Iklan
Iklan
Pertanyaan
Bacalah dengan cermat cerita inspirasi berikut!
Dahulu ada seorang anak laki-laki yang cerdas, berbakat, dan tampan. Sayangnya, dia sangat egoistis, mudah marah, dan selalu menyakiti orang lain dengan perkataannya. Perasaan orang tua anak itu selalu teriris-iris ketika melihat kelakuan anaknya tersebut. Mereka sangat cemas dengan temperamen anaknya dan mulai berpikir apa yang harus mereka lakukan. Suatu hari, ayahnya mendapat suatu ide dan memanggil anaknya. Ayahnya memberi palu dan sekantong paku kepada anaknya. Sang ayah berkata, “Setiap kamu marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin.”
Ternyata pagar kayu itu sangat keras. Palu yang digunakan pun cukup berat, tetapi anak laki-laki itu begitu beringas. Pada hari pertama, dia sudah menancapkan 37 paku. Namun, setelah lama waktu berlalu, hari demi hari, minggu demi minggu, jumlah paku yang ditancapkan semakin lama semakin berkurang. Setelah beberapa waktu, anak itu mulai paham bahwa menahan amarah lebih mudah daripada menancapkan paku ke pagar.
Pada suatu hari, anak itu tidak lagi memerlukan palu dan paku. Dia telah belajar menahan amarah dengan baik. Kemudian, dia datang kepada ayahnya dan bercerita tentang keberhasilannya menahan amarah. Ketika sudah mendengar cerita sang anak, ayahnya pun berkata “Sekarang setiap saat, jika mampu menahan amarah dalam sehari, cabutlah paku yang sudah tertancap di pagar.” Sang anak mendengarkan perkataan ayahnya dan akhirnya mampu mencabut semua paku di pagar. Sang ayah pun berkata, “Kamu sudah berhasil, Nak, tetapi coba perhatikan lubang bekas paku itu. Pagar itu tidak akan bisa menjadi seperti semula karena sudah cacat. Hal yang sama dapat terjadi saat kamu menyakiti orang dengan ucapanmu.”
(Diadaptasi dari Bahasa Indonesia Kelas 9 Edisi Revisi 2018, Agus Trianto, dkk.)
Kalimat bermajas yang terdapat dalam teks cerita inspirasi di atas adalah ...
Sang ayah berkata, “Setiap kamu marah, ambil paku dan tancapkan ke pagar tua depan rumah kita sekeras mungkin.”
Kemudian, dia datang kepada ayahnya dan bercerita tentang keberhasilannya menahan amarah.
Perasaan orang tua anak itu selalu teriris-iris ketika melihat kelakuan anaknya tersebut.
Palu yang digunakan pun cukup berat, tetapi anak laki-laki itu begitu beringas.
Iklan
R. Trihandayani
Master Teacher
157
2.6 (3 rating)
yoshiii puhhh sepuuhh
Jawaban tidak sesuai
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia