Iklan

Iklan

Pertanyaan

Ah, betul! itu dia. Dari tadi aku mau bilang begitu. Tarsa, kamu betul. Mata orang yang suka memberi tidak galak. Mata orang yang suka memberi, kata teman-teman yang melek, enak dipandang. Ya, kukira betul; mata orang yang suka memberi memang enak dipandang." Tarsa nyengir. Ada suara gemuruh dan bunyi rem logam yang menggurat telinga. Kereta masuk. "Akan kucari penumpang-penumpang yang matanya enak dipandang. Ayo, Kang Mirta, kita jalan." MIrta tidak sedikit pun bergerak. "Sudah kubilang kali ini aku malas. Apa kamu lupa kereta yang baru datang? Kereta utama, bukan? Kita tidak akan bisa masuk kereta seperti itu. Ngemis lewat jendela pun payah. Tunggu saja nanti kereta kelas tiga." "Tapi kita belum makan, Kang." "Percuma mengemis di kereta api utama. Aku sudah berpengalaman. Jadi, turutilah apa yang kubilang. Tunggu saja kereta kelas tiga." Watak tokoh Mirta dalam kehidupan cerpen tersebut adalah...

     Ah, betul! itu dia. Dari tadi aku mau bilang begitu. Tarsa, kamu betul. Mata orang yang suka memberi tidak galak. Mata orang yang suka memberi, kata teman-teman yang melek, enak dipandang. Ya, kukira betul; mata orang yang suka memberi memang enak dipandang."

     Tarsa nyengir. Ada suara gemuruh dan bunyi rem logam yang menggurat telinga. Kereta masuk.

     "Akan kucari penumpang-penumpang yang matanya enak dipandang. Ayo, Kang Mirta, kita jalan."

     MIrta tidak sedikit pun bergerak.

     "Sudah kubilang kali ini aku malas. Apa kamu lupa kereta yang baru datang? Kereta utama, bukan? Kita tidak akan bisa masuk kereta seperti itu. Ngemis lewat jendela pun payah. Tunggu saja nanti kereta kelas tiga."

     "Tapi kita belum makan, Kang."

     "Percuma mengemis di kereta api utama. Aku sudah berpengalaman. Jadi, turutilah apa yang kubilang. Tunggu saja kereta kelas tiga."

Watak tokoh Mirta dalam kehidupan cerpen tersebut adalah...

 

  1. suka memaksa

  2. suka memberi

  3. galak

  4. pemalas

  5. penurut

Iklan

P. Tessalonika

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan

Jawaban terverifikasi

Jawaban

turutilah apa yang kubilang. Tunggu saja kereta kelas tiga." Berdasarkan dialog tersebut tergambarkan bahwa Mirta memarahi tokoh lain dalam cerpen tersebut dan meminta agar tokoh lain menuruti perkataannya

turutilah apa yang kubilang. Tunggu saja kereta kelas tiga." Berdasarkan dialog tersebut tergambarkan bahwa Mirta memarahi tokoh lain dalam cerpen tersebut dan meminta agar tokoh lain menuruti perkataannya

Iklan

Pembahasan

Watak tokoh Mirta terlihat pada dialognya "Percuma mengemis di kereta api utama. Aku sudah berpengalaman. Jadi, turutilah apa yang kubilang. Tunggu saja kereta kelas tiga." Berdasarkan dialog tersebut tergambarkan bahwa Mirta memarahi tokoh lain dalam cerpen tersebut dan meminta agar tokoh lain menuruti perkataannya

Watak tokoh Mirta terlihat pada dialognya "Percuma mengemis di kereta api utama. Aku sudah berpengalaman. Jadi, turutilah apa yang kubilang. Tunggu saja kereta kelas tiga." Berdasarkan dialog tersebut tergambarkan bahwa Mirta memarahi tokoh lain dalam cerpen tersebut dan meminta agar tokoh lain menuruti perkataannya

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

14

Iklan

Iklan

Pertanyaan serupa

Kalimat yang membuktikan bahwa tokoh Puutaro berwatak rajin dan cekatan pada teks tersebut ditandai dengan nomor ....

3

5.0

Jawaban terverifikasi

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia