dialami Indonesia akibat praktik kolonialisme Belanda yang ingin terus menduduki Indonesia yang secara de facto telah menyatakan kemerdekaannya dari Belanda. Keberhasilan India menyelenggarakan Konferensi Inter Asia kemudian berdampak besar terhadap semakin terbukanya kesempatan bagi Indonesia menjalin kerja sama ekonomi dengan berbagai negara karena telah bersimpati dan berkenan untuk terus mendukung kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, kebijakan blokade ekonomi Belanda untuk mengganggu jalannya pemerintahan Republik Indonesia otomatis menemui kegagalan.undefined 

Tidak berhenti sampai di situ, atas prakarsa Burma pada 20-25 Januari 1949 India ternyata masih bersedia menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Asia atau yang kemudian dikenal dengan Konferensi New Delhi sebagai respon atas pecahnya Agresi Militer Belanda II. Tak kurang dari 18 negara menghadiri konferensi ini untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Inilah buah nyata diplomasi beras yang dilakukan Indonesia.undefined 

Jadi, jawaban yang tepat adalah E.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

4

Nathanaela Christiana S

Pembahasan lengkap banget Ini yang aku cari!

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan pernyataan berikut! Setelah pemerintah Mesir mengakui kedaulatan Indonesia pada 22 Maret 1946, hubungan antara Mesir dan Indonesiaberlanjut dan semakin erat ketika Bung Karno menginisia...

22

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia