Bacalah teks laporan percobaan berikut.

Membuat Tempe Kedelai dengan Bioteknologi

A. Tujuan

Pemanfaatan bioteknologi melalui pembuatan tempe kedelai.

B. Landasan Teori

Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

C. Alat dan Bahan

1. Alat yang diperlukan untuk pembuatan tempe:

• kompor; 
• panci; 
• tampah;
• saringan;
• plastik pembungkus;
• stapler;
• gunting;
• sendok.

2. Bahan yang diperlukan untuk pembuatan tempe:

• kacang kedelai 1 kg;
• ragi tempe;
• air.

D. Cara Kerja

Berikut langkah-langkah untuk membuat tempe menggunakan teknik bioteknologi.

1. Bersihkan kacang kedelai, kemudian rendam dalam air kira-kira selama 2 jam.
2. Rebus kacang kedelai selama 1 jam.
3. Diamkan kacang kedelai selama setengah jam tunggu sampai agak dingin.
4. Buang air rebusan kacang kedelai kemudian cuci dengan air bersih lalu tiriskan.
5. Ratakan kacang kedelai di atas tampah.
6. Taburi kacang kedelai dengan ragi tempe dan aduk hingga merata.
7. Kacang kedelai kemudian dibungkus plastik dengan ukuran serta bentuk sesuai keinginan.
8. Masukkan kacang kedelai tadi ke dalam plastik kemudian tusuk-tusuk plastik agar berlubang. 
9. Letakkan kacang kedelai di tempat yang hangat dan lembab kira-kira selama 2 hari 2 malam.

E. Hasil

Setelah 2 hari 2 malam didiamkan, kacang kedelai akan diselimuti oleh selaput putih. Tandanya, terjadi proses fermentasi pada kacang kedelai.

F. Pembahasan

Berikut pembahasan mengenai proses pembuatan tempe.

1. Sebelum direndam, kacang kedelai dibersihkan terlebih dulu dengan tujuan untuk membersihkan dari kotoran atau batu yang ada.
2. Adapun perendaman kacang kedelai bertujuan agar waktu perebusan kacang kedelai tidak terlalu lama karena sebelumnya tekstur kacang kedelai setelah direndam sudah lunak.
3. Setelah direbus, kacang kedelai didiamkan kira-kira setengah jam agar dingin.
4. Pengelupasan kulit pada kacang kedelai dan pencuciannya bertujuan agar kacang kedelai bersih dan ragi dapat melekat langsung pada biji kedelai secara merata sehingga tempe yang dihasilkan akan membentuk padatan kompak dan berwama putih.
5. Kacang kedelai diratakan di atas tampah bertujuan agar kacang kedelai cepat dingin dan kering sehingga ragi dapat melekat dengan baik dan merata. Apabila kacang kedelai masih panas kemudian ditaburi ragi, hasil tempenya tidak akan membentuk padatan kompak. Hal ini menyebabkan tempe tampak sudah jadi, tetapi bagian dalam masih keras atau bahkan bagian luamya akan tampak kehitam-hitaman. Adapun bila kacang kedelai masih basah dan diberi ragi, sebagian ragi akan larut dalam air sehingga kacang kedelai tidak dapat menjadi tempe yang bagus atau sebagian kacang kedelainya masih mentah.
6. Pembungkusan kacang kedelai yang sudah diberi ragi dengan plastik bertujuan agar bentuk dan ukuran tempe bisa seragam dan lebih bersih.
7. Plastik ditusuk-tusuk di beberapa tempat bertujuan agar uap air yang terbentuk dalam proses peragian dapat menguap sehingga tempe yang dihasilkan membentuk padatan kompak berwama putih dan tidak busuk.
8.  Bungkusan kacang kedelai beragi disimpan di tempat yang hangat bertujuan agar kerja dari ragi tempe dapat optimal sehingga kacang kedelai dapat secara merata tertutup oleh serat-serat putih yang dihasilkan dalam proses peragian. Serat-serat putih tersebut merupakan hasil dari adanya miselium jamur yang tumbuh pada kacang kedelai sehingga akan tampak berwama putih pada permukaan tempe tersebut.
9. Produk bioteknologi tersebut, akan memudahkan konsumen untuk mengolahnya menjadi suatu bahan makanan.

G. Simpulan 

Pembuatan tempe menggunakan ragi adalah salah satu pemanfaatan bioteknologi yang artinya memanfaatkan organisme hidup untuk menghasilkan produk yang bermanfaat.

Sumber: www.neuhauslabs.com (2 Januari 2018) 

Apa manfaat bioteknologi dari pembuatan tempe tersebut?