Iklan

Iklan

Pertanyaan

15 Tahun Konflik Ambon, Warga Berkumpul di Gong Perdamaian

    AMBON, KOMPAS.com - Ratusan warga berkumpul di Monumen Gong Perdamaian Dunia di Ambon untuk mengenang pecahnya konflik kemanusiaan yang berkecamuk di kota itu 15 tahun silam, tepatnya pada 19 Januari 1999.

    Sekitar 500 warga dari dua komunitas berbeda ini tumpah ruah di Monumen Tugu Gong Perdamaian Dunia sejak Minggu (19/1/2014) sore. Sebelumnya warga sempat mengikuti pawai keliling kota Ambon dengan becak dan sejumlah kendaraan lainnya.

    Pada kegiatan itu, warga menampilkan berbagai pertunjukan seni, seperti puisi, perpaduan musik tradisional totobuang dan sawat, serta sejumlah tarian khas Maluku.

    Penanggungjawab kegiatan, Jacky Manuputty, mengatakan kegiatan yang dilakukan tersebut selain untuk mengenang 15 tahun pecahnya konflik kemanusiaan di Ambon, juga untuk membangkitkan rasa persaudaraan di Maluku.

    "lni kegiatan festival orang bersaudara. Kalau 19 Januari 1999 atau 15 tahun silam katong (kita) saling serang dan membakar, maka saat ini rebana dan tifa bermain sama-sama. Orang bersaudara berdendang bersama-sama lagi itu yang coba kita angkat lewat kegiatan ini," ungkap Jacky.

    Menurut Jacky, Festival Orang Basudara yang dimeriahkan dengan perpaduan musik sawat dan totobuang serta musik terompet dari gereja ini merupakan wujud persaudaraan yang sengaja ditunjukan kepada masyarakat di luar Maluku bahwa warga Ambon sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan.

    "Musik sawat ada di wilayah Muslim dan totobuang di wilayah Kristen. Keduanya digabung bermain bersama-sama. Dan ini bukan baru pertama karena ini sudah dilakukan beberapa kali, kita ingin jadikan itu sebagai festival tahunan, dan kita ingin melalui musik ini kita bercerita dan berdialog untuk membangun perdamaian," ujarnya.

    Jacky menjelaskan, pascakonflik saat ini kondisi Ambon terus membaik dan itu harus terus didukung semua pihak. "Perkembangan terakhir di Kota Ambon sudah sangat baik dan itu harus didukung terus, ini proses yang panjang untuk mengintegrasikan masyarakat, sebab kita sudah mewarisi hidup secara terpecah," ujarnya.

Sumber:http:l/regional.kompas.com/read/2014/01/19/1941066/15.Tahun.Konflik.Ambon.Warga.Berkumpul.di.Gong.Perdamaian. Diakses pada Selasa, 24 Januari 2017 Pukul 08.26space 

Adakah hubungan antara artikel tersebut dengan konflik dan perdamaian?

Adakah hubungan antara artikel tersebut dengan konflik dan perdamaian?space 

Iklan

N. Puspita

Master Teacher

Jawaban terverifikasi

Iklan

Pembahasan

Pembahasan
lock

Poin soal menanyakan adakah hubungan antara artikel di atas dengan konflik dan perdamaian. Artikel di atas memuat berita mengenai ratusan warga Ambon dari dua komunitas yang berbeda berkumpul di Monumen Gong Perdamaian Dunia untuk memperingati 15 tahun pecahnya konflik kemanusiaan di Ambon. Sebelum berkumpul di monumen tersebut, para warga sempat mengikuti Festival Orang Basudara yang menampilkan perpaduan musik sawat dari wilayah beragama Islam dan totobuang dari wilayah Kristen. Kegiatan dalam festival ini adalah simbol yang ingin disampaikan kepada masyarakat di luar Maluku bahwa warga Ambon sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan, setelahkonflik yang terjadi pada 19 Januari 1999 silam. Hal tersebut mencerminkan tercapainya reintegrasi dan koeksistensi aktif dari masyarakat, karena masyarakat secara aktif menerima dan merangkul keragaman. Dapat disimpulkan bahwa artikel tersebut ada kaitannya dengan konflik dan perdamaian di Ambon.

Poin soal menanyakan adakah hubungan antara artikel di atas dengan konflik dan perdamaian. Artikel di atas memuat berita mengenai ratusan warga Ambon dari dua komunitas yang berbeda berkumpul di Monumen Gong Perdamaian Dunia untuk memperingati 15 tahun pecahnya konflik kemanusiaan di Ambon.

Sebelum berkumpul di monumen tersebut, para warga sempat mengikuti Festival Orang Basudara yang menampilkan perpaduan musik sawat dari wilayah beragama Islam dan totobuang dari wilayah Kristen.

Kegiatan dalam festival ini adalah simbol yang ingin disampaikan kepada masyarakat di luar Maluku bahwa warga Ambon sangat menjunjung tinggi nilai persaudaraan, setelah konflik yang terjadi pada 19 Januari 1999 silam. Hal tersebut mencerminkan tercapainya reintegrasi dan koeksistensi aktif dari masyarakat, karena masyarakat secara aktif menerima dan merangkul keragaman.

Dapat disimpulkan bahwa artikel tersebut ada kaitannya dengan konflik dan perdamaian di Ambon.space 

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

78

Apritha Purnomo Putri

Mudah dimengerti Pembahasan lengkap banget Makasih ❤️

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

RUANGGURU HQ

Jl. Dr. Saharjo No.161, Manggarai Selatan, Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12860

Coba GRATIS Aplikasi Roboguru

Coba GRATIS Aplikasi Ruangguru

Download di Google PlayDownload di AppstoreDownload di App Gallery

Produk Ruangguru

Hubungi Kami

Ruangguru WhatsApp

+62 815-7441-0000

Email info@ruangguru.com

[email protected]

Contact 02140008000

02140008000

Ikuti Kami

©2024 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia