Iklan

Pertanyaan

Bacalah kutipan cerpen berikut! Aku mengenal Laura pada hari Senin yang lalu. Waktu itu aku menemani seorang teman menemui adiknya di kelas satu, dan sang adik tengah berbincang dengan Laura ketika ia kami temukan. Betapa cantiknya! la begitu pendiam, bicara hanya sepatah-dua patah, seolah seluruh hidupnya diliputi satu misteri. Ingin sekali aku mengajaknya bicara, kalau bisa bercanda, tapi sungguh mati itu pekerjaan sulit. la sulit diajak tertawa dan dari menit ke menit ia lebih banyak menunduk atau memandangi adik sahabatku. Saat itu sudah siang. Matahari sudah begitu sangat terik sebagaimana seharusnya di negeri kita yang tropis ini. Ketika bel berbunyi yang menandakan jam istirahat sudah habis, aku dan sahabatku masuk kelas. Di tengah udara panas seperti ini dua jam pelajaran ke depan sungguh-sungguh merupakan saat penuh godaan untuk jatuh tertidur di atas meja. Aku tidak ngantuk sebagaimana biasa. Anganku telah sepenuhnya melesat kepada sosok pemilik wajah cantik itu. Aku teringat rambut hitamnya yang dipotong pendek sebahu, meliuk bak air terjun. Dan matanya yang sesekali ku intip begitu sayu dan teduh dengan alis mata yang menerawang tipis. Ketika kami tertawa. la cuma tersenyum sedikit. Sedikit saja seolah ia cuma menggeser garis bibimya ke samping. Ya ampun, ia bagaikan teka-teki yang menawan! Bagaikan bulan purnama yang cemerlang namun penuh misteri. Bagaimana senja merah yang meriah namun menyimpan kesedihan. Waktu dengan cepat berlalu.Bel terakhir akhirnya berbunyi. Saat itu aku sudah tahu bahwa aku, laki-laki tak tahu diri ini, telah jatuh cinta kepada Laura. Dikutip dari: Eka Kurnia, "Dewi Amor" dalam Corat-Coret di Toilet , Jakarta, Gramedia, 2014 Sudut pandang yang dipakai penulis dalam kutipan cerpen tersebut adalah...

Bacalah kutipan cerpen berikut!space 


    Aku mengenal Laura pada hari Senin yang lalu. Waktu itu aku menemani seorang teman menemui adiknya di kelas satu, dan sang adik tengah berbincang dengan Laura ketika ia kami temukan. Betapa cantiknya! la begitu pendiam, bicara hanya sepatah-dua patah, seolah seluruh hidupnya diliputi satu misteri. Ingin sekali aku mengajaknya bicara, kalau bisa bercanda, tapi sungguh mati itu pekerjaan sulit. la sulit diajak tertawa dan dari menit ke menit ia lebih banyak menunduk atau memandangi adik sahabatku.space 

    Saat itu sudah siang. Matahari sudah begitu sangat terik sebagaimana seharusnya di negeri kita yang tropis ini. Ketika bel berbunyi yang menandakan jam istirahat sudah habis, aku dan sahabatku masuk kelas. Di tengah udara panas seperti ini dua jam pelajaran ke depan sungguh-sungguh merupakan saat penuh godaan untuk jatuh tertidur di atas meja. Aku tidak ngantuk sebagaimana biasa. Anganku telah sepenuhnya melesat kepada sosok pemilik wajah cantik itu. Aku teringat rambut hitamnya yang dipotong pendek sebahu, meliuk bak air terjun. Dan matanya yang sesekali ku intip begitu sayu dan teduh dengan alis mata yang menerawang tipis. Ketika kami tertawa. la cuma tersenyum sedikit. Sedikit saja seolah ia cuma menggeser garis bibimya ke samping. Ya ampun, ia bagaikan teka-teki yang menawan! Bagaikan bulan purnama yang cemerlang namun penuh misteri. Bagaimana senja merah yang meriah namun menyimpan kesedihan.space 

    Waktu dengan cepat berlalu.Bel terakhir akhirnya berbunyi. Saat itu aku sudah tahu bahwa aku, laki-laki tak tahu diri ini, telah jatuh cinta kepada Laura.space 

Dikutip dari: Eka Kurnia, "Dewi Amor" dalam Corat-Coret di Toilet, Jakarta, Gramedia, 2014space 
 

Sudut pandang yang dipakai penulis dalam kutipan cerpen tersebut adalah...space 

  1. orang pertama pelaku utamaspace 

  2. orang pertama pelaku sampinganspace 

  3. orang ketiga serbatahuspace 

  4. orang ketiga pelaku utamaspace 

  5. orang ketiga pelaku sampinganspace 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

07

:

09

:

05

Klaim

Iklan

A. Dwianto

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

Jawaban terverifikasi

Jawaban

jawaban yang tepat adalah pilihan A.

jawaban yang tepat adalah pilihan A.undefined 

Pembahasan

Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang diguriakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dap berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Sudut pandang cerita fiksi secara garis besar dapat dibedakan menjad i sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang campuran. Sudut pandang yang dipakai penulis dalam kutipan cerpen tersebut adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama. Dalam pengisahan cerita tersebut, si "aku" menjadi tokoh yang berkisahdan mengisahkan kesadaran diri sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita. Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan A.

Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang diguriakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dap berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Sudut pandang cerita fiksi secara garis besar dapat dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang campuran.

Sudut pandang yang dipakai penulis dalam kutipan cerpen tersebut adalah sudut pandang orang pertama pelaku utama. Dalam pengisahan cerita tersebut, si "aku" menjadi tokoh yang berkisah dan mengisahkan kesadaran diri sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita.

Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan A.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

6

Iklan

Pertanyaan serupa

Sudut pandangyang digunakan pengarang dalam cerpen tersebut adalah ....

37

1.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia