Diketahui bahwa menjelang turunnya Presiden Soeharto, terjadi berbagai peristiwa yang memicu turunnya presiden Soeharto dari kursi Presiden, salah satunya adalah gerakan reformasi yang dilakukan oleh para mahasiswa. Gerakan reformasi ini berlangsung pada tahun 1998 yang dipicu karena krisis multidimensi yang melanda Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk melakukan tekanan kepada pemerintah agar pemerintah mengadakan perubahan politik yang berarti melalui reformasi secara total. Terdapat enam agenda reformasi, yakni sebagai berikut.
- Suksesi kepemimpinan nasional.
- Amendemen UUD 1945.
- Pemberantasan KKN.
- Penghapusan dwifungsi ABRI.
- Penegakan supremasi hukum.
- Pelaksanaan otonomi daerah.
Pada mulanya, gerakan ini dilakukan dengan cara berdemonstrasi di lingkungan kampus. Namun, dalam perkembangannnya para mahasiswa turun ke jalan karena aspirasi mereka tidak didengar oleh pemerintah. Pada tanggal 12 Mei 1998, empat mahasiswa Trisakti tewas ditangan aparat keamanan pada saat terjadi demonstrasi menuntut Soeharto mundur. Keempat mahasiswa tersebut adalah Elang Mulya, Hery Hertanto, Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin Royan. Kematian empat mahasiswa Trisakti tersebut memicu gelombang demonstrasi yang lebih besar.
Pada tanggal 13 Mei 1998 terjadi kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan di Jakarta dan Solo. Mulai tanggal 14 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa semakin meluas. Bahkan, para demonstran mulai menduduki gedung-gedung pemerintah di pusat dan daerah. Mahasiswa Jakarta menjadikan gedung DPR/MPR sebagai pusat gerakan yang relatif aman. Ratusan ribu mahasiswa menduduki gedung rakyat. Bahkan, mereka menduduki atap gedung tersebut. Mereka berupaya menemui pimpinan MPR/DPR agar mengambil sikap yang tegas. Akhirnya, tanggal 18 Mei 1998 Ketua MPR/DPR Harmoko meminta Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden. Hingga pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden Republik Indonesia.
Dengan demikian, dampak yang ditimbulkan dari penembakan mahasiswa Trisakti adalah memicu gelombang demonstrasi yang lebih besar diberbagai daerah yang dilakukan oleh mahasiswa dihari selanjutnya.