Bacalah cerita di bawah ini! Pak Guru itu adalah seorang lelaki paruh baya. Ia tidak gemuk, nyaris kerempeng. Sebagian rambutnya sudah beruban. Seragam batiknya kedodoran. Ia seorang guru SD, bukan PNS. Mungkin semacam guru honorer atau entah apa sebutan yang tepat. Tetapi, kalau kau ingin tahu, gajinya lima ratus ribu sebulan. Dengan tunjangan-tunjangan entah yang diberikan setiap akhir tahun. Sepulang mengajar, atau pada hari libur, ia membuka lapak tambal ban di depan rumah sambil berjualan bensin eceran. Lumayan untuk menambal kekurangan ini-itu. Bagaimanapun ia satu-satunya tulang punggung. Istrinya tidak bekerja, hanya seorang ibu rumah tangga yang manut kata suami. Tidak suka neko-neko. Cukup di rumah, mengurus rumah, mengurus anak, dan tersenyum sambil menyuguhkan teh tubruk saat suami pulang kerja. Amanat yang terdapat dalam kutipan cerita di atas adalah…

Perhatikan kutipan berikut! Novel 1 Waktu ia duduk di kelas tiga, genaplah usianya sepuluh tahun. Dari sekolah, ia pun membantu bapaknya bekerja di sawah atau di kebun. Bapaknya pun membiasakan ...

Perhatikan kutipan teks berikut! Novel 1 Ingin rasanya aku berteriak mendengar pertanyaan bodoh adikku ini. Biasanya aku akan bilang,”Ya enggak gitu, bodoh!” Tapi Mama sudah melarangku mengat...

Bacalah kutipan cerita di bawah ini! Setiap hari Soni bermain-main saja. Buku pelajarannya tak pernah dibuka, apalagi dipelajari. Tiap kali ayah dan ibunya mengingatkan Soni bahwa ujian sudah dekat...

Perhatikan teks berikut! Pak Balia selalu tampil prima karena ia mencintai profesinya, menyenangi ilmu, dan lebih dari itu, amat menghargai murid-muridnya. Setiap representasi dirinya ia perhitu...

Perhatikan kutipan teks berikut! Novel 1 Ingin rasanya aku berteriak mendengar pertanyaan bodoh adikku ini. Biasanya aku akan bilang, ”Ya enggak gitu, bodoh!” Tapi Mama sudah melarangku mengatakan...