IMR atau Infant Mortality Rate, sering disebut Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan banyaknya kematian bayi usia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. IMR digunakan sebagai salah satu pengukur derajat kesehatan masyarakat. Berikut cara mengetahui besarnya IMR pada suatu wilayah atau negara.
Keterangan :
Do = Jumlah kematian bayi berumur <1 tahun
B = Jumlah kelahiran per tahun
Adapun IMR dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori, diantaranya:
IMR <35 jiwa per 1.000 kelahiran : rendah
IMR 35-75 jiwa per 1.000 kelahiran : sedang
IMR 75-125 jiwa per 1.000 kelahiran : tinggi
IMR >125 jiwa per 1.000 kelahiran : sangat tinggi
Contoh dari perhitungan IMR adalah sebagai berikut.
Pada suatu wilayah, tercatat kelahiran bayi sebanyak 160 bayi di tahun 2020. Namun demikian, terdapat 20 bayi yang meninggal dunia. Berapakah angka IMR pada wilayah tersebut?
Berdasarkan berhitungan tersebut, dapat diartikan bahwa dari setiap kelahiran 1.000 bayi di wilayah tersebut, terjadi kematian sebanyak 125 jiwa yang mana tergolong tinggi. Oleh karena itu, dapat menunjukkan bahwa derajat kesehatan masyarakat pada wilayah tersebut masih rendah.
IMR di Indonesia
Berdasarkan SUPAS 2015, hasil perhitungan AKB adalah 22 per 1000 kelahiran dengan referensi waktu Mei tahun 2011. Artinya, di Indonesia pada tahun 2011 diantara 1000 kelahiran hidup ada 22 bayi yang meninggal sebelum usia tepat 1 tahun. Oleh karena itu, IMR di Indonesia tergolong rendah (<35).