Iklan

Pertanyaan

Bacalah teks berikut ini! Kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayahIndonesia menjadi perhatian dan harus diwaspadaiterutama khususnya pada musim kemarau. BadanMeteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)memberikan informasi terkait beberapa daerah diIndonesia yang rentan terjadi kebakaran hutan danlahan. Beberapa provinsi di Indonesia yang rentan terjadikebakaran hutan dan lahan: Aceh, Sumatra Utara, Riau,Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung,Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah,Kalimantan Selatan, Papua. Penyebab kebakaran hutan atau kebakaran lahanumumnya berupa faktor alam dan faktor manusia. Faktoralam, misalnya kemarau berkepanjangan, sambaranpetir, aktivitas vulkanis, kebakaran dalam tanah ( groundfire pada Iahan gambut). Faktor manusia, kelalaian ataukesengajaan, misalnya pembakaran Iahan, meninggalkanbekas api unggun atau membuang puntuk rokok dihutan, kurangnya penegakan hukum mengenai aturanpembakaran hutan. Dampak Kebakaran hutan atau lahan, misalnyamenyebarkan asap dan emisi gas karbon dioksidake wilayah atmosfer dan berperan dalam fenomenapenipisan lapisan ozon; rusak dan musnahnya ekosistem,habitat serta kehidupan flora dan fauna liar yang tumbuhdan hidup di hutan; Membuat masyarakat terganggudan terserang penyakit yang berhubungan denganpernapasan, seperti ISPA, Asma, Penyakit Paru danJantung, bahkan iritasi pada mata, tenggorokan danhidung; Menyebabkan hutan menjadi gundul sehinggatak mampu menampung cadangan air saat musim hujan;Menyebabkan terjadinya tanah longsor maupun banjir;Kehilangan bahan baku industri yang akan berpengaruhpada perekonomian; Memicu cuaca cenderung panas;Menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung kesebuah negara; Berkurangnya sumber air bersih danmenyebabkan kekeringan. Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan yang dapatdilakukan, misalnya: Membuat menara pengamat yangtinggi berikut alat telekomunikasi; Melakukan patrolikeliling hutan secara rutin untuk mengatasi kemungkinankebakaran; Menyediakan sistem transportasi mobilpemadam kebakaran yang siap digunakan; Melakukanpemotretan citra secara berkala, terutama pada musimkemarau untuk memantau wilayah hutan dengan titikapi cukup tinggi yang merupakan rawan kebakaran. Sebagai warga negara yang baik kita juga harusberperan aktif dalam mencegah kebakaran hutan,misalnya ikut mengawasi dan memantau titik rawankebakaran hutan atau mewaspadai daerah denganpotensi kebakaran hutan tinggi. Langkah lainnya yangbisa dilakukan masyarakat adalah: Tidak membukalahan atau perkebunan dengan cara membakar hutan;Tidak membuang puntung rokok secara sembarangandi hutan; Tidak meninggalkan api unggun dalam hutan,Api unggun harus dipadamkan terlebih dahulu jikaingin meninggalkan hutan; Ketika musim kemarau atauberangin, sebaiknya jangan sembarangan melakukanpembakaran. Jika melakukan aktivitas pembakaran,usahakan dilakukan dengan minimal jarak 50 kaki daribangunan dan 500 kaki dari hutan. Pastikan terlebihdahulu api telah padam setelah melakukan aktivitaspembakaran. (Sumber: https:/ /www.indolok. id/blog/Kebakaran-Hutan-dilndonesia ) Kebakaran hutan atau kebakaran lahan umumnyadisebabkan oleh faktor alam, misalnya kemarauberkepanjangan, sambaran petir, aktivitas vulkanis,kebakaran dalam tanah ( ground fire pada lahangambut) dan juga faktor manusia, misalnyapembakaran Iahan, meninggalkan bekas api unggunatau membuang puntung rokok di hutan.Peristiwa tersebut dapat dikaji dengan menggunakanpendekatan ....

Bacalah teks berikut ini! 

Kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah Indonesia menjadi perhatian dan harus diwaspadai terutama khususnya pada musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan informasi terkait beberapa daerah di Indonesia yang rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Beberapa provinsi di Indonesia yang rentan terjadi kebakaran hutan dan lahan: Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua. 
Penyebab kebakaran hutan atau kebakaran lahan umumnya berupa faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam, misalnya kemarau berkepanjangan, sambaran petir, aktivitas vulkanis, kebakaran dalam tanah (ground fire pada Iahan gambut). Faktor manusia, kelalaian atau kesengajaan, misalnya pembakaran Iahan, meninggalkan bekas api unggun atau membuang puntuk rokok di hutan, kurangnya penegakan hukum mengenai aturan pembakaran hutan.
Dampak Kebakaran hutan atau lahan, misalnya menyebarkan asap dan emisi gas karbon dioksida ke wilayah atmosfer dan berperan dalam fenomena penipisan lapisan ozon; rusak dan musnahnya ekosistem, habitat serta kehidupan flora dan fauna liar yang tumbuh dan hidup di hutan; Membuat masyarakat terganggu dan terserang penyakit yang berhubungan dengan pernapasan, seperti ISPA, Asma, Penyakit Paru dan Jantung, bahkan iritasi pada mata, tenggorokan dan hidung; Menyebabkan hutan menjadi gundul sehingga tak mampu menampung cadangan air saat musim hujan; Menyebabkan terjadinya tanah longsor maupun banjir; Kehilangan bahan baku industri yang akan berpengaruh pada perekonomian; Memicu cuaca cenderung panas; Menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke sebuah negara; Berkurangnya sumber air bersih dan menyebabkan kekeringan. 
Upaya Pencegahan Kebakaran Hutan yang dapat dilakukan, misalnya: Membuat menara pengamat yang tinggi berikut alat telekomunikasi; Melakukan patroli keliling hutan secara rutin untuk mengatasi kemungkinan kebakaran; Menyediakan sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan; Melakukan pemotretan citra secara berkala, terutama pada musim kemarau untuk memantau wilayah hutan dengan titik api cukup tinggi yang merupakan rawan kebakaran.
Sebagai warga negara yang baik kita juga harus berperan aktif dalam mencegah kebakaran hutan, misalnya ikut mengawasi dan memantau titik rawan kebakaran hutan atau mewaspadai daerah dengan potensi kebakaran hutan tinggi. Langkah lainnya yang bisa dilakukan masyarakat adalah: Tidak membuka lahan atau perkebunan dengan cara membakar hutan; Tidak membuang puntung rokok secara sembarangan di hutan; Tidak meninggalkan api unggun dalam hutan, Api unggun harus dipadamkan terlebih dahulu jika ingin meninggalkan hutan; Ketika musim kemarau atau berangin, sebaiknya jangan sembarangan melakukan pembakaran. Jika melakukan aktivitas pembakaran, usahakan dilakukan dengan minimal jarak 50 kaki dari bangunan dan 500 kaki dari hutan. Pastikan terlebih dahulu api telah padam setelah melakukan aktivitas pembakaran. 

(Sumber: https:/ /www.indolok. id/blog/Kebakaran-Hutan-dilndonesia)

Kebakaran hutan atau kebakaran lahan umumnya disebabkan oleh faktor alam, misalnya kemarau berkepanjangan, sambaran petir, aktivitas vulkanis, kebakaran dalam tanah (ground fire pada lahan gambut) dan juga faktor manusia, misalnya pembakaran Iahan, meninggalkan bekas api unggun atau membuang puntung rokok di hutan. Peristiwa tersebut dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan .... space

  1. terpadu space

  2. regional space

  3. keruangan space

  4. kelingkungan space

  5. kompleks wilayah space

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

05

:

16

:

43

Klaim

Iklan

F. Seftiani

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah D.

jawaban yang tepat adalah D. space

Pembahasan

Pendekatan geografi terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. Pendekatan keruangan, pendekatan ini digunakan untuk mengkaji fenomena geosfer berdasarkan ruang kejadiannya dan menitikberatkan pada perbedaan katakteristik antarwilayah berdasarkan sifat-sifat penting seperti pola, proses, dan struktur. Pendekatan kelingkungan, pendekatan ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan antarmakhluk hidup dan makhluk hidup dengan lingkungannya. Pendekatan kompleks wilayah, pendekatan ini mengkaji suatu permasalahan dengan cara mengombinasikan pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan. Dengan demikian, kebakaran hutan dan penyebabnya dapat dikaji dengan pendekatan kelingkungan, karena kasus tersebut merupakan interaksi/keterkaitan antarmakhluk hidup dan makhluk hidup dengan lingkungannya. Jadi, jawaban yang tepat adalah D.

Pendekatan geografi terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. 

  1. Pendekatan keruangan, pendekatan ini digunakan untuk mengkaji fenomena geosfer berdasarkan ruang kejadiannya dan menitikberatkan pada perbedaan katakteristik antarwilayah berdasarkan sifat-sifat penting seperti pola, proses, dan struktur. 
  2. Pendekatan kelingkungan, pendekatan ini digunakan untuk mengetahui keterkaitan antarmakhluk hidup dan makhluk hidup dengan lingkungannya. 
  3. Pendekatan kompleks wilayah, pendekatan ini mengkaji suatu permasalahan dengan cara mengombinasikan pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan. 

Dengan demikian, kebakaran hutan dan penyebabnya dapat dikaji dengan pendekatan kelingkungan, karena kasus tersebut merupakan interaksi/keterkaitan antarmakhluk hidup dan makhluk hidup dengan lingkungannya.

Jadi, jawaban yang tepat adalah D. space

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

11

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan bacaan berikut ini! Menurut rilis resmi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, pada 4 Maret 2019, penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia 9...

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2025 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia