Iklan

Pertanyaan

Bacalah puisi dengan cermat!


DOA MALAM
W.S. Rendra

Allah di sorga.
Dari rumah bambu sempitku
di malam yang dingin
tanganku yang rapuh
menggapai sorga-Mu.
Aku akan tidur di mata-Mu
yang mengandung bianglala
dan lembah kasur beledu.
Ketika angin menyapu rambut-Mu
yang ikal dan panjang
aku akan berlutut di pintu telinga-Mu
dan mengucapkan doaku.
Doa adalah impian
dan segala harapan insan.
Di dalam doa aku bisikkan impianku.
Apakah Kau tertawa lucu?
Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu
dan tidur di dalam saku-Mu.
Sedang bulan di atas pundak-Mu

Istriku masuk ke dalam darah-Mu.
Ketika Engkau mengucapkan selamat malam
bunga-bunga kertas aneka warna
berhamburan dari mulut-Mu.
Dan untuk anakku.
Kausediakan balonan biru.
Bintang-bintang bertepuk tangan
dan serangga malam riuh tertawa
semua mengagumi-Mu:
Tukang Sulapan Tak Bertara.
Lalu Kauangkat tangan-Mu berpospor
gemerlapan, tinggi-tinggi, gemerlapan.
Dan itu berarti: selamat tidur
sampai ketemu esok hari
dengan sulapan yang lain dan baru.space 

Analisislah unsur-unsur pembangun puisi (fisik dan batin) tersebut!

Analisislah unsur-unsur pembangun puisi (fisik dan batin) tersebut!space 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

11

:

10

:

51

Klaim

Iklan

N. Fatimah

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Jawaban terverifikasi

Jawaban

puisi “Doa Malam” karya WS Rendra memuat unsur fisik dan batin yaitu imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, tipografi, tema, rasa, nada, amanat.

puisi “Doa Malam” karya WS Rendra memuat unsur fisik dan batin yaitu imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, tipografi, tema, rasa, nada, amanat.space 

Pembahasan

Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi). Unsur intrinsik terbagi menjadi dua yaitu, unsur batin dan unsur fisik. Unsur batindan fisikpuisi yaitu sebagai berikut. Tema, adalah pokok pikiran dasar untuk mengembangkan dan membuat puisi. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll. Amanat/tujuan/maksud, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. Gaya bahasa, dalam sebuah puisi akan banyak dijumpai rangkaian kata yang bersifat konotatif, berlebihan, ataupun terkesan merendahkan diri. Inilah yang disebut sebagai gaya bahasa dalam puisi. Biasanya tiap penulis cenderung memiliki gaya bahasanya sendiri, yang paling mudah dilihat melalui majas-majas, seperti personifikasi, metafora, eufemisme, bahkan tak jarang ada yang menggunakan majas ironi. Jadi, gaya bahasa merupakan cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan. Rima, yaitu kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik atau baris, namun dapat juga berada di antara tiap kata dalam baris. Tipografi , yaitu bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan puisi dalam bentuk baris, namun ada juga puisi yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen bahkan dalam bentuk yang menyerupai apel, zigzag, ataupun model lainnya. Imaji, penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang dapat memperjelas apa yang ingin disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa imajinasi pembaca melalui penginderaan. Kata konkret, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal terkesan dapat disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih jelas. Hasil analisis puisi Doa Malamkarya W.S. Rendra, yaitu sebagai berikut. Struktur Fisik Puisi Imaji Di dalam puisi ini terdapat beberapa pengimajian, di antaranya pengimajian perasaanterdapat pada kutipan berikut ini. Allah di sorga. Dari rumah bambu sempitku di malam yang dingin Selain pengimajian perasaan,juga terdapat pengimajian penglihatan. Hal itu dapat dilihatdari kutipan berikut ini. Ketika angin menyapu rambut-Mu yang ikal dan panjanga Pada puisi "Doa Malam"juga terdapat pengimajian gerak.Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu dan tidur di dalam saku-Mu. Kata konkret Pada puisi ini ditemukan kata-kata konkret yang dapat membangkitkan citraan seperti penglihatan, perabaan,dan perasaan. Kata konkret yang di temukan dalam puisi “Doa Malam” karya WS Rendra ini seperti menggapai, memanjat, menyapu, bisikkan, bulan, bunga, bintang, tertawa, gemerlapan. Gaya Bahasa/Majas Majas yang terdapat dalam puisi “Doa Malam” karya WS Rendra adalah majas personifikasi. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Ketika angin menyapu rambut-Mu yang ikal dan panjang Selain itu,dalam puisi “Doa Malam” karya WS Rendrajuga terdapat majas retorika, berikut kutipannya. Apakah Kau tertawa lucu? Rima Terdapat 2macam rima yang digunakan pada puisi “Doa Malam” karya WS Rendra. Pertama rima akhir tidak sempurna, berikut kutipannya. Doa adalah impian dan segala harapan insan. Rima kedua yang digunakan padapada puisi “Doa Malam” karya WS Rendra yaitu rimabebas,berikut kutipannya. Tukang Sulapan Tak Bertara. Lalu Kauangkat tangan-Mu berpospor gemerlapan, tinggi-tinggi, gemerlapan. Dan itu berarti: selamat tidur sampai ketemu esok hari dengan sulapan yang lain dan baru. dan segala harapan insan. Tipografi Puisi "Doa Malam" menggunakan bentuk tipografi puisi konvensional. Struktur Batin Puisi Tema Puisi yang berjudul “Doa Malam” karya WS Rendra ini memiliki tema ketuhanan. Dalam puisi ini digambarkan seseorang yang berdoa dengan khusyuk pada Tuhan. Di malam hari ia memanjatkan doa untuk anak dan istrinya. ia juga menggambarkan ketenangan dan kesyahduan saat berdoa di malam hari seperti benar-benar melihat Tuhan di depan matanya.Hal itu dapat dilihat dari salah satu bait berikut ini. Allah di sorga. Dari rumah bambu sempitku di malam yang dingin tanganku yang rapuh menggapai sorga-Mu. Dari kutipan di atas dapat kita ketahui bahwa tema dari puisi karangan WS Rendra ini adalah ketuhanan. Rasa Puisi “Doa Malam” karya WS Rendra merupakan ungkapan rasa bahagia dan tenang saat bertemu Tuhan lewat doa di malam hari. Penyair ingin memberikan gambaran bahwa suana yang tenang seperti malam hari merupakan waktu yang paling tepat untuk berdoa pada Tuhan.Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut ini. Doa adalah impian dan segala harapan insan. Di dalam doa aku bisikkan impianku. Apakah Kau tertawa lucu? Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu dan tidur di dalam saku-Mu. Sedang bulan di atas pundak-Mu Nada Dalam puisi tersebut penulis menggambarkan nada-nada bahagia, nada ketenangan, nada ketakjuban dalam penyampaian puisi ini karena banyak bait-bait puisi tersebut yang mengandung kata bahagia.Berikut kutipannya. Dan untuk anakku. Kausediakan balonan biru. Bintang-bintang bertepuk tangan dan serangga malam riuh tertawa semua mengagumi-Mu: Amanat Amanat dalam puisi “Doa Malam” karya WS Rendra yang dapat disimpulkan adalah sebagai manusia kita harus berdoa di setiap saat karena dengan doa kita bisa bertemu dengan Tuhan. Berdoa saat malam lebih dianjurkan karena saat malam hari suasana tenang akan menciptkan kekhusyukan dalam berdoa sembari membayangkan keindahan Tuhan dan ciptaannya. Dengan demikian, puisi “Doa Malam” karya WS Rendra memuat unsur fisik dan batin yaitu imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, tipografi, tema, rasa, nada, amanat .

Unsur intrinsik adalah unsur yang terdapat di dalam karya sastra (puisi). Unsur intrinsik terbagi menjadi dua yaitu, unsur batin dan unsur fisik. Unsur batin dan fisik puisi yaitu sebagai berikut.

  1. Tema, adalah pokok pikiran dasar untuk mengembangkan dan membuat puisi.
  2. Rasa, yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan.
  3. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
  4. Amanat/tujuan/maksud, yaitu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.
  5. Gaya bahasa, dalam sebuah puisi akan banyak dijumpai rangkaian kata yang bersifat konotatif, berlebihan, ataupun terkesan merendahkan diri. Inilah yang disebut sebagai gaya bahasa dalam puisi. Biasanya tiap penulis cenderung memiliki gaya bahasanya sendiri, yang paling mudah dilihat melalui majas-majas, seperti personifikasi, metafora, eufemisme, bahkan tak jarang ada yang menggunakan majas ironi. Jadi, gaya bahasa merupakan cara pemakaian bahasa dalam karangan atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan.
  6. Rima, yaitu kesamaan nada atau bunyi. Rima bisa dijumpai tidak hanya di akhir tiap larik atau baris, namun dapat juga berada di antara tiap kata dalam baris.
  7. Tipografi, yaitu bentuk penulisan puisi. Secara umum, sering ditemukan puisi dalam bentuk baris, namun ada juga puisi yang disusun dalam bentuk fragmen-fragmen bahkan dalam bentuk yang menyerupai apel, zigzag, ataupun model lainnya.
  8. Imaji, penyair juga sering menciptakan pengimajian atau pencitraan dalam puisinya. Pengimajian dapat berupa kata atau rangkaian kata-kata yang dapat memperjelas apa yang ingin disampaikan oleh penyair karena menggugah rasa imajinasi pembaca melalui penginderaan.
  9. Kata konkret, ada keinginan penyair untuk menggambarkan sesuatu secara lebih konkret atau berwujud. Oleh karena itu, dipilih kata-kata yang membuat segala hal terkesan dapat disentuh. Bagi penyair, hal itu dirasakan lebih jelas.

Hasil analisis puisi Doa Malam karya W.S. Rendra, yaitu sebagai berikut.
Struktur Fisik Puisi

  1. Imaji
    Di dalam puisi ini terdapat beberapa pengimajian, di antaranya pengimajian perasaan terdapat pada kutipan berikut ini.
    Allah di sorga.
    Dari rumah bambu sempitku
    di malam yang dingin

    Selain pengimajian perasaan, juga terdapat pengimajian penglihatan. Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut ini.
    Ketika angin menyapu rambut-Mu
    yang ikal dan panjanga

    Pada puisi "Doa Malam" juga terdapat pengimajian gerak.  Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut ini.
    Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu
    dan tidur di dalam saku-Mu.
  2. Kata konkret
    Pada puisi ini ditemukan kata-kata konkret yang dapat membangkitkan citraan seperti penglihatan, perabaan, dan perasaan. Kata konkret yang di temukan dalam puisi “Doa Malam” karya WS Rendra ini seperti menggapai, memanjat, menyapu, bisikkan, bulan, bunga, bintang, tertawa, gemerlapan.
  3. Gaya Bahasa/Majas
    Majas yang terdapat dalam puisi “Doa Malam” karya WS Rendra adalah majas personifikasi. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut ini.
    Ketika angin menyapu rambut-Mu
    yang ikal dan panjang

    Selain itu, dalam puisi “Doa Malam” karya WS Rendra juga terdapat majas retorika, berikut kutipannya.
    Apakah Kau tertawa lucu?
  4. Rima
    Terdapat 2 macam rima yang digunakan pada puisi  “Doa Malam” karya WS Rendra. Pertama rima akhir tidak sempurna, berikut kutipannya.
    Doa adalah impian
    dan segala harapan insan.

    Rima kedua yang digunakan pada pada puisi “Doa Malam” karya WS Rendra yaitu rima bebas, berikut kutipannya.
    Tukang Sulapan Tak Bertara.
    Lalu Kauangkat tangan-Mu berpospor
    gemerlapan, tinggi-tinggi, gemerlapan.
    Dan itu berarti: selamat tidur
    sampai ketemu esok hari
    dengan sulapan yang lain dan baru.

    dan segala harapan insan.
  5. Tipografi
    Puisi "Doa Malam" menggunakan bentuk tipografi puisi konvensional.

    Struktur Batin Puisi
  6. Tema
    Puisi yang berjudul “Doa Malam” karya WS Rendra ini memiliki tema ketuhanan. Dalam puisi ini digambarkan seseorang yang berdoa dengan khusyuk pada Tuhan. Di malam hari ia memanjatkan doa untuk anak dan istrinya. ia juga menggambarkan ketenangan dan kesyahduan saat berdoa di malam hari seperti benar-benar melihat Tuhan di depan matanya. Hal itu dapat  dilihat dari salah satu bait berikut ini.
    Allah di sorga.
    Dari rumah bambu sempitku
    di malam yang dingin
    tanganku yang rapuh
    menggapai sorga-Mu.

    Dari kutipan di atas dapat kita ketahui bahwa tema dari puisi karangan WS Rendra ini adalah ketuhanan.
  7. Rasa
    Puisi “Doa Malam” karya WS Rendra merupakan ungkapan rasa bahagia dan tenang saat bertemu Tuhan lewat doa di malam hari. Penyair ingin memberikan gambaran bahwa suana yang tenang seperti malam hari merupakan waktu yang paling tepat untuk berdoa pada Tuhan. Hal itu dapat dilihat dari kutipan berikut ini.
    Doa adalah impian
    dan segala harapan insan.
    Di dalam doa aku bisikkan impianku.
    Apakah Kau tertawa lucu?
    Anakku yang kecil memanjat jubah-Mu
    dan tidur di dalam saku-Mu.
    Sedang bulan di atas pundak-Mu
  8. Nada
    Dalam puisi tersebut penulis menggambarkan nada-nada bahagia, nada ketenangan, nada ketakjuban dalam penyampaian puisi ini karena banyak bait-bait puisi tersebut yang mengandung kata bahagia. Berikut kutipannya.
    Dan untuk anakku.
    Kausediakan balonan biru.
    Bintang-bintang bertepuk tangan
    dan serangga malam riuh tertawa
    semua mengagumi-Mu:
  9. Amanat
    Amanat dalam puisi “Doa Malam” karya WS Rendra yang dapat disimpulkan adalah sebagai manusia kita harus berdoa di setiap saat karena dengan doa kita bisa bertemu dengan Tuhan. Berdoa saat malam lebih dianjurkan karena saat malam hari suasana tenang akan menciptkan kekhusyukan dalam berdoa sembari membayangkan keindahan Tuhan dan ciptaannya.

Dengan demikian, puisi “Doa Malam” karya WS Rendra memuat unsur fisik dan batin yaitu imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, tipografi, tema, rasa, nada, amanat.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

1

Anisa Ayu Larasati

Pembahasan lengkap banget

salwa

terimakasih

Iklan

Pertanyaan serupa

Unsur puisi dibawah ini yang tidak ditemukan pada kutipan puisi tersebut adalah....

11

4.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia