Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah puisi di bawah ini! KARAWANG-BEKASI Kami yang terbaring antara Karawang-Bekasi Tidak bisa teriak “Merdeka” dan Angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami, Terbayang kami maju dan Mendegap hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam Dinding yang berdetak Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu Kenang, kenanglah kami Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai Tulang-tulang berserakan Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan Atau tidak untuk apa-apa. Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata, kaulah yang sekarang berkata. Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kenang-kenanglah kami Teruskan, teruskan jiwa kami Menjaga Bung Karno Menjaga Bung Hatta Menjaga Bung Sjahrir Kami sekarang mayat Berikan kami arti Berjagalah terus digaris batas pernyataan dan impian Kenang, kenanglah kami yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi Puisi tersebut menceritakan tentang....

Bacalah puisi di bawah ini!

                                    KARAWANG-BEKASI

Kami yang terbaring antara

Karawang-Bekasi

Tidak bisa teriak “Merdeka” dan

Angkat senjata lagi

Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,

Terbayang kami maju dan

Mendegap hati?

 

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika dada rasa hampa dan jam

Dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu

Kenang, kenanglah kami

Kami sudah coba apa yang kami bisa

Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

 

Kami cuma tulang-tulang berserakan

Tapi adalah kepunyaanmu

Kaulah lagi yang tentukan nilai

Tulang-tulang berserakan

 

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan

Atau tidak untuk apa-apa.

Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata, kaulah yang sekarang berkata.

 

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi

Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

 

Kenang-kenanglah kami

Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno

Menjaga Bung Hatta

Menjaga Bung Sjahrir

 

Kami sekarang mayat

Berikan kami arti

Berjagalah terus digaris batas pernyataan dan impian

 

Kenang, kenanglah kami yang tinggal tulang-tulang diliputi debu

Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi

 

Puisi tersebut menceritakan tentang....

  1. perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari para penjajah

  2. perjuangan masyarakat Karawang-Bekasi mempertahankan kemerdekaannya

  3. mengenang jasa para pahlawan yang gugur di medan perang

  4. meneruskan kembali perjuangan mereka yang sudah gugur

Iklan

N. Febriyanti

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Puisi Karawang-Bekasi karya Chairil Anwar mengisahkan tentang perjuangan bangsa Indonesia yang mempertahankan negaranya untuk tetap merdeka.

Puisi Karawang-Bekasi karya Chairil Anwar mengisahkan tentang perjuangan bangsa Indonesia yang mempertahankan negaranya untuk tetap merdeka.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

54

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Perhatikan kutipan puisi berikut ini! Pergi ke dunia luas anakku sayang Pergi ke hidup bebas Selama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinari daun-daun dalam rimba dan padan...

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia