Iklan

Iklan

Pertanyaan

Cermatilah dengan saksama teks berikut.


Pada hari Pendidikan Nasional ini, marilah kita secara istimewa bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan nikmat kemerdekaan, termasuk untuk mengenyam pendidikan. Marilah kita bersyukur dan berterima kasih kepada para pahlawan pendidikan yang telah merintis pendidikan di Indonesia dan para pejuang di masa kini yang senantiasa gigih mengusahakan terciptanya pendidikan yang berkualitas dan dapat dinikmati oleh semua anggota masyarakat secara merata.

Pendidikan yang baik merupakan senjata untuk merebut peluang lapangan kerja yang jumlahnya semakin sedikit. Seperti diketahui bahwa setiap tahun jumlah lulusan sarjana terus bertambah dan tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja baru yang tercipta. Bagi dunia kerja, ini menggembirakan karena memberikan pilihan lebih banyak untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. Namun di sisi lain, kondisi ini akan menyebabkan terjadinya pertarungan perebutan pekerjaan yang terbatas itu. Mereka yang mengantongi ijazah dari pendidikan yang baik dan memiliki keterampilan yang istimewa tentulah menjadi pemenang.

Masalahnya, mendapatkan pendidikan yang baik di negeri ini tidak bisa diperoleh setiap orang secara gampang. Untuk mengantarkan anak mendapatkan ijazah SMA saja, masih banyak orang tua yang kesulitan biaya, apalagi ijazah sarjana. Tidak dapat dimungkiri bahwa biaya pendidikan saat ini masih tergolong mahal. Meski sudah ada sekolah gratis, itu bukan berarti murah. Di luar uang SPP dan buku yang ditanggung pemerintah melalui dana BOS, biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Sementara untuk pendidikan tinggi, orang tua harus merogoh kocek lebih dalam. Akibatnya, banyak lulusan SMA harus mengubur impiannya untuk menjadi sarjana dan terpaksa terjun ke dunia kerja dengan pilihan yang sangat sempit. Tidak jarang pula di antara mereka ada yang belum siap terjun ke dunia kerja karena belum memiliki keterampilan.

Pendidikan yang baik sebenarnya tidak selalu identik dengan pendidikan yang tinggi, pendidikan yang mahal, atau pendidikan yang jauh di seberang benua. Pendidikan yang baik tidak semata-mata dilihat dari ijazah, gelar, atau nama besar lembaga pendidikan, tetapi lebih pada kompetensi atau keterampilan yang dikuasai. Maka dari itu, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah cara memilih pendidikan yang benar-benar memberikan keterampilan yang siap pakai. Hal ini diperlukan untuk menyiapkan diri kita secara fisik, mental, dan keterampilan untuk menghadapi masa depan yang penuh rintangan.

Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu pendidikan yang perlu diberikan di bangku sekolah menengah. Dengan memiliki pengetahuan dasar-dasar berwirausaha, mereka yang tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi dapat berkiprah dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki. Sudah banyak bukti menunjukkan para wirausaha muda yang tidak bergelar sarjana sukses menjalankan bisnisnya dengan omset yang tidak sedikit. Salah satu contohnya adalah Fitriyanto, pemilik PT Vitechindo Perkasa. Ia sukses menjadi produsen perawatan mobil merek Autofit. Produknya dipasok ke bengkel resmi milik agen tunggal pemegang merek (ATPM) besar, seperti Toyota, Daihatsu, /suzu, Honda, Nissan, Hyundai, Suzuki, Kia, dan Mazda dengan omzet 8 miliar rupiah per tahun. Mereka yang tidak bersekolah tinggi tetapi mencapai kesuksesan yang besar tersebut berarti telah mempersiapkan diri sejak awal untuk menghadapi hari mendatang.

Sayangnya, masih ada saja pihak yang tidak menyadari arti penting pendidikan kewirausahaan tersebut. Belum semua sekolah memasukkan pendidikan kewirausahaan dalam muatan kurikulum sekolah. Di sisi lain, banyak siswa yang masih memandang sebelah mata pendidikan tersebut karena dianggap bukan pelajaran pokok atau wajib. Persoalan ini menjadi PR bersama antara para pemangku kebijakan pendidikan, guru, orang tua, dan siswa karena perkembangan zaman semakin pesat dan segala kemungkinan bisa terjadi. Para siswa butuh diberi penjelasan mengenai keterampilan kewirausahaan sebagai bentuk sosialisasi. Dengan memberi pengertian dan contoh sukses wirausaha, siswa boleh jadi semakin tertarik untuk mempelajari bidang kewirausahaan sebagai mata pendidikan di sekolah.

Pendidikan yang baik dan tepat guna merupakan modal penting untuk menghadapi perkembangan dan tantangan zaman yang terus berubah. Bagi kalian yang baru lulus, pilihlah sekolah yang benar-benar mampu memberikan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, kita harus punya prinsip dan alasan yang jelas dalam menentukan jenjang pendidikan yang akan ditempuh, jangan sekadar ikut-ikutan teman.

Demikan sekilas sumbangsih pemikiran saya. Terima kasih atas perhatian yang diberikan. Mohon dimaafkan jika ada pemikiran saya yang dianggap lancang atau agak menggurui. Hal ini semata-mata saya sampaikan untuk membangkitkan kesadaran terhadap pentingnya pendidikan untuk kemajuan bangsa dan diri sendiri tentunya. Sebelum saya pungkasi pidato ini, mari kita mengingat kata bijak dari Malxom X berikut : "Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini." Dengan modal pendidikan yang baik, berusaha keras, dan berserah kepada Tuhan, kesuksesan bisa diraih dan kehidupan yang baik bisa kita miliki. Wasalam.

(Dihimpun dari berbagai sumber)space 

Apa gagasan penjelas yang dikemukakan untuk memperkuat pendapat tersebut? Pendidikan yang baik sebenarnya tidak selalu identik dengan pendidikan yang tinggi, pendidikan yang mahal, atau pendidikan yang jauh di seberang benua. Pendidikan yang baik tidak semata-mata dilihat dari ijazah, gelar, atau nama besar lembaga pendidikan, tetapi lebih pada kompetensi atau keterampilan yang dikuasai. Maka dari itu, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah cara memilih pendidikan yang benar-benar memberikan keterampilan yang siap pakai.

Apa gagasan penjelas yang dikemukakan untuk memperkuat pendapat tersebut?

Pendidikan yang baik sebenarnya tidak selalu identik dengan pendidikan yang tinggi, pendidikan yang mahal, atau pendidikan yang jauh di seberang benua. Pendidikan yang baik tidak semata-mata dilihat dari ijazah, gelar, atau nama besar lembaga pendidikan, tetapi lebih pada kompetensi atau keterampilan yang dikuasai. Maka dari itu, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah cara memilih pendidikan yang benar-benar memberikan keterampilan yang siap pakai.space 

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Teks eksposisi merupakan jenis teks yang berisi paparan pendapat atau opini seseorang dalam menanggapi suatu permasalahan atau isu yang berkembang di masyarakat. Kutipan teks eksposisi di atas membahas mengenai pendidikan yang baik mengutamakan kompetensi dan keterampilan. Disebutkan pula bahwahal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah cara memilih pendidikan yang benar-benar memberikan keterampilan yang siap pakai. Oleh karena itu, gagasan penjelas yang tepat dapat membahas mengenai bukti bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh gelar sarjana melainkan kompetensi dan keterampilan, seperti pada paragraf 5 teks di atas: Sudah banyak bukti menunjukkan para wirausaha muda yang tidak bergelar sarjana sukses menjalankan bisnisnya dengan omset yang tidak sedikit. Salah satu contohnya adalah Fitriyanto, pemilik PT Vitechindo Perkasa. Ia sukses menjadi produsen perawatan mobil merek Autofit. Produknya dipasok ke bengkel resmi milik agen tunggal pemegang merek (ATPM) besar, seperti Toyota, Daihatsu, /suzu, Honda, Nissan, Hyundai, Suzuki, Kia, dan Mazda dengan omzet 8 miliar rupiah per tahun.

Teks eksposisi merupakan jenis teks yang berisi paparan pendapat atau opini seseorang dalam menanggapi suatu permasalahan atau isu yang berkembang di masyarakat. 

Kutipan teks eksposisi di atas membahas mengenai pendidikan yang baik mengutamakan kompetensi dan keterampilan. Disebutkan pula bahwa hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah cara memilih pendidikan yang benar-benar memberikan keterampilan yang siap pakai.

Oleh karena itu, gagasan penjelas yang tepat dapat membahas mengenai bukti bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh gelar sarjana melainkan kompetensi dan keterampilan, seperti pada paragraf 5 teks di atas: 

Sudah banyak bukti menunjukkan para wirausaha muda yang tidak bergelar sarjana sukses menjalankan bisnisnya dengan omset yang tidak sedikit. Salah satu contohnya adalah Fitriyanto, pemilik PT Vitechindo Perkasa. Ia sukses menjadi produsen perawatan mobil merek Autofit. Produknya dipasok ke bengkel resmi milik agen tunggal pemegang merek (ATPM) besar, seperti Toyota, Daihatsu, /suzu, Honda, Nissan, Hyundai, Suzuki, Kia, dan Mazda dengan omzet 8 miliar rupiah per tahun.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Ide pokok paragraf tersebut adalah ...

12

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia