Iklan

Iklan

Pertanyaan

Tentang Waktu
Karya: Amien Kamil 


Panorama senjakala begitu muram
angkasa tersaput awan kelabu
usia melaju dipagut waktu
Segala mimpi mengawang dan hampa
akhimya menjadi fana. Di paruh usia
iringan semut sering menjalari sekujur badan
menggerogoti tulang. Ilalang, semak belukar
terhampar makin meninggi di kebun belakang
Daun-daun meranggas
gugur satu-satu jatuh di tanah kering.
Desau angin kencang
lewati kisi-kisi jendela hati
Cermin kaca di beranda rumahku penuh debu
entah, telah berapa abad tak diseka?
Pada sebuah titik
kulihat dirimu samar-samar. Kadang hilangspace  

Analisislah puisi karya Amien Kamil berikut ini berdasarkan struktur fisik dan batinnya!

Analisislah puisi karya Amien Kamil berikut ini berdasarkan struktur fisik dan batinnya!space 

Iklan

U. Yuliani

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Gunadarma

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Struktur fisik pada puisi adalah unsur yang dapat dilihat langsung dalam puisi, seperti tipografi, diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, dan rima, dan irama. Sebaliknya, struktur batin adalah unsur yang tidak dapat dilihat langsung dalam puisi seperti tema, rasa, nada, dan amanat. Dengan demikian, struktur fisik pada pusi di atas: Diksi (pilihan kata) : pada baris ketiga puisi, penulis memilih kata dipagut, digunakan untuk menjelaskan usia yang termakan oleh waktu. Baris kesembilan penulis memilih kata meranggas, menjelaskan daun-daun menggugurkan daunnya. Baris keempat belas penulis memilihkata diseka, maksudnya adalah penulis sudah lama tidak membersihkan sekuat tenaga dengan menggosok cermin kaca tersebut. Imaji : penulis menggunakan imaji visual atau penglihatan terhadap benda-benda sekitar. Kata konkret : kata yang dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh ada pada larik Daun-daun meranggas gugur satu-satu jatuh di tanah kering. Majas : pada larik Panorama senjakala begitu muram dan Desau angin kencang lewati kisi-kisi jendela hati penulis menggunakan majas personifikasi, yaitu mempersamakan benda dengan manusia. Pada larik iringan semut sering menjalari sekujur badan menggerogoti tulang, penulis menggunakan majas hiperbola yaitu ungkapan yang berlebihan terhadap sesuatu. Rima :pengulangan bunyi yang berselang pada puisi di atas adalah campuran. Struktur batin pada puisi di atas adalah: Tema : tema puisi di atas adalah tentang waktu yang cepat berlalu hingga penulis merasa kesepian dan mengingat seseorang yang sudah menjadi kenangan. Rasa : penulis merasa kesepian dan sedih karena usianya yang sudah menua, mimpi-mimpinya juga menjadi fana dan tidak nyata. Amanat : waktu adalah sesuatu yang tidak bisa diulang. Waktu berjalan dengan cepat, oleh karena itu manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya selagi usia muda agar tidak menyesal di hari tua.

Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Struktur fisik pada puisi adalah unsur yang dapat dilihat langsung dalam puisi, seperti tipografi, diksi, imaji, kata konkret, gaya bahasa, dan rima, dan irama. Sebaliknya, struktur batin adalah unsur yang tidak dapat dilihat langsung dalam puisi seperti tema, rasa, nada, dan amanat.

Dengan demikian, struktur fisik pada pusi di atas:

  1. Diksi (pilihan kata): pada baris ketiga puisi, penulis memilih kata dipagut, digunakan untuk menjelaskan usia yang termakan oleh waktu. Baris kesembilan penulis memilih kata  meranggas, menjelaskan daun-daun menggugurkan daunnya. Baris keempat belas penulis memilih  kata diseka, maksudnya adalah penulis sudah lama tidak membersihkan sekuat tenaga dengan menggosok cermin kaca tersebut.
  2. Imaji: penulis menggunakan imaji visual atau penglihatan terhadap benda-benda sekitar.
  3. Kata konkret: kata yang dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh ada pada larik
    Daun-daun meranggas
    gugur satu-satu jatuh di tanah kering.
  4. Majas: pada larik Panorama senjakala begitu muram dan Desau angin kencang
    lewati kisi-kisi jendela hati
    penulis menggunakan majas personifikasi, yaitu mempersamakan benda dengan manusia. Pada larik iringan semut sering menjalari sekujur badan menggerogoti tulang, penulis menggunakan majas hiperbola yaitu ungkapan yang berlebihan terhadap sesuatu.
  5. Rima: pengulangan bunyi yang berselang pada puisi di atas adalah campuran.

Struktur batin pada puisi di atas adalah:

  1. Tema: tema puisi di atas adalah tentang waktu yang cepat berlalu hingga penulis merasa kesepian dan mengingat seseorang yang sudah menjadi kenangan.
  2. Rasa: penulis merasa kesepian dan sedih karena usianya yang sudah menua, mimpi-mimpinya juga menjadi fana dan tidak nyata.
  3. Amanat: waktu adalah sesuatu yang tidak bisa diulang. Waktu berjalan dengan cepat, oleh karena itu manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya selagi usia muda agar tidak menyesal di hari tua.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

4

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Tentukan tipografipuisi Partitur Hujan karya Faisal Syahreza!

1

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia