Motif ekonomi adalah alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, manusia selalu berusaha mencari nafkah. Jadi, mencukupi kebutuhan hidup termasuk motif ekonomi, sedangkan berusaha mencari nafkah termasuk tindakan ekonomi. Motif ekonomi dapat bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Motif instrinsik adalah suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan diri sendiri. Sementara itu, motif ekstrinsik adalah suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas dorongan lingkungan (dari luar dirinya sendiri). Beberapa motif tindakan manusia adalah sebagai berikut:
Motif mencari laba adalah dorongan untuk mencari laba atau keuntungan yang didorong oleh inovasi atau penemuan-penemuan.
Motif memperoleh kekuasaan ditujukan untuk dapat memperoleh kekuasaan di masyarakat. Misalnya, pengusaha-pengusaha yang relatif sudah makmur masih terus bekerja keras mengembangkan perusahaannya dengan cara kerja yang efisien atau ekonomis, dengan harapan ia dapat menguasai perdagangan yang lebih luas.
Sebagian orang berpendapat bahwa agar menjadi terpandang di masyarakat, ia harus memiliki kekayaan melebihi kekayaan orang lain, misalnya berupa tanah, emas, dan mobil. Ditinjau dari segi ekonomi, cara yang demikian terkadang tidak efisien. Fungsi sosial kekayaan tersebut kurang bermanfaat bagi banyak orang, kecuali jika kekayaan yang banyak itu disimpan di bank, atau digunakan untuk mendirikan perusahaan yang bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Motif sosial adalah keinginan untuk menolong sesama manusia. Misalnya, memberi bantuan pada orang yang terkena musibah, menyantuni fakir miskin, dan memberi sumbangan pada tempat-tempat ibadah.