Adik-adik siswa SMA Harapan Bangsa yang Kakak banggakan, izinkanlah Kakak berbagi pengalaman sedikit. Sebagai alumnus, sedikit banyak Kakak pernah mengalami dan mengerti rasanya duduk di kelas XII ini, kelas terakhir di SMA. Kita mulai bingung memikirkan masa depan. Akan ke mana kita setelah lulus? Apakah mau kuliah? Apakah mau langsung bekerja? Tidak berhenti di situ, jika kuliah, jurusan apa yang paling cocok untuk kita? Bagaimana kita bisa diterima di jurusan tersebut? Apa saja syarat-syaratnya? Bahkan, sebelum itu, mungkin kita juga khawatir dengan ujian akhir dan tes masuk perguruan tinggi. Apakah kita bisa melewati semua itu dengan baik? Begitu banyak pertanyaan tentang masa depan. Memikirkan masa depan memang penting. Namun, kita perluingat bahwa kita pun tidak boleh sampai terbebani. Jika sudah mulai merasa terbebani, langkah yang kita pilih pun akan terasa berat dan sulit. Jalan keluar yang sebenarnya sangat sederhana juga akan tampak rumit dan membingungkan. Nah, oleh sebab itu, Kakak akan memberi tahu satu rahasia kecil. Satu jalan sederhana yang akan membimbing kita dalam menentukan jalan. Rahasia itu adalah yakinkan diri kita sendiri dengan menjawab pertanyaan: "Aku ingin jadi apa?" Percaya atau tidak, saat kelas XII pun, seperti adik-adik saat ini, masih banyak yang belum bisa menjawab pertanyaan ini dengan penuh keyakinan. Masih banyak. Padahal, ini pertanyaan sederhana. Nah, cara mudah untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan mengetahui secara pasti apa bakat, minat, dan kemampuan kita. Dari situ pula, akan tercermin passion kita. Inilah yang terpenting. Masalahnya, mengenali bakat dan kemampuan diri juga mungkin bukan perkara mudah. Banyak yang merasa tidak punya kelebihan di bidang apa pun. Ingat, ya. Hanya MERASA. Itu artinya, sebenarnya kita semua punya kelebihan. Kita diciptakan dengan anugerah tersebut. Kita hanya perlu lebih teliti dan jeli lagi dalam mengidentifikasinya. Ketika kita sudah dengan pasti menyadari apa kelebihan kita, tentu segalanya akan jadi lebih mudah. Siswa yang selalu mendapat nilai tinggi di pelajaran bahasa, misalnya, tentu akan cocok menjadi guru bahasa, editor, penulis, penerjemah, ataupun profesi lain yang ditunjang oleh kemampuan tersebut. Di antara kemungkinan-kemungkinan tersebut, pilihlah salah satu profesi yang benar-benar kita anggap menarik. Sebagai contoh, kita memilih akan menjadi seorang penulis. Maka selanjutnya mudah. Kita tinggal mengambil jurusan yang dapat mengasah kemampuan kita dalam menulis, misalnya fakultas sastra. Ketika bekerja pun, kita akan sangat menikmatinya karena sesuai dengan kemampuan dan minat. Semuanya diawali dari menjawab pertanyaan sederhana yaitu: "Aku ingin jadi apa?" Permasalahan aktual yang dibahas dalam kutipan ceramah tersebut adalah...

Question

Adik-adik siswa SMA Harapan Bangsa yang Kakak banggakan, izinkanlah Kakak berbagi pengalaman sedikit. Sebagai alumnus, sedikit banyak Kakak pernah mengalami dan mengerti rasanya duduk di kelas XII ini, kelas terakhir di SMA. Kita mulai bingung memikirkan masa depan. Akan ke mana kita setelah lulus? Apakah mau kuliah? Apakah mau langsung bekerja? Tidak berhenti di situ, jika kuliah, jurusan apa yang paling cocok untuk kita? Bagaimana kita bisa diterima di jurusan tersebut? Apa saja syarat-syaratnya? Bahkan, sebelum itu, mungkin kita juga khawatir dengan ujian akhir dan tes masuk perguruan tinggi. Apakah kita bisa melewati semua itu dengan baik? Begitu banyak pertanyaan tentang masa depan. $\;$

Memikirkan masa depan memang penting. Namun, kita perlu ingat bahwa kita pun tidak boleh sampai terbebani. Jika sudah mulai merasa terbebani, langkah yang kita pilih pun akan terasa berat dan sulit. Jalan keluar yang sebenarnya sangat sederhana juga akan tampak rumit dan membingungkan.

Nah, oleh sebab itu, Kakak akan memberi tahu satu rahasia kecil. Satu jalan sederhana yang akan membimbing kita dalam menentukan jalan. Rahasia itu adalah yakinkan diri kita sendiri dengan menjawab pertanyaan: "Aku ingin jadi apa?"

Percaya atau tidak, saat kelas XII pun, seperti adik-adik saat ini, masih banyak yang belum bisa menjawab pertanyaan ini dengan penuh keyakinan. Masih banyak. Padahal, ini pertanyaan sederhana. Nah, cara mudah untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan mengetahui secara pasti apa bakat, minat, dan kemampuan kita. Dari situ pula, akan tercermin passion kita. Inilah yang terpenting.

Masalahnya, mengenali bakat dan kemampuan diri juga mungkin bukan perkara mudah. Banyak yang merasa tidak punya kelebihan di bidang apa pun. Ingat, ya. Hanya MERASA. Itu artinya, sebenarnya kita semua punya kelebihan. Kita diciptakan dengan anugerah tersebut. Kita hanya perlu lebih teliti dan jeli lagi dalam mengidentifikasinya.

Ketika kita sudah dengan pasti menyadari apa kelebihan kita, tentu segalanya akan jadi lebih mudah. Siswa yang selalu mendapat nilai tinggi di pelajaran bahasa, misalnya, tentu akan cocok menjadi guru bahasa, editor, penulis, penerjemah, ataupun profesi lain yang ditunjang oleh kemampuan tersebut. Di antara kemungkinan-kemungkinan tersebut, pilihlah salah satu profesi yang benar-benar kita anggap menarik. Sebagai contoh, kita memilih akan menjadi seorang penulis. Maka selanjutnya mudah. Kita tinggal mengambil jurusan yang dapat mengasah kemampuan kita dalam menulis, misalnya fakultas sastra. Ketika bekerja pun, kita akan sangat menikmatinya karena sesuai dengan kemampuan dan minat. Semuanya diawali dari menjawab pertanyaan sederhana yaitu: "Aku ingin jadi apa?"

Permasalahan aktual yang dibahas dalam kutipan ceramah tersebut adalah...