Iklan

Iklan

Pertanyaan

Bacalah naskah drama berikut ini!


Zaman
(Karya: Sri Kuncoro)


Di beranda sebuah rumah yang sederhana, tetapi cukup asri, seorang ibu tampak gelisah

Ibu: Ayah, sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap sekali.
Ayah: Tenanglah Bu. Mereka, 'kan sudah dewasa.
Ibu: Tapi, kan tidak biasanya mereka pulang terlambat. Lagi pula mendung.
Ayah: Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.
Ibu: Ah, Ayah selalu begitu!
Ayah: Ah, Ibu juga selalu begitu!

(Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung)

Ibu: Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak?
Anak 2: Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
Ayah: Demo tentang apa dan oleh siapa?
Anak 2: Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa.

(Masuk ke kamar, ganti baju, dan keluar lagi).

Ibu: Kau mau ke mana lagi, Man?
Anak 2: Voli, Bu. Ada latihan di stadion.
Ibu: Mendung begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu!
Anak 2: Saya sudah terlambat, Bu. Lagi pula Kakak pasti bisa menjaga diri.
Ibu: Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!
Anak 2: Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga sudah dewasa.
Ayah: Man, jangan kasar kepada ibumu!

(Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke kasur)

Anak 2: Tuh, Bu, Putri Cinderella sudah kembali ke istana. Saya pergi dulu!
Anak 1: Reseh, lu!
Anak 1: Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan.
Ayah: Keadilan macam apa?
Anak 1: Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini, ya, segala kepentingan umum.
Ibu: Kau berurusan dengan polisi?
Anak 1: Demi keadilan, Bu.
Ibu: Jangan macam-macam kamu, ya!
Anak 1: Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!

Sumber: www.crayonpedia.orgundefined 

Analisislah kaidah kebahasaan pada naskah drama tersebut dengan menuliskan bukti kutipan dialog drama!

Analisislah kaidah kebahasaan pada naskah drama tersebut dengan menuliskan bukti kutipan dialog drama! 

Iklan

A. Acfreelance

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Jawaban

kaidah kebahasaan teks drama terdiri dari menggunakan konjungsi kronologis, menggunakan kata kerja yang menyiratkan terjadinya peristiwa, menggunakan kata kerja yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, dan menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

 kaidah kebahasaan teks drama terdiri dari menggunakan konjungsi kronologis, menggunakan kata kerja yang menyiratkan terjadinya peristiwa, menggunakan kata kerja yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, dan menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.undefined 

Iklan

Pembahasan

Teks drama adalah suatu teks cerita yang terdiri dari prolog, dialog, dan epilog yang bertujuan untuk dipentaskan di atas panggung atau biasa disebut teater. Teks drama juga bisa dipentaskan di radio, televisi, dan film. Drama secara luas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk sastra yang isinya tentang suatu kehidupan yang disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak. Berikut kaidah kebahasaan teks drama: Menggunakan konjungsi kronologis: seperti besok , hari ini , kemarin , lusa , sebelum , sekarang , dan lain-lain. Kutipan: Anak 2: Sudah Bu. Tadi , ada demo yang menghambat lalu lintas. Menggunakan kata kerja yang menyiratkan terjadinya peristiwa: seperti menyuruh , menyingkirkan , beristirahat dan lain-lain. Kutipan: Ayah: Mereka toh bisa berlindung , jika nanti hujan turun dengan lebat. Anak 2: Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas. Ibu: Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan . Jemputlah dulu! (Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke kasur) Anak 1: Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan. Menggunakan kata kerja yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh: seperti memikirkan , merasakan , mengharapkan , mengecewakan , dan lain-lain. Kutipan: Di beranda sebuah rumah yang sederhana, tetapi cukup asri, seorang ibu tampak gelisah . Anak 2: Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa. Anak 1: Ibu jangan khawatir . Jangan panik seperti itu! Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana: seperti sepi , kuat , dingin , bersih , dan lain-lain. Kutipan: Di beranda sebuah rumah yang sederhana , tetapi cukup asri , seorang ibu tampak gelisah. Ayah: Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat . Ibu: Mendung begitu gelap , kakakmu belum pulang. Carilah dulu! Anak 2: Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga sudah dewasa . Dengan demikian,kaidah kebahasaan teks drama terdiri dari menggunakan konjungsi kronologis, menggunakan kata kerja yang menyiratkan terjadinya peristiwa, menggunakan kata kerja yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, dan menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

Teks drama adalah suatu teks cerita yang terdiri dari prolog, dialog, dan epilog yang bertujuan untuk dipentaskan di atas panggung atau biasa disebut teater. Teks drama juga bisa dipentaskan di radio, televisi, dan film. Drama secara luas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk sastra yang isinya tentang suatu kehidupan yang disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak.

Berikut kaidah kebahasaan teks drama:

  1. Menggunakan konjungsi kronologis: seperti besok, hari ini, kemarin, lusa, sebelum, sekarang, dan lain-lain.
    Kutipan:
    Anak 2: Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
     
  2. Menggunakan kata kerja yang menyiratkan terjadinya peristiwa: seperti menyuruhmenyingkirkanberistirahat dan lain-lain.
    Kutipan:
    Ayah: Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.
    Anak 2: Sudah Bu. Tadi, ada demo yang menghambat lalu lintas.
    Ibu: Hujan akan segera turun. Nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!

    (Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke kasur)
    Anak 1: Biasalah, Bu, memperjuangkan keadilan.
     
  3. Menggunakan kata kerja yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh: seperti memikirkan, merasakanmengharapkan, mengecewakan, dan lain-lain.
    Kutipan:
    Di beranda sebuah rumah yang sederhana, tetapi cukup asri, seorang ibu tampak gelisah.
    Anak 2: Tidak tahu, Ya. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa.
    Anak 1: Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!
     
  4. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana: seperti sepi, kuat, dingin, bersih, dan lain-lain.
    Kutipan:
    Di beranda sebuah rumah yang sederhana, tetapi cukup asri, seorang ibu tampak gelisah.
    Ayah: Mereka toh bisa berlindung, jika nanti hujan turun dengan lebat.

    Ibu: Mendung begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu!
    Anak 2: Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa, Kakak juga sudah dewasa.

Dengan demikian, kaidah kebahasaan teks drama terdiri dari menggunakan konjungsi kronologis, menggunakan kata kerja yang menyiratkan terjadinya peristiwa, menggunakan kata kerja yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh, dan menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.undefined 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

73

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Penggunaan kata kerja

28

0.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia