Pertanyaan

Adanya disintegrasi kekuasaan di Eropa sebagai pengaruh besar dari reformasi gereja kemudian melahirkan konsep Ketuhanan Raja, yaitu ….

Dalam diri raja terdapat kuasa Tuhan
Dalam diri raja terdapat kuasa negara
Dalam diri raja terdapat kuasa bersama
Dalam diri raja terdapat kuasa rakyat
Dalam diri raja terdapat kuasa tunggal

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

Klaim

M. El

Master Teacher

Mahasiswa/Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Jawaban terverifikasi

Jawaban

raja-raja di Eropa tidak lagi memerlukan otoritas Gereja untuk memberkati kekuasaan merekakarena menurut mereka, dalam diri pemimpin sudah terdapat kuasa Tuhan. Konsep Ketuhanan Raja pada akhirnya juga melahirkan bentuk absolutisme baru. Dalam konsep ini, pendeta tidak lagi memiliki kekuasaan politik. Pendeta hanya berfungsi sebagai pengurus keagamaan saja.

raja-raja di Eropa tidak lagi memerlukan otoritas Gereja untuk memberkati kekuasaan mereka karena menurut mereka, dalam diri pemimpin sudah terdapat kuasa Tuhan. Konsep Ketuhanan Raja pada akhirnya juga melahirkan bentuk absolutisme baru. Dalam konsep ini, pendeta tidak lagi memiliki kekuasaan politik. Pendeta hanya berfungsi sebagai pengurus keagamaan saja.

Pembahasan

Adanya disintegrasi kekuasaan di Eropa sebagai pengaruh besar dari reformasi gereja yang kemudian melahirkan konsep Ketuhanan Raja, yaitu raja memiliki hak untuk memerintah dan untuk ditaati. Jadi, raja-raja di Eropa tidak lagi memerlukan otoritas Gereja untuk memberkati kekuasaan merekakarena menurut mereka, dalam diri pemimpin sudah terdapat kuasa Tuhan. Konsep Ketuhanan Raja pada akhirnya juga melahirkan bentuk absolutisme baru. Dalam konsep ini, pendeta tidak lagi memiliki kekuasaan politik. Pendeta hanya berfungsi sebagai pengurus keagamaan saja.

Adanya disintegrasi kekuasaan di Eropa sebagai pengaruh besar dari reformasi gereja yang kemudian melahirkan konsep Ketuhanan Raja, yaitu raja memiliki hak untuk memerintah dan untuk ditaati. Jadi, raja-raja di Eropa tidak lagi memerlukan otoritas Gereja untuk memberkati kekuasaan mereka karena menurut mereka, dalam diri pemimpin sudah terdapat kuasa Tuhan. Konsep Ketuhanan Raja pada akhirnya juga melahirkan bentuk absolutisme baru. Dalam konsep ini, pendeta tidak lagi memiliki kekuasaan politik. Pendeta hanya berfungsi sebagai pengurus keagamaan saja.