Bacalah kedua kutipan novel berikut dengan saksama!
Novel I | Novel II |
Ingin rasanya aku berteriak mendengar pertanyaan bodoh adikku ini. Biasanya aku akan bilang, "Ya enggak gitu, bodoh!" Tapi mama sudah melarangku mengatakan kata itu lagi. Katanya, anak baik tidak boleh berkata kasar. "Priska tidak bodoh, Vin. Dia ingin pintar seperti kamu," kata Mama. |
Ah, mau tak mau, ia harus pergi ke warung bu Rustam. Ia tak mau menolak permintaan ibunya. Warung itu berjarak dua rumah dari rumah Abah. Tanpa terasa, kini Difa berada di depan gang. Siang itu tambah sepi. Mungkin anak-anak di sekitar Blok II belum pulang. |
Perbedaan karakteristik kedua kutipan novel tersebut adalah ....
Novel I |
Novel II |
Tokoh yang terlihat banyak |
Tokoh yang terlihat dua |
Novel I |
Novel II |
Sudut pandang akuan |
Sudut pandang diaan |
Novel I |
Novel II |
Latar sosial kehidupan pegunungan |
Latar sosial kehidupan pedesaan |
Novel I |
Novel II |
Amanat tentang moral |
Amanat tentang pendidikan |
A. Tyas
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Sebelas Maret
Perbedaan karakteristik kedua kutipan novel tersebut terletak pada sudut pandang pengarang di cerita. Sudut pandang pengarang adalah cara pengarang menggunakan sudut pandangnya. Sudut pandang cerita terbagi menjadi sudut pandang orang pertama (akuan), dan sudut pandang ketiga (dia-an). Dalam kutipan novel pertama, sudut pandang akuan tercermin melalui kalimat “Ingin rasanya aku berteriak mendengar pertanyaan bodoh adikku ini.” Sementara itu sudut pandang diaan tercermin dalam kutipan novel kedua melalui kalimat “Ia tak mau menolak permintaan ibunya.” Jawaban yang paling tepat adalah B.
129
5.0 (1 rating)
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Produk Lainnya
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2022 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia