Iklan

Pertanyaan

Bacalah teks berikut ini! Asal Nama Salatiga Dahulu kala, Kabupaten Semarang termasuk wilayah Kesultanan Demak. Daerah ini dipimpin oleh seorang bupati bernama Ki Ageng Pandanaran. Beliau seorang Bupati yang ditaati rakyat. Selain berwibawa, beliau juga kaya raya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, beliau semakin memperkaya diri sendiri. Beliau tidak lagi memedulikan rakyatnya. Sunan Kalijaga, penasehat Sultan Demak, bermaksud mengingatkan Sang Bupati. Dengan berpakaian compang-camping, beliau menyamar sebagai pedagang rumput. Beliau menawarkan rumput kepada Ki Ageng. Ki Ageng ingin membeli rumput itu dengan harga murah, tetapi Sunan Kalijaga tidak mau memberikannya. Mendengar penolakan tersebut, Ki Ageng marah dan mengusir Sunan Kalijaga. Sebelum pergi, Sunan Kalijaga berkata bahwa dia dapat menunjukkan cara memperoleh kekayaan dengan mudah. Sunan Kalijaga kemudian meminjam cangkul kepada Ki Ageng. Sunan Kalijaga lalu mencangkul tanah di depan kabupaten. Ki Ageng kaget ketika melihat bongkahan emas sebesar kepala kerbau di balik tanah yang dicangkul Sunan Kalijaga. Ki Ageng lalu memperhatikan pedagang rumput itu dengan saksama. Setelah tahu siapa sebenarnya, ia pun terkejut. Kemudian, ia minta maaf. Ia pun bersedia dihukum karena kesalahannya. Sunan Kalijaga memaafkan Ki Ageng. Sunan Kalijaga berpesan agar Ki Ageng kembali memerintah dengan cara yang benar. Sejak kejadian itu, hidup Ki Ageng menjadi gelisah. Beliau lalu memutuskan untuk menebus kesalahannya. Beliau meninggalkan jabatan Bupati. Beliau ingin mengikuti jejak Sunan Kalijaga menjadi penyiar agama. Beliau pun berniat pergi ke gunung Jabaikat. Di sana, beliau akan mendirikan pesantren. Nyai Ageng ingin ikut bersama Ki Ageng dan diperbolehkan dengan syarat Nyai Ageng tidak boleh membawa harta benda. Pada waktu yang ditentukan, Nyai Ageng belum siap. Nyai Ageng ternyata mengatur perhiasan yang akan dibawanya ke dalam tongkat bambu. Ki Ageng lalu pergi mendahului Nyai Ageng. Tidak berapa lama, Nyai Ageng menyusul suaminya. Di tengah jalan, Nyai Ageng dihadang oleh tiga perampok yang meminta hartanya. Akhirnya, semua perhiasan yang dibawa diberikannya kepada perampok. Setelah Nyai Ageng menyusul Ki Ageng, beliau menceritakan peristiwa yang dialaminya. Ki Ageng berkata bahwa kelak tempat Nyai Ageng dirampok akan dinamakan “Salatiga”, yang berasal dari kata salah dan tiga, yaitu tiga orang yang bersalah. Hal fantastis yang muncul dalam teks cerita rakyat di atas adalah...

Bacalah teks berikut ini!
 
Asal Nama Salatiga

Dahulu kala, Kabupaten Semarang termasuk wilayah Kesultanan Demak. Daerah ini dipimpin oleh seorang bupati bernama Ki Ageng Pandanaran. Beliau seorang Bupati yang ditaati rakyat. Selain berwibawa, beliau juga kaya raya. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, beliau semakin memperkaya diri sendiri. Beliau tidak lagi memedulikan rakyatnya. Sunan Kalijaga, penasehat Sultan Demak, bermaksud mengingatkan Sang Bupati. Dengan berpakaian compang-camping, beliau menyamar sebagai pedagang rumput. Beliau menawarkan rumput kepada Ki Ageng. Ki Ageng ingin membeli rumput itu dengan harga murah, tetapi Sunan Kalijaga tidak mau memberikannya.

Mendengar penolakan tersebut, Ki Ageng marah dan mengusir Sunan Kalijaga. Sebelum pergi, Sunan Kalijaga berkata bahwa dia dapat menunjukkan cara memperoleh kekayaan dengan mudah. Sunan Kalijaga kemudian meminjam cangkul kepada Ki Ageng. Sunan Kalijaga lalu mencangkul tanah di depan kabupaten. Ki Ageng kaget ketika melihat bongkahan emas sebesar kepala kerbau di balik tanah yang dicangkul Sunan Kalijaga. Ki Ageng lalu memperhatikan pedagang rumput itu dengan saksama. Setelah tahu siapa sebenarnya, ia pun terkejut. Kemudian, ia minta maaf. Ia pun bersedia dihukum karena kesalahannya. Sunan Kalijaga memaafkan Ki Ageng. Sunan Kalijaga berpesan agar Ki Ageng kembali memerintah dengan cara yang benar.

Sejak kejadian itu, hidup Ki Ageng menjadi gelisah. Beliau lalu memutuskan untuk menebus kesalahannya. Beliau meninggalkan jabatan Bupati. Beliau ingin mengikuti jejak Sunan Kalijaga menjadi penyiar agama. Beliau pun berniat pergi ke gunung Jabaikat. Di sana, beliau akan mendirikan pesantren. Nyai Ageng ingin ikut bersama Ki Ageng dan diperbolehkan dengan syarat Nyai Ageng tidak boleh membawa harta benda.

Pada waktu yang ditentukan, Nyai Ageng belum siap. Nyai Ageng ternyata mengatur perhiasan yang akan dibawanya ke dalam tongkat bambu. Ki Ageng lalu pergi mendahului Nyai Ageng. Tidak berapa lama, Nyai Ageng menyusul suaminya. Di tengah jalan, Nyai Ageng dihadang oleh tiga perampok yang meminta hartanya. Akhirnya, semua perhiasan yang dibawa diberikannya kepada perampok.

Setelah Nyai Ageng menyusul Ki Ageng, beliau menceritakan peristiwa yang dialaminya. Ki Ageng berkata bahwa kelak tempat Nyai Ageng dirampok akan dinamakan “Salatiga”, yang berasal dari kata salah dan tiga, yaitu tiga orang yang bersalah.

 

Hal fantastis yang muncul dalam teks cerita rakyat di atas adalah...

  1. Seorang Sunan dapat menyamar sebagai penjual rumput.

  2. Tanah mengeluarkan emas sebesar kepala kerbau saat dicangkul.

  3. Bupati mundur dan ingin mendirikan pesantren.

  4. Perhiasan dapat disembunyikan di dalam tongkat.

  5. Seorang istri bupati dirampok.

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

00

:

56

:

04

Klaim

Iklan

N. Hayati

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Pembahasan

Hal fantastis adalah hal yang berdasarkan fantasi atau khayalan atau hal yang tidak masuk akal. Dalam cerita di atas, hal yang tidak masuk akal adalah ketika Sunan Kalijaga mencangkul tanah dan dari tanah itu mengeluarkan emas sebesar kepala kerbau.

Hal fantastis adalah hal yang berdasarkan fantasi atau khayalan atau hal yang tidak masuk akal. Dalam cerita di atas, hal yang tidak masuk akal adalah ketika Sunan Kalijaga mencangkul tanah dan dari tanah itu mengeluarkan emas sebesar kepala kerbau.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan teks berikut! Persamaan ciri bahasa kedua teks tersebut adalah….

2

1.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia