Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah teks berikut! Kabut itu terbawa angin deras. Angin deras menyebabkan kabut menghilang, tetapi muncul lagi karena hawa dingin yang menggigit tulang. Angin deras yang membawa udara dingin menggigit itu pula yang menyebabkan para istri dengan ketat memeluk suaminya, atau anak yang menyusup mencaru perlindungan di balik dekapan ibunya. Para orang tua yang menganggap terjadi itu sebagai subuah keganjilan segera keluar untuk mencermati. Di sudut sebuah perondan tiga lelaki terheran-heran. “Apa ini?” bertanya salah seorang di antara mereka. “Angin membawa kabut!” jawab seorang di antara mereka. “Ya aku tahu,” ucap yang pertama, “Maksudku, kabut ini sangat aneh. Kabut ini terlalu tebal dan tidak wajar. Aku bahkan tidak bisa melihat wajahmu dengan jelas.” “Itu karena matamu lamur,” jawab orang di sebelahnya. Yang seorang lagi yang pendiam ikut bicara. “Tidak ada yang aneh dengan kabut ini. Hanya kabut biasa dan hanya gejala alam biasa. Hanya kebetulan sangat tebal. Di masa mudaku, di kaki Gunung Sindoro dan Sumbing aku sering berhadapan dengan keadaan seperti ini.” Laki-laki yang mengaku pernah tinggal di kaki Gunung Sindoro itu menguap. “Aku mengantuk,” ucapnya. “Aku mau tidur.” Laki-laki itu beranjak naik ke perondan dan segera membungkus diri dengan kain sarung kumal yang dimilikinya. Akan tetapi, orang tua biasanya menggunakan ngelmu titen , kemampuan untuk menandai sebuah peristiwa. Ki Wongso Banar dan Ki Dipo Rumi, dua orang penduduk biasa yang tinggal di luar dinding kotaraja Majapahit itu memiliki wawasan yang jarang dimiliki oleh orang lain. Kalimat berikut merupakan kalimat tidak langsung yang pada teks di atas, yaitu ...

Bacalah teks berikut!
 

    Kabut itu terbawa angin deras. Angin deras menyebabkan kabut menghilang, tetapi muncul lagi karena hawa dingin yang menggigit tulang. Angin deras yang membawa udara dingin menggigit itu pula yang menyebabkan para istri dengan ketat memeluk suaminya, atau anak yang menyusup mencaru perlindungan di balik dekapan ibunya. Para orang tua yang menganggap terjadi itu sebagai subuah keganjilan segera keluar untuk mencermati.

Di sudut sebuah perondan tiga lelaki terheran-heran.

“Apa ini?” bertanya salah seorang di antara mereka.

“Angin membawa kabut!” jawab seorang di antara mereka.

    “Ya aku tahu,” ucap yang pertama, “Maksudku, kabut ini sangat aneh. Kabut ini terlalu tebal dan tidak wajar. Aku bahkan tidak bisa melihat wajahmu dengan jelas.”

    “Itu karena matamu lamur,” jawab orang di sebelahnya. Yang seorang lagi yang pendiam ikut bicara.

    “Tidak ada yang aneh dengan kabut ini. Hanya kabut biasa dan hanya gejala alam biasa. Hanya kebetulan sangat tebal. Di masa mudaku, di kaki Gunung Sindoro dan Sumbing aku sering berhadapan dengan keadaan seperti ini.”

Laki-laki yang mengaku pernah tinggal di kaki Gunung Sindoro itu menguap.

“Aku mengantuk,” ucapnya. “Aku mau tidur.”

    Laki-laki itu beranjak naik ke perondan dan segera membungkus diri dengan kain sarung kumal yang dimilikinya. Akan tetapi, orang tua biasanya menggunakan ngelmu titen, kemampuan untuk menandai sebuah peristiwa. Ki Wongso Banar dan Ki Dipo Rumi, dua orang penduduk biasa yang tinggal di luar dinding kotaraja Majapahit itu memiliki wawasan yang jarang dimiliki oleh orang lain.


Kalimat berikut merupakan kalimat tidak langsung yang pada teks di atas, yaitu ...

  1. Laki-laki yang mengaku pernah tinggal di kaki Gunung Sindoro itu menguap.

  2. “Aku mengantuk,” ucapnya.

  3. “Apa ini?” bertanya salah seorang di antara mereka.

  4. “Tidak ada yang aneh dengan kabut ini.”

  5. “Itu karena matamu lamur,” jawab orang di sebelahnya. Yang seorang lagi yang pendiam ikut bicara.

Iklan

M. Ayu

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah A.

jawaban yang tepat adalah A.

Iklan

Pembahasan

Berkebalikan dengan kalimat langsung, kalimat tak langsung merupakan kalimat yang melaporkan ungkapan, ucapan, ataupun ujaran orang lain. Oleh pengarang, kalimat tak langsung juga banyak digunakan sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh. Kalimat tak langsung pada teks di atas terdapat pada paragraf 1, 2, 8, dan 10. Salah satu kalimatnya adalah “Laki-laki yang mengaku pernah tinggal di kaki Gunung Sindoro itu menguap.” Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Berkebalikan dengan kalimat langsung, kalimat tak langsung merupakan kalimat yang melaporkan ungkapan, ucapan, ataupun ujaran orang lain. Oleh pengarang, kalimat tak langsung juga banyak digunakan sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh. Kalimat tak langsung pada teks di atas terdapat pada paragraf 1, 2, 8, dan 10. Salah satu kalimatnya adalah “Laki-laki yang mengaku pernah tinggal di kaki Gunung Sindoro itu menguap.”

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

10

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Bacalah teks berikut! Kabut itu terbawa angin deras. Angin deras menyebabkan kabut menghilang, tetapi muncul lagi karena hawa dingin yang menggigit tulang. Angin deras yang membawa udara dingin m...

2

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia