Iklan
Iklan
Pertanyaan
Pendidikan Tingkatkan Kualitas Tenaga Kerja
Kucuran dana dari pemerintah dibutuhkan agar pergutuan tinggi dapat fokus melaksanakan riset dan pendidikan. Jika terbebani tugas mencari uang, universitas akan sulit menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi, terlebih dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Hal itu terungkap dalam orasi ilmiah yang disampaikan Guru Besar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana yang bertajuk "Masyarakat Ekonomi ASEAN dan Tantangannya bagi Indonesia: Dalam Perspektif Hukum Perdagangan Internasional", Sabtu (6/2), di Balairung Universitas Indonesia, Depok. Orasi digelar dalam rangka wisuda dan Upacara Dies Natalis Ul.
"Agar mampu bersaing dengan negara lain, pemerintah harus mengalokasikan dana yang memadai untuk menempa sumber daya manusia di perguruan tinggi. Tidak boleh hanya terbatas di kota-kota besar, tetapi juga di daerah terpencil," kata Hikmahanto. Ia menyatakan, jika pemerintah tak segera membenahi sistem pengelolaan perguruan tinggi di Indonesia, kualitas angkatan kerja di Indonesia akan kalah bersaing dengan pencari kerja dari negara-negara ASEAN lainnya.
Angkatan kerja yang berusia 15-64 tahun di Indonesia berjumlah 114 juta jiwa. Sebanyak 23 persen atau sekitar 26 juta orang merupakan lulusan sekolah tinggi. Namun, Hikmahanto menilai, kualitas angkatan kerja Indonesia belum dipersiapkan untuk menghadapi persaingan internasional.
Apabila tidak segera dibenahi, dikhawatirkan akan banyak warga Indonesia yang tidak mampu melawan arus ekonomi global, baik sebagai pelaku usaha maupun sebagai tenaga kerja. Padahal, tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ialah pemerintah suatu negara tidak boleh memiliki keberpihakan terhadap pelaku usaha dari negara tersebut. "Dalam prinsip MEA, pemerintah suatu negara harus memperlakukan pelaku usaha dari negara lain secara sama. Karena itu, kualitaslah yang akan menentukan daya tahan angkatan kerja Indonesia,"ujar Hikmahanto.
Rektor UI Muhammad Anis mengatakan, sektor pendidikan dihadapkan pada berbagai tantangan di tingkat global, khususnya sejak pembedakuan MEA. Karena itu, PTN harus memiliki daya tahan untuk menghadapi era persaingan ketat dalam kajian riset dan teknologi. Sejumlah terobosan telah dilakukan Ul. Salah satunya mendorong akademisi di bidang kesehatan untuk menyampaikan teknologi yang dihasilkannya kepada masyarakat melalui komersialisasi yang melibatkan pihak industri.
Sumber: Kompas, Minggu, 07-02-2016
Apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi masalah ini?
Iklan
S. Anugrah
Master Teacher
Mahasiswa/Alumni Universitas Atma Jaya
6
3.3 (6 rating)
Gracia Mozza
Ini yang aku cari! Mudah dimengerti Makasih ❤️
Bintang Zevana Habibah
Pembahasan lengkap banget Ini yang aku cari! Bantu banget Mudah dimengerti Makasih ❤️
Iklan
Iklan
RUANGGURU HQ
Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860
Produk Ruangguru
Bantuan & Panduan
Hubungi Kami
©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia