Iklan

Iklan

Pertanyaan

Karya : Awany Intan Madya
(Koran Harian Waspada Minggu, 30 Oktober 2016)

Kerut yang menghias dahinya
Menyadarkanku bahwa aku masih
Belum bisa membahagiakannya
Membawanya menikmati dunia
Dan sementara itu waktu terus berjalan
Melahap usianya
    Ibu
    Tangan kasarmu telah mengajarkanku
    Betapa beratnya hidup yang kau jalani ini
    Tapi tangan itu pula yang menumbuhkan aku dengan
    Penuh kasih sayang dan kesabaran.space 

Analisislah unsur instrinsik dari puisi di atas!

Analisislah unsur instrinsik dari puisi di atas!space 

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

unsur intrinsik puisi di atas adalah:

unsur intrinsik puisi di atas adalah:

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur puisi yang membangun puisi dari dalam. Unsur intrinsik puisi ini masih terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu unsur fisik dan unsur batin . Unsur fisik puisi. Yang dimaksud unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Secara umum terdapat 6 unsur fisik puisi, yaitu diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, dan topografi. Diksi.Diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai estetika puisi. Imaji.Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Kata konkret.Kata kongkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji, biasanya berhubungan dengan kata kiasan atau lambang. Gaya bahasa.Gaya bahasa atau majas adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Beberapa macam-macam majas yang sering digunakan Pada puisi misalnya seperti retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan lain-lain. Rima.Rima atau irama merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau pada akhir baris puisi. Sementara ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Tipografi.Tipografi atau perwajahan adalah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan tidak memiliki pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali huruf besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik. Unsur batin puisi Unsur batin puisi merupakan unsur yang berkaitan dengan batin dalam pembacaan puisi. Secara umum ada 4 unsur batin puisi yakni tema, rasa, nada, dan amanat. Tema.Tema adalah unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Pada puisi, sebuah tema menjadi landasan dan garis besar dari isi puisi tersebut. Rasa.Rasa atau feeling pada puisi merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial, pengalaman, dan psikologi penyair. Nada.Yang dimaksud nada atau suasana pada puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa yang ditujukan penyair pada pembaca, bisa dengan nada menggurui, mendikte, nada sombong, nada tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca. Amanat.Pada puisi, amanat atau tujuan merupakan pesan yang terkandung di dalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung atau tidak langsung. Berdasarkan penjelasan unsur-unsur intrinsik puisi di atas, analisis unsur intrinsik puisi tersebut adalah: Unsur Fisik puisi: Diksi: Diksi atau pilihan kata yang digunakan dalam puisi tersebut adalah makna konotasi dan makna denotasi. Imaji: Imaji yang terlihat dari puisi ini adalah imaji penglihatan pada bait pertama baris pertama, yaitu Kerut yang menghias dahinya. Selain itu, imaji perabaan juga terlihat dalam puisi ini, terdapat pada bait kedua baris kedua ,Tangan kasarmu telah mengajarkanku. Kata konkret: Ada beberapa kata pada puisi di atas yang digolong dalam kata konkret, seperti: dahi, dunia, usia, hidup, kasih sayang, dan kesabaran. Gaya Bahasa: Puisi di atas banyak menggunakan majas, yang paling dominan adalah majas personifikasidan hiperbola. Majas personifikasi terlihat pada baris Dan sementara itu waktu terus berjalan Melahap usianya. Majas hiperbola terlihat pada baris Betapa beratnya hidup yang kau jalani ini. Rima. Rima pada puisi di atas adalah rima bebas, tidak berpola. Tipografi. Tipografi pada puisi tersebut dengan penggunaan huruf kapital pada awal puisi, bait pertama memiliki rata kiri, bait kedua condong ke dalam. Unsur Batin Puisi: Tema: Tema pada puisi di atas adalah "bakti seorang anak kepada ibunya". Rasa:Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Puisi di atas menggambarkan perasaan penyair yang penuh keharuan, rasa rindu, dan terima kasih. Nada : Nada yang muncul dalam puisi adalah nada sedih, lemah lembut dan penuh keharuan. Amanat: Amanat puisi di atas adalah sayangilah ibu dengan sepenuh hati, sampai kapan pun seorang anak tidak akan pernah bisa membalas jasa seorang ibu. Dengan demikian, unsur intrinsik puisi di atas adalah: Diksi puisi menggunakan makna denotasi dan konotasi. Imaji yang dominan adalah imaji penglihatan dan perabaan. kata konkret yang digunakan dalam puisi tersebut adalah dahi, dunia, usia, hidup, kasih sayang, dan kesabaran. Gaya bahasa dalam puisi tersebut adalah majas personifikasi dan hiperbola. Rima puisi tersebut bebas dan tidak terikat. Tipografi puisi tersebut terdiri dari dua bait, bait pertama condong ke kiri, bait ke dua condong ke tengah. Tema dalam puisi tersebut adalah bakti seorang anak kepada ibunya. Rasa yang tergambar dalam puisi tersebut adalah rasa haru, rindu, dan penuh kasih sayang. Nada yang tergambar dalam puisi tersebut adalah nada sedih, lemah lembut dan penuh keharuan. Amanat dalam puisi tersebut adalahsayangilah ibu dengan sepenuh hati, sampai kapan pun seorang anak tidak akan pernah bisa membalas jasa seorang ibu.

Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur puisi yang membangun puisi dari dalam. Unsur intrinsik puisi ini masih terbagi lagi dalam dua jenis, yaitu unsur fisik dan unsur batin.

Unsur fisik puisi.

Yang dimaksud unsur fisik puisi merupakan sarana-sarana yang digunakan oleh penyair untuk mengungkapkan hakikat puisi. Secara umum terdapat 6 unsur fisik puisi, yaitu diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, rima, dan topografi.

  1. Diksi. Diksi adalah pemilihan kata-kata yang digunakan oleh penyair dalam puisinya. Puisi adalah bentuk karya sastra yang padat dengan sedikit kata-kata sehingga diksi atau pemilihan kata menjadi sangat penting dan krusial bagi nilai estetika puisi.
  2. Imaji. Imaji adalah unsur yang melibatkan penggunaan indra manusia. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual) dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil).
  3. Kata konkret. Kata kongkret merupakan kata yang memungkinkan terjadinya imaji. Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji, biasanya berhubungan dengan kata kiasan atau lambang.
  4. Gaya bahasa. Gaya bahasa atau majas adalah penggunaan bahasa yang bersifat seolah-olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Beberapa macam-macam majas yang sering digunakan Pada puisi misalnya seperti retorika, metafora, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, repetisi, anafora, antitesis, klimaks, antiklimaks, satire, paradoks dan lain-lain.
  5. Rima. Rima atau irama merupakan persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah atau pada akhir baris puisi. Sementara ritma adalah tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi.
  6. Tipografi. Tipografi atau perwajahan adalah bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan dan tidak memiliki pengaturan baris. Biasanya pada baris puisi tidak selalu diawali huruf besar (kapital) serta tidak diakhiri dengan tanda titik.

Unsur batin puisi

Unsur batin puisi merupakan unsur yang berkaitan dengan batin dalam pembacaan puisi. Secara umum ada 4 unsur batin puisi yakni tema, rasa, nada, dan amanat.

  1. Tema. Tema adalah unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi. Pada puisi, sebuah tema menjadi landasan dan garis besar dari isi puisi tersebut.
  2. Rasa. Rasa atau feeling pada puisi merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial, pengalaman, dan psikologi penyair.
  3. Nada. Yang dimaksud nada atau suasana pada puisi adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Nada berhubungan dengan tema dan rasa yang ditujukan penyair pada pembaca, bisa dengan nada menggurui, mendikte, nada sombong, nada tinggi atau seolah ingin bekerja sama dengan pembaca.
  4. Amanat.Pada puisi, amanat atau tujuan merupakan pesan yang terkandung di dalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung atau tidak langsung.

Berdasarkan penjelasan unsur-unsur intrinsik puisi di atas, analisis unsur intrinsik puisi tersebut adalah:

Unsur Fisik puisi:

  1. Diksi: Diksi atau pilihan kata yang digunakan dalam puisi tersebut adalah makna konotasi dan makna denotasi.
  2. Imaji: Imaji yang terlihat dari puisi ini adalah imaji penglihatan pada bait pertama baris pertama, yaitu Kerut yang menghias dahinya. Selain itu, imaji perabaan juga terlihat dalam puisi ini, terdapat pada bait kedua baris kedua, Tangan kasarmu telah mengajarkanku.
  3. Kata konkret: Ada beberapa kata pada puisi di atas yang digolong dalam kata konkret, seperti: dahi, dunia, usia, hidup, kasih sayang, dan kesabaran.
  4. Gaya Bahasa: Puisi di atas banyak menggunakan majas, yang paling dominan adalah majas personifikasi dan hiperbola. Majas personifikasi terlihat pada baris Dan sementara itu waktu terus berjalan Melahap usianya. Majas hiperbola terlihat pada baris Betapa beratnya hidup yang kau jalani ini.
  5. Rima. Rima pada puisi di atas adalah rima bebas, tidak berpola.
  6. Tipografi. Tipografi pada puisi tersebut dengan penggunaan huruf kapital pada awal puisi, bait pertama memiliki rata kiri, bait kedua condong ke dalam.

Unsur Batin Puisi:

  1. Tema: Tema pada puisi di atas adalah "bakti seorang anak kepada ibunya".
  2. Rasa: Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Puisi di atas menggambarkan perasaan penyair yang penuh keharuan, rasa rindu, dan terima kasih.
  3. Nada: Nada yang muncul dalam puisi adalah nada sedih, lemah lembut dan penuh keharuan.
  4. Amanat: Amanat puisi di atas adalah sayangilah ibu dengan sepenuh hati, sampai kapan pun seorang anak tidak akan pernah bisa membalas jasa seorang ibu.

Dengan demikian, unsur intrinsik puisi di atas adalah:

  1. Diksi puisi menggunakan makna denotasi dan konotasi.
  2. Imaji yang dominan adalah imaji penglihatan dan perabaan.
  3. kata konkret yang digunakan dalam puisi tersebut adalah dahi, dunia, usia, hidup, kasih sayang, dan kesabaran.
  4. Gaya bahasa dalam puisi tersebut adalah majas personifikasi dan hiperbola.
  5. Rima puisi tersebut bebas dan tidak terikat.
  6. Tipografi puisi tersebut terdiri dari dua bait, bait pertama condong ke kiri, bait ke dua condong ke tengah.
  7. Tema dalam puisi tersebut adalah bakti seorang anak kepada ibunya.
  8. Rasa yang tergambar dalam puisi tersebut adalah rasa haru, rindu, dan penuh kasih sayang.
  9. Nada yang tergambar dalam puisi tersebut adalah nada sedih, lemah lembut dan penuh keharuan.
  10. Amanat dalam puisi tersebut adalah sayangilah ibu dengan sepenuh hati, sampai kapan pun seorang anak tidak akan pernah bisa membalas jasa seorang ibu.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

4

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Puisi di atas lebih menonjolkan ....

151

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia