Iklan

Iklan

Pertanyaan

Ancaman terhadap keutuhan NKRI setelah di proklamasikantanggal 17 agustus 1945 adalah kedatangan Belanda ke Indonesia.Akhirnya rakyat Indonesia berusaha melawan secara fisik kedatangan Belanda tersebut, antara lain adanya Insiden Bendera di Surabaya dan pertemuran 5 hari di Semarang. Jelaskan ke-2 pertempuan tersebut.

Ancaman terhadap keutuhan NKRI setelah di proklamasikan tanggal 17 agustus 1945 adalah kedatangan Belanda ke Indonesia. Akhirnya rakyat Indonesia berusaha melawan secara fisik kedatangan Belanda tersebut, antara lain adanya Insiden Bendera di Surabaya dan pertemuran 5 hari di Semarang. Jelaskan ke-2 pertempuan tersebut.

Iklan

C. Sianturi

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

Insiden Bendera di Surabaya merupakan peristiwa perobekan warna biru padabenderaBelanda yang berkibar di HotelYamato(kini Hotel Majapahit) pada tanggal 19 September 1945. Sedangkan Pertempuran LimaHari di Semarangadalah pertempuran antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang diSemarangpada tanggal 15–19 Oktober 1945 yang dipicu larinya tentara Jepang dan tewasnya Dr. Kariadi.

Insiden Bendera di Surabaya merupakan peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda yang berkibar di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) pada tanggal 19 September 1945. Sedangkan Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah pertempuran antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang di Semarang pada tanggal 15–19 Oktober 1945 yang dipicu larinya tentara Jepang dan tewasnya Dr. Kariadi.

Iklan

Pembahasan

Indonesia merupakan negara merdeka sejak 17 Agustus 1945, ditandai dengan terjadinya Vacum of power (kekosongan kekuasaan) karena Jepaang telah menyerah tanda syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Bangsa Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memerdekakan diri. Meski kabar terkait kemerdekaan Indonesia telah menyebar keberbagai daerah bahkan hingga ke luar negeri. Belanda tidak mengakui kemerdekaan tersebut dan masih melakukan berbagai tindakan yang mengancam kedaulatan negara. Akibatnya rakyat Indonesia melakukan perlawanan secara fisik maupun diplomasi. Beberapa perlawanan daerah yang dilakukan dengan fisik adalah. Insiden Bendera di Surabaya Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan dikeluarkannya maklumat pemerintahan Soekarno tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya. Peristiwa ini bermula dari dipasangnya bendera Belanda yang dilakukan oleh sekelompok orang di bawah komando langsung Mr. W.V.Ch. Ploegman. Peristiwa ini dilakukan sekitar pukul 21.00 pada tanggal 19 September 1945 di Hotel Yamato (Hotel Majapahit sekarang). Pemasangan bendera ini tampaknya tidak diketahui oleh para pemuda dan tanpa persetujuan dari pemerintah RI dari Surabaya. Hal ini memicu pertempuran antara Sekutu/Belanda berhadapan dengan rakyat Surabaya yang berasal dari Genteng, Embong Malang, Praban, dan sekitarnya. Akhirnya, beberapa orang pemuda berhasil mendekati dan memanjat dinding serta puncak gapura Hotel. Mereka berhasil menurunkan bendera Belanda dan menyobek bagian birunya serta menaikkan kembali bendera Merah Putih dengan ukuran yang tidak seimbang. Iringan pekikan "Merdeka", "Merdeka", "Merdeka" yang disambut dengan gempita oleh massa rakyat yang berkerumun di bawah tiang bendera dan berada di depan Hotel Yamato. Insiden ini telah menggugurkan 4 orang pemuda Surabaya, yaitu Sidik, Mulyadi, Hariono, dan Mulyono. Dari pihak warga Belanda, Mr. Ploegman tewas terbunuh oleh amukan massa ditusuk senjata tajam. Pertempuran 5 hari di Semarang Pertempuran 5 hari di Semarang merupakam pertempuran yang dilakukan untuk melawan Jepang. Pertempuran ini terjadi pada 15 oktober 1945 hingga 20 oktober 1945. Peristiwa ini berawal pada peristiwa 14 oktober 1945 di mana pemuda mencegat tantara Jepang di depan Rumah Sakit Rakyat (Purusara). Sore harinya para pemuda mencari tentara Jepang untuk dimasukkan ke Penjara Bulu. Pada pukul 18.00 WIB pasukan jepang menyerang 8 anggota Polisi Istimewa yang saat itu sedang bertugas di desa wungkal, kemudian polisi tersebut disiksa. selain itu juga ada rumor jika air candi (merupakan cadangan air diDesa Wungkal, waktu itu merupakan satu-satunya sumber mata air di kota Semarang)telah di beri racuni oleh Dr. Kariadi. Hal ini membuat Kepala Laboratorium Purusara segera menuju candi. Namun, di tengah perjalanan jenazah Dr. Kariadi tergeletak setelah dibunuh. Setelah kejadian tersebut banyak korban yang berjatuhan. Sehingga pada 15 oktober 1945 pasukan Kidobutai (pasukan elite Jepang yang dipimpin Mayor Kido Shinishiro dan bermarkas di Jatingaleh)menyerang markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) semarang. Pertempuranpun berlangsung lima hari dan baru berhenti setelah pimpinan BKR berunding dengan pasukan Jepang. Terdapat perwakilan dari pihak Sekutu (sebagai pihak penengah) yakni Brigadir Jenderal Bethel. Perdamaian antara kedua belah pihak pun terjadi dan Pihak Sekutu melucuti seluruh persenjataaan para tentara Jepang pada 20 Oktober 1945 sekaligus menjadi akhir dari pertempuran lima hari di Semarang. Dengan demikian, Insiden Bendera di Surabaya merupakan peristiwa perobekan warna biru padabenderaBelanda yang berkibar di HotelYamato(kini Hotel Majapahit) pada tanggal 19 September 1945. Sedangkan Pertempuran LimaHari di Semarangadalah pertempuran antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang diSemarangpada tanggal 15–19 Oktober 1945 yang dipicu larinya tentara Jepang dan tewasnya Dr. Kariadi.

Indonesia merupakan negara merdeka sejak 17 Agustus 1945, ditandai dengan terjadinya Vacum of power (kekosongan kekuasaan) karena Jepaang telah menyerah tanda syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945. Bangsa Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memerdekakan diri. Meski kabar terkait kemerdekaan Indonesia telah menyebar keberbagai daerah bahkan hingga ke luar negeri. Belanda tidak mengakui kemerdekaan tersebut dan masih melakukan berbagai tindakan yang mengancam kedaulatan negara. Akibatnya rakyat Indonesia melakukan perlawanan secara fisik maupun diplomasi. Beberapa perlawanan daerah yang dilakukan dengan fisik adalah.

  1. Insiden Bendera di Surabaya
    Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan dikeluarkannya maklumat pemerintahan Soekarno tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September 1945 bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya.
    Peristiwa ini bermula dari dipasangnya bendera Belanda yang dilakukan oleh sekelompok orang di bawah komando langsung Mr. W.V.Ch. Ploegman. Peristiwa ini dilakukan sekitar pukul 21.00 pada tanggal 19 September 1945 di Hotel Yamato (Hotel Majapahit sekarang). Pemasangan bendera ini tampaknya tidak diketahui oleh para pemuda dan tanpa persetujuan dari pemerintah RI dari Surabaya.
    Hal ini memicu pertempuran antara Sekutu/Belanda berhadapan dengan rakyat Surabaya yang berasal dari Genteng, Embong Malang, Praban, dan sekitarnya. Akhirnya, beberapa orang pemuda berhasil mendekati dan memanjat dinding serta puncak gapura Hotel. Mereka berhasil menurunkan bendera Belanda dan menyobek bagian birunya serta menaikkan kembali bendera Merah Putih dengan ukuran yang tidak seimbang.
    Iringan pekikan "Merdeka", "Merdeka", "Merdeka" yang disambut dengan gempita oleh massa rakyat yang berkerumun di bawah tiang bendera dan berada di depan Hotel Yamato. Insiden ini telah menggugurkan 4 orang pemuda Surabaya, yaitu Sidik, Mulyadi, Hariono, dan Mulyono. Dari pihak warga Belanda, Mr. Ploegman tewas terbunuh oleh amukan massa ditusuk senjata tajam.
  2. Pertempuran 5 hari di Semarang
    Pertempuran 5 hari di Semarang merupakam pertempuran yang dilakukan untuk melawan Jepang. Pertempuran ini terjadi pada 15 oktober 1945 hingga 20 oktober 1945. Peristiwa ini berawal pada peristiwa 14 oktober 1945 di mana pemuda mencegat tantara Jepang di depan Rumah Sakit Rakyat (Purusara). Sore harinya para pemuda mencari tentara Jepang untuk dimasukkan ke Penjara Bulu.
    Pada pukul 18.00 WIB pasukan jepang menyerang 8 anggota Polisi Istimewa yang saat itu sedang bertugas di desa wungkal, kemudian polisi tersebut disiksa. selain itu juga ada rumor jika air candi (merupakan cadangan air di Desa Wungkal, waktu itu merupakan satu-satunya sumber mata air di kota Semarang) telah di beri racuni oleh Dr. Kariadi. Hal ini membuat  Kepala Laboratorium Purusara segera menuju candi. Namun, di tengah perjalanan jenazah Dr. Kariadi tergeletak setelah dibunuh.
    Setelah kejadian tersebut banyak korban yang berjatuhan. Sehingga pada 15 oktober 1945 pasukan Kidobutai (pasukan elite Jepang yang dipimpin Mayor Kido Shinishiro dan bermarkas di Jatingaleh) menyerang markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) semarang. Pertempuranpun berlangsung lima hari dan baru berhenti setelah pimpinan BKR berunding dengan pasukan Jepang. Terdapat perwakilan dari pihak Sekutu (sebagai pihak penengah) yakni Brigadir Jenderal Bethel. Perdamaian antara kedua belah pihak pun terjadi dan Pihak Sekutu melucuti seluruh persenjataaan para tentara Jepang pada 20 Oktober 1945 sekaligus menjadi akhir dari pertempuran lima hari di Semarang.

Dengan demikian, Insiden Bendera di Surabaya merupakan peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda yang berkibar di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) pada tanggal 19 September 1945. Sedangkan Pertempuran Lima Hari di Semarang adalah pertempuran antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang di Semarang pada tanggal 15–19 Oktober 1945 yang dipicu larinya tentara Jepang dan tewasnya Dr. Kariadi.

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

70

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Sebutkan peristiwa konfrontasi apa saja yang terjadi setelah proklamasi!

19

2.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia